8 - Mitoni

1.3K 288 116
                                        



Warning!
Penuh dengan narasi

----

Happy Reading❤

-----


Rumah Mark hari ini ramai sekali. Ada keluarga dari orang tuanya dan juga keluarga dari mertuanya. Tidak ketinggalan teman-teman mereka juga berada di sana. Serta beberapa tamu undangan. Mereka akan menghadiri dan menyaksikan prosesi mitoni atau tujuh bulanan atas kehamilan Jeje.

Mitoni atau tujuh bulanan merupakan suatu prosesi adat Jawa yang ditujukan pada wanita yang telah memasuki masa tujuh bulan kehamilan.

Mitoni sendiri berasal dari kata “pitu” yang artinya adalah angka tujuh. Pitu juga dapat diartikan sebagai pitulungan yang artinya adalah pertolongan, dimana acara ini merupakan sebuah doa agar pertolongan datang pada si ibu yang sedang mengandung.

Selain mohon doa akan kelancaran dalam bersalin, acara mitoni ini juga disertai doa agar kelak si anak menjadi pribadi yang baik dan berbakti.

Acara ini dimulai dengan prosesi siraman yang dilakukan oleh 7 kerabat dekat. Tentu orang tua mereka, serta kakek dan nenek dari kedua belah pihak.

Prosesi siraman ini dilakukan di halaman samping rumah Mark yang didekor seperti krobongan. Jeje sudah duduk di tempat yang dipersiapkan. Ia memakai kemben dari kain jarik. Disampingnya berdiri Mark yang juga memakai pakaian adat, beskap berwarna hitam dan jarik untuk bawahannya.

Bayangin aja semuanya ya, aku pernah lihat mark diedit pake beskap, tapi lupa ngesave😭

Semua anggota keluarga juga memakai baju adat, beskap dan kebaya. Namun, untuk tamu, dibebaskan memakai pakaian apapun yang terpenting sopan.

Jeje mulai disiram dengan air yang diambil dari tujuh sumber. Mark yang berdiri disampingnya tersenyum. Kilat cahaya flash tertuju pada mereka. Suara riuh dari teman-teman dan juga keluarganya memenuhi halaman samping rumah.

Prosesi siraman ini bertujuan meminta keselamatan bagi si jabang bayi selama di kandungan dan ketika dilahirkan nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prosesi siraman ini bertujuan meminta keselamatan bagi si jabang bayi selama di kandungan dan ketika dilahirkan nanti.

Selanjutnya dilakukan prosesi brojolan agar si bayi lahir ke dunia dengan selamat. Seulgi, selaku calon nenek dari jabang bayi, memulai prosesi ini.

Jeje hanya memakai kain jarik yang disertai dengan sepotong tali bernama letrek. Meskipun wajahnya memancarkan senyum, namun tidak dapat dipungkiri bahwa Jeje benar-benar gugup.

Sebelum Seulgi memasukkan tropong atau telur ayam dari atas jarik hingga hingga jatuh dari bagian bawah, Mark mengelus pundak polos milik Jeje yang tidak tertutup.

Setelah telur ayam, brojolan dilanjutkan dengan dua buah kelapa gading yang juga dibrojolkan dari jarik.

Dalam prosesi brojolan ini Seulgi wajib menerima atau menangkap kelapa gading dari bawah jarik kemudian menyerahkan pada Mark, selaku calon ayah dari jabang bayi. Baru setelahnya Mark memotong tali letrek dengan keris, sebagai pertanda suami yang dapat memotong alang rintang.

[2] Voyage ; Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang