Mulai Curiga

22 12 0
                                    

Vansh terus menatap dengan tersenyum bahagia bisa menatapnya setelah sekian lama. Swara juga menatapnya tapi tanpa menunjukkan perasaannya yang sebenarnya pada Vansh. Tak terasa sudah 1 jam mereka saling menatap satu sama lain.

Tiba-tiba Jiya masuk dan membuat Swara tersadar lalu memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Apa yang sudah kau lakukan Swara? Kenapa kau juga menatap Vansh? Ingat Swara kau itu sudah menjadi istri Sanskar dan seharusnya kau tak melakukan itu," batin Swara yang takut Vansh menjadi salah paham dan menganggapnya tak bahagia dengan Sanskar.

"Swara ini ponselmu. Aku tadi tak sengaja melihatnya di dalam mobilku. Mungkin tadi ponselmu jatuh di dalam mobil," kata Jiya memberikan ponselnya pada Swara dan Swara menerimanya.

"Iya Jiya dan terima kasih karena kau sudah membawa ponselku kemari. Yaudah Vansh, aku harus pergi sekarang," kata Swara.

"Tunggu beberapa menit lagi Swara," kata Vansh.

"Kak biarkan Swara pergi. Lagi pula Kak Swara sudah menemani Kakak selama 1 jam," kata Jiya.

"Apa 1 jam? Itu berarti aku sudah aku dan Vansh saling menatap sudah 1 jam,"batin Swara terkejut.

"5 menit lagi Swara. Aku janji setelah itu kau bisa pergi," kata Vansh.

"Maaf Vansh aku tidak bisa," kata Swara lalu pergi dan diikuti Jiya dibelakangnya.

"Baiklah Swara. Jika kau ingin aku tak mengganggu hidupmu aku akan melakukannya. Aku tak ingin kebahagiaanmu hancur karena diriku. Aku hanya ingin melihatmu bahagia dan aku akan berusaha untuk melanjutkan hidupku tanpamu," kata Vansh.

Diluar rumah terlihat Jiya dan Swara yang ada di dalam mobil. Swara membuka ponselnya dan dia melihat ada beberapa notifikasi yaitu 10 panggilan tak terjawab dari Sanskar dan 5 pesan masuk dari Sanskar. Swara lalu membaca pesan dari Sanskar.

'Swara jika kau akan pulang. Suruh temanmu untuk mengantarmu ke kantor karena aku ada dikantor. Kita nanti akan pulang ke rumah bersama'

'Swara aku tau kau sedang menghabiskan waktu dengan temanmu dan mungkin karena itu kau tak membalas pesan dariku'

'Aku percaya padamu walaupun Anika berusaha membuatku curiga padamu dengan menjelekkanmu di depanku dengan omong kosongnya'

'Aku juga tau kalau kau tak mungkin mengkhianatiku karena aku merasa kalau tadi Anika ingin mengatakan kalau kau sebenarnya punya hubungan dengan Kakak temanmu tapi tadi aku memotongnya dan membuatnya tak jadi mengatakan itu. Tapi aku heran karena dia berkata kalau dia ingin membuktikan perkataannya itu. Tapi sudahlah Swara, lupakanlah perkataan Anika karena kau pasti tak melakukan itu'

'Oh iya satu hal lagi. Kau tau kan kalau aku sangat membenci kebohongan jadi tolong jangan pernah membohongiku. Aku benar-benar mencintaimu Swara dan aku juga takut kehilanganmu'

Setelah membaca pesan dari Sanskar. Swara merasa sangat bersalah karena telah membohonginya. Rasa takut kehilangan Sanskar mulai dirasakan Swara jika Sanskar sampai tau yang sebenarnya.

"Swara bisakah kau mengatakan dimana rumah suamimu agar aku bisa mengantarmu kesana?"tanya Jiya.

"Antar saja aku ke kantor Sanskar karena dia menyuruhku untuk kesana," kata Swara.

"Baiklah," kata Jiya lalu Swara memberitahu alamat kantor Sanskar.

Jiya lalu melakukan mobilnya, Sedangkan Swara menelpon Sanskar tapi tidak diangkat. Swara menelponnya kembali tapi tetap saja tidak diangkat. Swara mulai khawatir jika Sanskar kesal padanya dan dia juga takut jika Sanskar mulai curiga padanya.

"Swara," kata Jiya.

"Iya Jiya," kata Swara.

"Apa kau baik-baik saja?"tanya Jiya melihat Swara sedang mengkhawatirkan sesuatu.

Tumse Pyaar Ho GayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang