14

4.1K 702 118
                                    

...

Jeno mengamuk sekarang. Matanya memerah menahan amarah, sedangkan tangannya terkepal hingga uratnya terlihat dengan sempurna.

Tak jauh berbeda dengan Jeno, Mark mengeluarkan aura buruk yang membuat siapapun tak tahan untuk berlama-lama di samping pria alis camar tersebut.

Ini terjadi ketika kakek dari Achana yaitu Kakek Yono, datang dan menceritakan semua ke Jeno dan Mark.

Ingat, hanya Jeno dan Mark.

Yono tidak mau cucu kesayangannya menangisi pria bodoh yang tak bisa menjaga hati.

Mark marah? Jelas!

Jeno marah? Sudah pasti.

Bahkan Jeno mengatai Tia adalah wanita penggoda di dalam hatinya. Padahal, Tia adalah ibu kandungnya, namun tetap saja Achana lebih berjasa untuk pertumbuhan Jeno dibandingkan dengan Tia!

Karena, Jeno bisa baik hati seperti sekarang dan bisa menjadi orang yang menghargai orang lain adalah berkat Achana.

Tia sudah meninggalkan nya dari Jeno kecil dan hanya mengurus Jeno sampai umur 11 tahun (itupun tidak full karena sang ibu fokus dengan suami baru).

Jeno jahat? Ya, bilang saja begitu, karena yang ada saat Jeno sakit, terpuruk, dapat nilai besar, tidak ada uang, dan lain-lain bukanlah sang ibu kandung.

Melainkan sahabat sekaligus Mama muda kesayangannya.

"Mau apain?" Tanya Jeno dengan nada datar

"Liat aja besok, dia berani pulang gak." Ujar Mark

"Sorry, berani sih berani. Yang jadi pertanyaan, dia inget pulang gak?" Ujar Jeno dengan nada sinis

Mark terkekeh, menertawakan kenyataan pahit. Mark berada di pihak Achana karena memang papa dan mama kandungnya melakukan kesalahan!

.
.
.

Jaehyun pulang setelah menghabiskan waktu 3 hari bersama Tia, dirinya jadi lebih sering mengubungi sang mantan istri dan juga melupakan bahwa sang Istri tidak dirumah.

Mark dan Jeno hanya diam, mereka juga menitipkan Nana dan Rena serta Jefian dan Sungchan ke rumah Achana di Yogyakarta. Mereka mau lihat, apa papanya sadar? Atau perlu baku hantam?

Di hari ke 5 Mark harus menemani 3 ibu hamil itu karena mereka terus mengidam ingin melihat Mark memakan semangka

Pengamatan Jeno dan Mark terus berlanjut sampai di hari ke 7, dimana sang papa sama sekali belum sadar bahwa istrinya itu tidak ada dirumah

Dan sang papa hanya pulang di malam hari dengan wajah orang kasmaran. Jeno semakin menatap sang papa bengis, dia sudah mengikuti sang papa bersama mama kandungnya pergi tanpa memikirkan anak-anaknya.

Gila.

"Papa pulang." Ujar Jaehyun

"hm." Jawab Jeno datar.

"Rumah kok sepi banget? Jefian mana?" Tanya Jaehyun

Cih, baru sadar?

Jeno berdiri dan menatap Jaehyun tepat pada mata nya.

"Baru nanya? Kemana aja?" tanya Jeno

"Apa sih?" Jaehyun menatap Jeno tak suka

"JENO TANYA! KEMANA AJA?!" tanya Jeno dengan emosi memuncak

"Jeno jaga sopan santun!" Seru Jaehyun.

"SITU BISA JAGA HATI ISTRI GAK?!" Jeno menarik kerah baju Jaehyun dan berteriak di wajah papa nya itu

Masa bodo sopan santun.

Jaehyun melepas paksa tangan Jeno dari kerah bajunya dan siap memukul anak kedua nya itu.

"Mau pukul? PUKUL SINI! MAMA ACHAN! LIHAT! CALON MANTAN SUAMI LO BERUBAH!" Teriak Jeno dengan sekuat tenaga

"LIHAT! LELAKI BRENGSEK LUPA PULANG! NINGGALIN ISTRINYA YANG LAGI HAMIL, MALAH JALAN KAYAK ORANG KASMARAN SAMA MANTAN ISTRINYA!" Seru Jeno lagi

Jaehyun terdiam, menurunkan tangannya yang siap meninju itu dan kemudian berlarian ke seluruh penjuru rumah untuk mencari Achana.

Nihil,

Tidak ada siapapun di rumah itu kecuali dirinya dan Jeno.

"Achana mana?" Tanya Jaehyun

"Baru nanya? Kemana aja? Pacaran sama mantan?" Ujar Jeno dengan kekehan terpaksa di akhir kalimat

"Apa-apaan kamu! Dia juga mama kandung kamu!" Seru Jaehyun

"Oh ya? Yang lihat pertumbuhan Jeno siapa? Nenek! Yang ajarin Jeno dari a-z di SMA sampai bisa punya anak gini siapa? Mama Achana!" Seru Jeno

"Gila ya lu! Istri lu lagi hamil di tinggalin demi sebuah kenangan dulu yang bahkan gak guna buat sekarang. Anjing tau gak lu?" Ujar Jeno lagi

Jaehyun terdiam lalu tiba-tiba saja kesadarannya datang.

"Denger ya, lu salah, istri lu bukan dia lagi, dia udah berkeluarga,  begitu pula dengan lu yang juga udah berkeluarga! Dia ninggalin lu, dan Achana tetap ada buat lu meskipun dia hampir mati." Jeno mendorong bahu Jaehyun dengan telunjuknya.

BUGH!

Jeno menonjok sang papa lalu berbalik badan hendak meninggalkan rumah itu, namun baru beberapa langkah, Jeno terdiam dan menengok sebentar ke arah sang papa yang baru saja menyadari kesalahannya.

"lu gak akan bisa mengambil Achana semudah dulu."

.tbc.

Nahloh?!

Ini Jeno waktu baru selesai nonjok Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Jeno waktu baru selesai nonjok Jaehyun.

Mama Achan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang