Berusaha Membatalkan Pernikahan

53 18 1
                                    

Keesokan harinya, hari ini adalah hari pernikahan Swara dan Sanskar. Anika dan Pragya datang ke kamar dimana Sanskar bersiap. Sanskar melihat ke arah mereka.

"Terima kasih Bibi karena telah mengantarku ke tempat dimana Sanskar," kata Anika.

"Sama-sama Anika. Setelah kalian selesai bicara tolong kalian pergi ke tempat dimana pernikahan akan dilaksanakan. Yaudah Bibi pergi dulu karena Bibi harus menyambut para tamu," kata Pragya.

"Iya Bibi," kata Anika lalu Pragya pergi dari sana.

"Dimana anak dan suamimu Anika? Kenapa kau datang kemari sendiri?"tanya Sanskar menghampiri Anika.

"Ankit tidak mau ikut karena dia ingin dirumah saja. Sedangkan Shivaay sangat sibuk dengan pekerjaannya jadi dia tak bisa datang. Aku minta maaf karena anak dan suamiku tidak bisa datang kemari," kata Anika.

"Tidak papa Anika dan terima kasih karena telah membantuku untuk mempersiapkan pernikahanku dengan Swara. Tapi aku harap setelah hari ini kau tak akan pernah menemuiku lagi," kata Sanskar lalu pergi.

"Sanskar bagaimana aku bisa mengatakan padamu kalau aku butuh orang untuk mendengarkan masalah yang selama ini aku hadapi. Selama ini aku hanya memendamnya dan tak ada seorang pun yang tau tentang kehidupanku yang sebenarnya. Aku menyadari kalau harta dan uang itu tak berharga karena kesetiaan dan saling mengerti itu lebih penting dalam pernikahan. Uang dan harta tak bisa membuat bahagia tapi cinta yang tulus akan membuat bahagia seperti cintamu padaku dulu Sanskar. Aku masih mencintaimu Sanskar sampai sekarang," kata Anika sedih lalu dia juga pergi dari sana.

Dikamar lain terlihat Swara yang duduk dan sudah memakai baju pengantin. Swara sudah selesai bersiap dan para perias wajah memuji kecantikan Swara. Swara lalu menyuruh mereka pergi. Sekarang Swara hanya sendiri dikamar itu. Swara menatap dirinya sendiri dicermin dan Swara sedih karena harus menikah dengan orang yang tidak dia cinta. Seseorang berjalan menghampiri Swara dan itu terlihat di cermin.

"Kau sangat cantik Swara memakai baju pengantin itu," kata orang itu.

"Vansh," kata Swara dan ternyata itu adalah Vansh yang juga memakai baju pengantin.

"Tersenyumlah Swara karena hari ini adalah pernikahan kita dan sebentar lagi kita akan menjadi sepasang suami istri," kata Vansh membuat Swara tersenyum bahagia.

"Vansh aku sangat mencintaimu," kata Swara menoleh ke belakang dan ternyata tidak ada siapun. Swara menangis karena itu ternyata hanya khayalannya saja dan kebahagiaannya hilang seketika.

Tak lama setelah itu Meera datang dan menghampiri Swara. Swara yang menyadari kedatangan Meera segera menghampus air matanya. Lalu Swara segera pura-pura bahagia.

"Kakak ipar kau terlihat sangat cantik dan aku yakin Kakakku akan terpesona dengan kecantikan Kakak," kata Meera.

"Terima kasih atas pujiannya tapi jangan panggil aku Kakak ipar karena kau adalah temanku Meera dan usia kitakan hampir sama," kata Swara.

"Swara kau itu kan akan menikah dengan Kak Sanskar dan itu artinya aku harus memanggil kau dengan Kakak ipar atau Kakak," kata Meera.

"Terserah kau saja Meera," kata Swara.

"Tunggu dulu Kak. Kenapa Kakak sedih dan sepertinya Kakak juga habis menangis," kata Meera.

"Aku kan akan menikah dan aku akan pergi meninggalkan Ibu, Ayah, Kak Laks dan Kak Ragini jadi aku sedih karena itu," kata Swara.

"Oh kirain ada apa ternyata karena itu," kata Meera.

"Kau pasti kemari karena kau pasti disuruh untuk memanggilku kan. Jadi ayo kita turun sekarang," kata Swara.

Tumse Pyaar Ho GayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang