Karasuno's Ojou-sama

36

"Yang berbahaya dari nya bukan hanya set up-nya." ujar Pelatih Ukai, masih berusaha mengorek informasi lain perihal Atsumu kepada Hikari dan juga Kageyama.

"Servisnya." sahut Kageyama.

"Benar." balas sang pelatih sembari mengangguk ringan.

"Atsumu-san adalah pengguna dua jenis servis yaitu spike server atau yang biasa kita sebut dengan jump serve, serta servis jump floater." sambung Hikari.

"Yang mana yang akan dia gunakan, kita takkan tau sampai saat-saat terakhir, ya." ujar Nishinoya dikala kedua juniornya beserta sang pelatih saling bertukar informasi, diskusi serta pendapat yang mereka miliki sejak rapat saat ini dimulai.

"Berarti akan sulit mengatur formasi penerimaan bola, ya." sambung Tanaka.

Hikari menarik nafas sejenak.

"Untuk di awal, soal Suna-san serahkan padaku. Ada kemungkinan Atsumu-san akan ku jaga ketika dia yang melakukan servis karena dia pengguna dua jenis servis." sahut Hikari.

"Oi, Hikari-chan. Jangan tanggung semuanya sendirian." sela sang Libero.

"Soalnya yang tau kemampuan Atsumu-san saat ini cuma aku dan Tobio, Yuu-san. Jadi setidaknya berikan aku tugas untuk mengakali mereka berdua di awal pertandingan sampai kalian memiliki analisa serta cara tersendiri atas keduanya. Setidaknya aku masih tau perbedaan tipis atas servis yang akan dilakukan Atsumu-san selain total langkah kaki yang menentukan servisnya. Karena bisa saja menipu." bantah Hikari.

Masih berusaha untuk tetap kekeuh pada pendiriannya untuk mengatasi tim lawan yang ingin dia jaga.

"Baiklah, hentikan perdebatan kalian. Kalau begitu nanti kau lakukan penyesuaian dengan sikon ya, Ojou-chan." putus Pelatih Ukai kemudian setelah menyela perdebatan ringan antara sang libero serta anak asuh termudanya itu.

"Baiklah." balas Hikari.

"Kudengar dia mendapatkan penghargaan servis terbaik tingkat SMP dan SMA." sambung Kageyama kemudian.

Membuat Hikari mengerjapkan kedua manik matanya sesaat sembari memasang ekspresi seakan mengingat sesuatu setelah mendengar apa yang Kageyama ucapkan barusan ini.

"Kalau tidak salah aku juga pernah baca berita tentang dia menerima penghargaan itu dimajalah bulanan voli." oceh Hikari polos.

Ucapan kedua anak kelas satu itu mendadak membuat Asahi jadi merasa pilu sendiri, sang Ace menyentuh area kening sembari menutup area mata dengan tangan kanannya sembari menunduk sedikit sebelum akhirnya dia angkat bicara.

"Aku tak ingin mengetahui informasi itu" protesnya.

Membuat Hikari hanya bisa kicep menatap Asahi yang mendadak memelas tapi protes atas informasi yang diucapkan oleh dirinya serta sang setter perihal penghargaan servis yang diberikan kepada Atsumu ketika SMP dan SMA saat ini.

"Maaf." ucap Kageyama dan Hikari berbarengan.

Yachi tampak termangu sejenak dari tempatnya duduk menatap ke arah semua anggota tim sebelum akhirnya dia menatap ke arah majalah voli yang ada didalam pegangan kedua tangannya saat ini.

Yang dimana majalah itu memuat tentang Turnamen Musim Semi saat ini.

Padahal baru saja menang, tapi mereka sudah terlihat tegang. Wajar saja rasanya kalau Hikari-chan juga ikutan demikian karena dia satu-satunya pemain perempuan di tim, di tambah dia sendiri masih 14 tahun, jadi tidak aneh kalau disaat-saat tertentu dia bisa ikut tegang seperti yang lain karena ada suasana dikala dia juga merasa demikian. Babak kedua ... Dari sebanyak ini tim yang ada, kami justru harus melawan tim terkuat seed kedua. Hikari-chan termasuk cepat dalam memahami dan membagikan informasi yang dimiliki oleh Ukai-san, termasuk informasi yang ia miliki berdua Kageyama-kun yang mereka dapat dari Kamp Pelatihan Timnas Muda Jepang kemarin. Dia benar-benar menampung begitu banyak informasi seorang yang belum tentu bisa kami tampung secara bersamaan seorang diri. Kemampuan akan daya ingat serta pemahamannya benar-benar tidak bisa di pungkiri sama sekali, wajar saja sekarang dia jadi 'Otak Karasuno' selain mendapatkan gelar 'Putri Karasuno' di tim. Batin Yachi sembari menatap bagan pertandingan turnamen.