14

650 107 3
                                    

Perasaan kesal pada Nishinoya kontan menghilang begitu saja mendengar koreksi itu ketika Hikari sedang mendongakkan sedikit wajahnya dan dibalas tatapan lekat oleh sang libero selama gadis itu memberi penjelasan, dia kemudian menatap ke arah Kageyama yang mengangguk membenarkan ucapan Hikari.

"Eh? A— apa benar?" ucap Yachi tidak percaya dengan apa yang dimaksud oleh keduanya.

"Entahlah, pergerakan mereka terpencar-pencar jadi aku tak begitu yakin pada awalnya. Tapi melihat Kageyama dan Hikari-chan yang demikian ditambah Hikari-chan sendiri sudah menjelaskannya, aku yakin mereka memang memperhatikan serta mempelajarinya dengan baik. Apalagi mereka sudah mengetahui hal ini ketika mereka berada di kamp pelatihan itu kemarin, jadi tak ada yang salah jika mereka langsung mengoreksi kesalahan Nishinoya." sahut Kiyoko.

Dalam diamnya, kini Nishinoya mengkilas balik apa yang terjadi barusan sesuai dengan rincian penjelasan dari gadis kesayangannya itu, dan ketika mengingatnya, dia akhirnya sadar jika protes an Kageyama barusan ini memang benar, ditambah penjelasan Hikari sendiri memang sesuai dengan tindakan yang dia lakukan barusan setelah ia menerima bola.

Yaitu posisi terakhirnya dia berhenti tepat didepan Asahi, sedetik sebelum Kageyama meneriakinya tadi yang mengatakan bahwa dia menghalangi.

"Begitu, ya." ucapnya, lalu dia memutar tubuhnya setelah mengelus kepala Hikari sejenak barusan ini dengan sayang dan melangkah kembali ke posisinya.

Menjauhi kedua juniornya yang masih termangu ditempat sampai akhirnya Hikari menoleh sejenak dan beradu pandang dengan sang setter, sama-sama menatap bingung satu sama lain.

"Aku sama sekali tak menyadarinya." ujar Suga dari bangku cadangan.

"Kageyama menyadarinya saat sedang bermain, Udai juga menyadarinya hanya saja dia tak meneriaki Nishinoya secara refleks sama seperti Kageyama, karena dia sejak awal terbiasa memberitahu kesalahan kita dengan cara mendekati kita terlebih dahulu lalu baru berbicara dan mengarahkan kita dengan tenang dari kesalahan yang harus diperbaiki dengan segera tanpa harus berteriak seperti yang dilakukan Kageyama barusan ini. Nishinoya yang langsung paham saat di beritahu juga hebat sekali, ya." sahut Ennoshita sembari memuji sang Libero.

"Caranya bicara dengan Nishinoya-san tadi justru lebih hebat lagi. Yah ... Biarpun akhirnya Hikari-chan lebih hebat lagi karena langsung menengahi mereka tanpa ragu dan langsung menjelaskan tanpa ba bi bu lagi sih setelah berhasil menenangkan Nishinoya-san." sambung Yamaguchi.

Hikari kini memutar arah tubuhnya ke arah Kageyama dan mendongakkan wajahnya dengan benar, lalu kembali berbicara kepada Kageyama.

"Nah, Tobio. Kalau mau kasih tau, cara bicara mu tidak harus begitu kan ke Yuu-san? Apa kau tak bisa mencontoh aku sedikit kalau memberitahu seseorang?" tegurnya.

"Misalnya bagaimana?" tanya lelaki itu.

Membuat Hikari menghela nafas kasar.

"Bukan hanya sekali dua kali kan kalau aku mengkoreksi kesalahan itu seperti apa dan bagaimana? Kenapa kau tak pernah belajar lalu coba mempraktekkan hal itu walau hanya sekali? Tak semua orang bisa menerima cara bicaramu yang seperti itu. Bukan aku tak ingin membelamu, tapi apa yang kau katakan pada Yuu-san itu caramu salah, Tobio. Memang sudah bagus kau menegurnya, cuma ya tetap saja ..."

"Udai benar, Kageyama. Coba contoh dia sekali." sahut Tanaka dari bangku cadangan.

Sedetik kemudian, Daichi menengahi mereka.

"Baiklah, sampai disitu saja." ucapnya.

Kemudian dia menoleh ke arah wasit yang merupakan murid dari Dateko yang hanya bisa sweatdrop melihat keadaan mereka barusan ini.

Karasuno's Ojou-samaWhere stories live. Discover now