11

1K 142 2
                                    

Keduanya pun mulai memainkan bola dan Hikari duduk dengan manis sembari menjaga barang serta mengamati keduanya, dan Hinata pun mulai menceritakan pengalamannya selama disana.

"Terus, pemain terbaiknya adalah Goshiki. Tidak, tapi Kunimi dan Hyakuzawa, orang yang tingginya dua meter. Tubuhnya memang sangat besar. Kalian sendiri bagaimana? Apa bertemu pemain yang hebat?" tanya Hinata pada keduanya.

"Tentu saja, ada banyak! Salah satunya ada Chigaya dari SMA Shinzen, benar kan, Tobio?" tanya Hikari.

"Iya, Hikari benar." sahut sang setter.

"Oh, ada Chigaya juga? Pastinya, ya. Kebanyakan dari mereka masuk majalah bulanan voli, ya." sambung Hinata.

"Disana juga ada Raksasa Kecil." jelas Kageyama.

"Oh, maksudmu Rai-san?" sahut Hikari.

Ucapan keduanya membuat Hinata termangu sejenak lalu kembali menyimak dan mendengarkan.

"Siapa lagi? Tingginya hanya sekitar 170 senti, aku dan Hikari tak pernah melihatnya di Majalah Bulanan Bola Voli, tapi tak salah lagi, dia adalah salah satu pemain top diantara pemain hebat yang di undang ke sana. Dia juga teman masa kecil Hikari karena mereka berdua kenal sejak SD biarpun dia sejak kecil berada di Prefektur Nagano." jelas Kageyama.

"Tobio benar, Shoyo. Namanya Hoshiumi Kourai-san, murid kelas 2, dia berposisi sebagai Outsider Hitter sekaligus Ace di timnya, sama seperti Asahi-san. Aku kenal dia dari aku masih kelas 2 SD karena aku pernah berapa kali datang kesana untuk ikut olimpiade. Aku cukup akrab dengan ibunya begitupun sebaliknya. Rai-san yang pertama kali mengajakku kenalan dulu karena dia melihatku sedang duduk sendirian ketika menunggu Ibu ku menjemputku disana." sambung Hikari sembari memberi penjelasan.

"Dan dia seratus kali lebih jago darimu. Hikari hampir bisa mengimbanginya dan mereka beda tipis, tapi Hikari tak suka menonjolkan dirinya dari dulu dan kita tau itu." sambung sang setter ditengah ke terperangahan Hinata saat ini akan penjelasan keduanya.

Tapi Hinata malah sakit hari sendiri begitu mendengar ledekan Kageyama barusan ini.

"Kau mengatakan hal yang tidak perlu! Harusnya ucapanmu itu berhenti di 'dia salah satu pemain top diantara pemain hebat', lalu dilanjutin dengan penjelasan Hikari barusan ini bagaimana mereka bisa kenal! Ucapan terakhir mu itu memangnya perlu? Memangnya perlu, ya?" protesnya, memancing gelak tawa Hikari.

"Oh, ternyata kalian bertiga memang disini saja."

Ucapan Tanaka membuat ketiga juniornya itu menoleh ke arahnya yang sedang memutar-mutar kunci ruang ekskul sembari tersenyum.

"Tanaka-san! Selamat pagi!" sapa Hikari riang.

"Yo, Udai! Selain itu, jangan langsung berantem pas pertama kali bertemu dong. Lagi-lagi kalian ribut didepan Udai tanpa ada penjagaan." lanjutnya.

"Halo!" sapa kedua anak lelaki itu.

"Apa yang membuat kalian sampai ribut seperti itu? Aku sampai terkesan loh. Cuma Udai aja yang anteng." ujar Tanaka.

"Yaah, Tanaka-san kayak gak tau mereka aja." ucap Hikari dikala dia beserta kedua temannya yang lain mengekori sang senior yang sudah naik ke tangga lebih dulu.

Dikala baru naik, Kageyama memanggil Hinata yang membuatnya menoleh ke arah lelaki bersurai blueberry itu, bahkan Hikari juga ikutan menghentikan langkah dan menoleh ke arah mereka.

"Kau bisa lompat lebih tinggi, begitupun dirimu, Hikari. Selanjutnya, jangan menahan diri untuk bisa melompat lebih tinggi lagi, kalian berdua." ucapnya.

Karasuno's Ojou-samaWhere stories live. Discover now