15

4.4K 673 290
                                    

...

"Ma?" Jeno sampai di Yogyakarta dan segera menghampiri Achana yang tengah bermain game pou.

"Eh? Nono udah pulang? Dari mana ajaa??" Tanya Achana

Jeno segera memeluk Achana dan melepaskan tangisannya. Ucapan maaf terus terucap dari isakan Jeno membuat semua orang disana berdatangan ke ruang tamu dimana Achana bermain game.

"Loh? Kok?" Heran Mark

"Dulu kak Jeno juga kayak gitu waktu kak Achana ada rencana kuliah di UGM, tapi gak nangis cuman gak mau lepas pelukan..." Ujar Dolan

"Maaf ma... Hikss... Maafin Jeno.. Jeno yang buat mama jadi gini.. Maafin..." Jeno sama sekali tak meredakan tangisnya.

"Gapapa Jeno, kalau memang Achan harus jadi single parent, Achan siap.. Achan gapapa kok.." Achana mengelus surai berwarna hitam legam milik Jeno

"Ma..." Jeno menahan tangisnya lalu mendongak melihat tatapan Achana yang teduh dan terlihat tulus.

Tangis Jeno kembali pecah dan kemudian memeluk Achana semakin erat. Rasa bersalah semakin menyelimuti hati Jeno, rasanya Jeno ingin memutar waktu dan menyuruh Achana menikah saja dengan orang lain.

"Udah ya udah, mama ikhlas kok.. Mama gapapa Jen.. Asal anak-anak mama baik anak kandung maupun bukan tetap bahagia, dan kalian sayang sama mama, mama udah seneng banget.." Ujar Achana

Nana menahan tangis, tak menyangka bahwa Achana akan sebaik ini, banyak beban yang sudah Achana pikul apalagi masa kritis dimana banyak orang gila yang menginginkan Jaehyun hingga Achana masuk rumah sakit karena di tusuk bagian perut, untung saat itu Achana sedang tidak hamil.

"Udah ya, Nono jangan nangis lagi, Achan ngidam es kelapa ijo, Nono sama papa Jaka beliin ya? Ajak tuh Jefian sama Sungchan." Ujar Achana

Jeno mengangguk lalu melepaskan pelukannya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka nya, sedangkan Jaka mengajak cucunya untuk bersiap-siap.

"Ma, mau cerai aja? Mark yang urus, Mark juga bakal biayain mama, Jeno juga pasti biayain mama kok." Ujar Mark yang kini duduk di sebelah kanan Achana diikuti Rena di sebelah kiri Achana.

"Gak tau, liat nanti aja. Jangan omongin itu dulu ya, liat dedeknya jadi gak mood liat kamu nih jadinya." Ujar Achana

"Lahhhh..." Mark protes tak terima

"Rena, suruh Mark mandi terus pake bedak bayi sana." Rena tertawa dan kemudian mengangguk

"Siap mama!" Seru Rena.

.
.
.

"Aa..." Nana menghampiri Jeno yang tengah bertukar pesan dengan beberapa orang yang memihak mama Achana.

Ya sudah jelas banyak, bahkan Lisa saja memihak Achana dan memaki-maki Jaehyun, dan lagi Tera, Kris, Bian dan lainnya juga lebih memilih Achana dibandingkan dengan Jaehyun.

Bagaimanapun, mantan istri ya tetap saja mantan. Jika untuk Jeno, itu memang tetap ibunya, karena tidak ada istilah mantan ibu.

"Kenapa sayang?" Tanya Jeno yang kini memeluk Nana

"Jadiin Achana istri kedua aja, Nana ikhlas... Achana udah pernah nolongin Nana berkali-kali, Nana gak mau Achana hidup sengsara." Nana memohon kepada Jeno

"Sebenarnya Nono tadi nawarin pas sekalian nempatin es kelapa, tapi, Achana nya gak mau, kayaknya lebih baik di kenalin sama Lukas atau yang lain aja." Ujar Jeno

"Kenapa sih Achana baik?! Jadi brengsek kan si tua itu! Ih! Udahlah, nanti Nana liat siapa yang dulu suka sama Achana!" Seru Nana, Jeno mengangguk.

Kalau Achana bahagia dengan menikah lagi, Jeno siap menjadi tameng agar sang Mama Muda nya itu bisa berpisah dari papa brengseknya itu.

"Dedeknya udah di kasih tau dokter jenis kelaminnya?" Tanya Jeno mengalihkan pembicaraan

"Udah! Tadi barengan sama Rena sama mama Achan!" Seru Nana senang

"Sama dokter pilihan mama Donna?" Tanya Jeno

"Iya!! Nono mau tau jenis kelaminnya?" Tanya Nana antusias

"Mau mau!" Seru Jeno

"Anak Nana cowookk!!! Yeayy!!" Seru Nana senang bukan main

"Woahh, memang ini mah ditakdirkan biar bisa jaga Nana!" Seru Jeno tak kalah senang

"Iya! Kalau Rena sama Achan anaknya cewek!" Seru Nana

Jeno terdiam, woah, adek Jeno nanti bisa jadi rebutan cowok nih, apalagi kakak nya pada cowok.

"Tapi bayi Achan lemah... Nana gak tega liat Achan.." Lirih Nana

Lagi? Masalah selalu datang ke arah Achana? Kenapa? Kenapa Tuhan menguji Achana seberat ini?

"Kita jagain ya semuanya, Nono bakal jagain Nana dan yang lain, Nana juga harus kuat biar bisa jadi energinya mama Achan." Ujar Jeno

"Siap boss!!" Seru Nana

.
.
.

Achana mengelus pelan perutnya, sambil tersenyum kecil.

"Dek, papa gak jahat kok, dia cuman kembali dengan masa lalunya, biar papa seneng adek jangan kangen papa ya.. Adek sayang mama kan?" Achana berujar sambil menahan tangisnya.

Sedangkan di ambang pintu, baik Jaka, Donna, maupun Yono menangis dalam diam saat melihat Achana yang masih bisa tersenyum dan tak memiliki dendam kepada suaminya itu.

"Ayok tidur dek, jangan nakal ya.. Kalo mau nakal ke kakek sama ke uyut aja!" Kekeh Achana lalu mengambil posisi tidur yang menurutnya nyaman dan kemudian memejamkan matanya.

.
.
.

Jaehyun hendak mengambil pakaian untuk menyusul Achana, namun handphonenya berdering, dan Jaehyun mengangkatnya dengan segera saat nama Tia tertera disana.

"Jae.. Temenin di rumah dong, Johnny pulang besok pagi.."

"Gak bisa Tia." Ujar Jaehyun dengan nada datar

"Jae, kita gak ngapa-ngapain loh, cuman nemenin ngobrol doang.. Kalo kamu gak percaya beli minum diluar aja sana, aku cuman takut, soalnya Jisung nginep di rumah Celine bareng Shotaro."

Jaehyun terdiam sebentar, lalu mengiyakan dan segera pergi ke rumah Tia.

Dan benar saja mereka hanya mengobrol dan bercanda dengan beberapa skinship kecil.

Tapi,

Pada dasarnya, kembali bersama mantan bukan karena hubungan intim, melainkan terlalu sering berbicara bersama dan berdua.




.tbc.

nahlohhh... hayolohh...

Mau Achana deket sama siapa nih?

Mau Jaehyun nya nyesel atau gimana?

Kakek Yono atau Abah Yono atau Uyut Yono

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakek Yono atau Abah Yono atau Uyut Yono.

Mama Achan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang