Rasa

188 19 0
                                    

Seorang pria sampai di  depan sebuah Universitas terbaik di Mumbai dengan mobil mewahnya. Pria itu keluar dari mobil dengan dan bersandar di mobil. Pria itu menunggu orang yang dia cintai dan juga adiknya. Para mahasiswa keluar dari kampus. Dua orang wanita melihat pria itu.

"Swara itu Kak Vansh," kata salah satu wanita tadi menunjuk ke arah pria itu dan ternyata namanya adalah Vansh. Dia adalah adiknya Vansh yang bernama Jiya. Sedangkan wanita yang disebelahnya adalah Swara.

"Iya itu Vansh,"kata Swara.

Mereka berdua berjalan menuju ke arah Vansh. Vansh membenarkan posisinya menjadi berdiri lalu melepaskan kacamata hitam yang dia pakai. Vansh tersenyum dan terus menatap Swara. Swara dan Jiya sudah berada di depan Vansh. Swara sama sekali tak menatap Vansh karena dia malu-malu. Padahal Vansh dan Swara saling mencintai dan mereka tau itu. Jiya sangat mendukung jika mereka menjalin hubungan yang lebih lanjut yaitu menjadi sepasang kekasih. Karena Vansh dan Swara masih belum mengungkapkan perasaan mereka.

"Swara kau duduk di depan dan aku akan duduk dibelakang," kata Jiya.

"Tidak Jiya. Aku akan duduk dibelakang bersamamu seperti biasa," kata Swara.

"Swara ayolah setidaknya untuk kali ini saja," kata Jiya.

"Iya Swara kau duduklah di depan," kata Vansh.

"Iya Vansh," kata Swara.

Vansh membukakan pintu mobil untuk Swara lalu Swara masuk ke dalam mobil. Jiya juga masuk ke dalam mobil. Vansh memakai kacamatanya lagi dan dia sangat bahagia lalu dia masuk ke dalam mobil. Vansh melajukan mobilnya ke rumah Swara. Akhirnya mereka sampai di rumah Swara.

"Swara aku akan membukakan pintu untukmu," kata Vansh.

"Tidak perlu Vansh. Jika Kakakku atau Ibu melihat itu, mereka pasti akan salah paham," kata Swara.

"Baiklah," kata Vansh paham karena dia tau bagaimana sikap Kakak dan Ibunya pada Swara. Karena Jiya selalu menceritakan apapun tentang Swara pada Vansh.

Swara turun dari mobil lalu Swara masuk ke dalam rumah. Sedangkan Vansh dan Jiya pergi menuju rumah mereka. Swara masuk ke dalam rumah dan terlihat Ibu dan Kakak iparnya sedang di ruang tamu. Nama Ibunya Swara adalah Neha dan Kakak iparnya Ragini. Sedangkan nama Kakaknya adalah Laks. Swara langsung menghampiri mereka.

"Swara kau pulang dengan siapa?" tanya Neha.

"Bu aku pulang bersama dengan Jiya. Bukankah Ibu tau kalau setiap berangkat dan pulang kuliah aku selalu dengan Jiya," kata Swara.

"Iya Ibu tau, tapi kan tak ada salahnya Ibu bertanya karena Ibu hanya tak ingin kau menyembunyikan apapun dari Ibu," kata Neha.

"Iya Bu. Aku mengerti," kata Swara.

"Sekarang kau pergi ke kamarmu Swara dan belajarlah. Ragini kau temani Swara," kata Neha.

"Iya Bu," kata Ragini.

Swara dan Ragini pergi ke kamar Swara. Ragini menemani Swara belajar. Ponsel Swara terus berbunyi dan membuat Ragini penasaran siapa yang menelpon karena Swara tak mengangkatnya.

"Swara siapa yang menelponmu dari tadi dan kenapa kau tak mengangkatnya?" tanya Ragini.

"Itu tidak penting Kak. Jadi aku tak mengangkatnya," kata Swara.

Swara tau kalau itu pasti dari Vansh. Sebenarnya Swara ingin sekali mengangkatnya tapi dia tak ingin Ragini sampai tau. Ragini mengambil ponsel Swara dan Swara kini hanya bisa pasrah. Ragini lalu membaca siapa nama penelpon itu dan tertera nama Vansh kemudian Ragini mengangkatnya dan menyalakan pengeras suara.

Tumse Pyaar Ho GayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang