Menerimaku Sepenuhnya

38 13 0
                                    

Siang harinya Sanskar, Swara,Pragya dan Abhi sedang ada diruang makan. Mereka sudah selesai makan.

"Swara bagaimana keadaanmu sekarang?"tanya Pragya.

"Sudah jauh lebih baik Ibu setelah aku minum obat," kata Swara berbohong.

"Ibu lega mendengarnya tapi lain kali kau harus bisa menjaga kesehatanmu Swara," kata Pragya.

"Iya Ibu," kata Swara.

"Oh iya Sanskar. Ngomong-ngomong kapan kalian akan bulan madu," kata Pragya membuat Swara dan Sanskar saling menatap sebentar.

"Aku masih sangat sibuk Ibu dan aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku,"kata Sanskar yang tau kalau Swara masih belum siap untuk itu. Swara yang mendengarnya lega karena dia memang belum siap.

"Disinikan ada Ayah Sanskar yang akan mengurus semuanya," kata Abhi.

"Ayahmu benar Sanskar," kata Pragya.

"Tapikan beberapa hari lagi Ayah harus pergi ke luar kota untuk mengecek proyek besar perusahaan kita. Aku juga tak ingin Ayah kelelahan," kata Sanskar yang berusaha mencari-cari alasan.

"Sanskar benar Ibu Ayah. Lagi pula aku sama sekali tidak keberatan dengan keputusan Sanskar," kata Swara.

"Jika itu sudah menjadi keputusan kalian Ibu dan Ayah tak bisa mengubahnya. Tapi ingat ini Sanskar, kau jangan terus bekerja saja tapi kau juga harus meluangkan waktu untuk istrimu karena dia juga butuh perhatian," kata Pragya.

"Iya Ibu. Yaudah aku berangkat ke kantor dulu," kata Sanskar.

"Aku akan mengantarmu sampai depan rumah," kata Swara.

Swara dan Sanskar lalu pergi bersama keluar rumah. Mereka sampai diluar rumah.

"Tuan tas anda sudah ada di dalam mobil," kata pelayan.

"Baik sekarang kau bisa pergi,"kata Sanskar lalu pelayan pergi.

"Swara aku pergi dulu dan jika ada sesuatu kau kabari aku. Satu hal lagi jika Anika berbuat hal yang tidak-tidak padamu kau langsung saja telepon aku," kata Sanskar.

"Iya Sanskar," kata Swara.

Sanskar masuk ke dalam mobil lalu dia melajukan mobilnya. Swara menatap kepergian mobil Sanskar. Swara tiba- tiba teringat perkataan Anika.

"Aku harus menjadi istri seutuhnya dan menjalankan kewajibanku. Aku tak akan menghindar lagi darinya. Aku tak ingin sampai Anika berhasil merebut Sanskar dariku,"kata Swara yang tak mau kehilangan Sanskar. Swara lalu masuk ke dalam rumah.

Disisi lain terlihat Anika yang mulai merasa lebih tenang setelah menceritakan semuanya pada Pragya tentang pernikahannya. Anika juga senang mendapatkan simpati Pragya.

"Aku sudah selangkah lebih maju darimu Swara. Setelah hari ini aku bebas keluar masuk rumah Sanskar atas izin Bibi Pragya," kata Anika bahagia.

Malam harinya dikamar Swasan, terlihat Sanskar yang duduk bersama Swara di ranjang. Swara memberanikan diri untuk menaruh tangannya diatas tangan Sanskar. Swara berhasil melakukan itu dan membuat Sanskar menatapnya. Membuat mereka saling menatap satu sama lain.

"Kau sudah menerimaku menjadi suamimu Swara," kata Sanskar bahagia karena untuk pertama kalinya Swara mau memegang tangannya tanpa paksaan.

"Iya Sanskar. Aku tak mungkin terus bersikap seperti itu terus menerus apalagi kau adalah suamiku. Sekarang aku sudah siap sepenuhnya untuk menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri," kata Swara.

"Terima kasih banyak Swara karena kau telah menerimaku sepenuhnya," kata Sanskar tersenyum dan meletakkan tangannya diatas tangan Swara. Swara juga membalas senyuman Sanskar.

Tumse Pyaar Ho GayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang