Book 2 - [Lanjutan]
Dari story : Karasuno's Girl On Boy Team of Volleyball
Note :
Cerita di buku ini berlanjut mulai dari Season 4 Haikyuu, jadi bagi kalian yang belum tau pemeran utama ini seperti apa sejak awal, disarankan baca Buku Pertama dulu y...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Setelah sebelumnya gagal membobol Karasuno karena para pemain dari Tim Burung Gagak itu berhasil menghalau bola bekat Kageyama dan juga dorongan dari Hikari, Kosaku kembali berganti posisi dengan pemain yang lain dan dia melangkah sembari merasa bersalah sekaligus bete disaat yang bersamaan dikala ia melangkah kembali ke bangku cadangan saat ini.
"Malah ku arahkan ke nomor 1! Padahal baru saja dibilang buat mengincar si kecil nomor 13 itu." keluhnya.
"Don't mind. Lagi pula kalaupun kau mengincar kepada si kecil Karasuno itu, kita juga akan tetap sedikit kewalahan karena dia masih punya refleks yang bagus biarpun saat ini dia sudah mulai kelelahan." ucap Omimi dikala dia mendekati Kosaku sejenak.
Yaah, biarpun nggak sepenuhnya Hikari capek sih, cuma dalam diamnya gadis itu memang sama sekali nggak bisa bohong kalau pertandingan melawan Inarizaki sendiri sudah cukup menguras tenaga, padahal baru set pertama doang, belum lagi set kedua sama ketiga kalau set kedua berhasil dimenangkan oleh Inarizaki setelah ini karena saat ini skor sudah 24 bagi Karasuno, dan 23 bagi Inarizaki sendiri.
Tapi setidaknya Hikari masih bisa menangani rasa lelah yang sedang melandanya sekarang, karena dia sendiri memang sudah melatih fisiknya untuk bisa bertahan lebih lama dilapangan, atau dia akan benar-benar jadi pecundang yang hanya membanggakan peran gandanya saja, tapi stamina dan juga ketahanan fisik malah nihil.
Jatuhnya sama aja bohong.
Setidaknya ditengah jeda waktu yang terjadi walau hanya beberapa detik, Hikari benar-benar memanfaatkan jeda waktu itu dengan baik untuk beristirahat dan memulihkan tenaganya walau hanya sedikit, karena itu lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Dia bersyukur sekarang fisik dan staminanya sudah cukup terlatih ketimbang awal-awal dia bergabung ke klub.
Yosh, ayo berjuang, Hikari!
"Karasuno yang lebih dulu mendapatkan set point!" ujar Komentator B.
"Kalau mereka kehilangan kesempatan ini, maka servis selanjutnya akan datang dari Miya Atsumu. Sepertinya Karasuno akan habis-habisan dalam perolehan poin selanjutnya ini!" sambung Komentator A.
Itu sama sekali nggak menguntungkan kalau sampai kami kebobolan, soalnya Atsumu-san suka susah ditebak sih kalau udah giliran dia yang servis. Dan yah ... Kalau soal bakal habis-habisan sih, udah jelas banget itu. Batin Hikari sembari menelan salivanya ringan.
Ditengah pikirannya saat ini karena mereka masih memiliki jeda waktu sesaat sebelum servis berikutnya dilaksanakan, Hikari tersentak ringan karena Tsukishima ternyata menyampirkan sedikit poni yang menutupi keningnya, dimana beberapa helai rambut juga tampak menempel ke kulit halus dan lembutnya karena keringat.
Kedua manik matanya menoleh ke arah si blonde yang kini sedang tertunduk sembari menggeser poni yang menutupi gadis itu sejenak, lalu keduanya kemudian adu tatap sejenak satu sama lain dalam diamnya mereka dikala gadis itu mendongakkan wajah dan manik mata Hikari menatap intens ke arah manik mata berwarna kuning keemasan milik si jangkung itu.
