20

5.2K 652 106
                                    

112saaaa  HaechieLee bbyhcxx RansAldianJfaoRvnd dan Rncndr Jeong-Sena  DM abang oke, udah ngurut itu.

🌚🌚🌚

...

Jaehyun terdiam, pandangannya lurus menatap pemandangan kota di sore hari itu. Pikirannya berkelana jauh memikirkan bagaimana ia harus berbicara kepada dua orang berpengaruh itu.

"Tera... Kris..." Jaehyun berujar lirih

"Kami hanya membantu mu sampai sini, jika kau di hajar, kami tidak mau bantu Jae. Ini murni kesalahan mu." Ujar Kris jengah

Jaehyun terus berujar lirih sehingga ingin rasanya Kris mengambil senapan dan menembak mulut Jaehyun. Untung Jaehyun sahabatnya, kalau bukan sudah Kris lakukan hal itu.

"Kalau kau dibunuh, kita bantu makamin kok." Tera tersenyum bodoh setelah mengucapkan kata tersebut.

"Anakku seperti apa ya? Apa dia cantik? Atau di tampan?" Tanya Jaehyun yang kini melirik ke arah kaca yang terpasang di kamar hotel itu.

Ya, Jaehyun berada di Yogyakarta untuk sekarang, karena setelah melacak keberadaan Elang, Jaehyun segera menuju ke Yogyakarta ditemani Kris dan Tera. Kris dan Tera hanya menemani, dan menjaga Jaehyun agar tetap waras, tidak ingin membantu.

"Dia akan punya hati setulus Achana." Ujar Kris

Tera mengangguk setuju, lalu dirinya berteriak heboh saat berhasil meretas cctv komplek perumahan Yono.

"aku kira Elang menjaga perumahan juga, ternyata hanya rumah Achana." Ujar Kris

"Dia kan suka Achana, bukan suka semua ibu-ibu komplek sana." Ujar Tera

"Ck, bodoh." Kris menatap sinis Tera lalu duduk dihadapan Jaehyun.

"Dengar, kau tau kan Elang adalah orang dari dunia bawah, atau lebih tepatnya dia anak dari ketua gengster. Dan sialnya, Yono adalah pembisnis sukses di bidang lain, jadi istilahnya kalian itu setara. Kau harus berhati-hati, apalagi mereka bekerja sama dalam bisnis." Ujar Kris

Jaehyun menghela nafas pasrah lalu menatap Kris dengan tatapan datar namun terdapat sirat keseriusan dan kekhawatiran disana.

"Bagaimana cara agar aku bisa mendapatkan kepercayaan mereka lagi?" Tanya Jaehyun

"Ambil kembali hati Achana." Jawab Tera yang kini sedang mengikat tali celana kolor nya.

.
.
.


"Jeje! Ini Kak Uchan punya!" Sungchan berusaha mempertahankan marshmallow miliknya

"Puna Jeje!! Hua mamaaa!! Ihhh!! Aaaaa!!!!" Jefian terus menarik marshmallow milik Sungchan sambil menangis

"AYOK AYOK! SEMANGAT!! YEEE!!" Jeno menonton kedua adiknya yang sedang bertengkar itu sambil memakan perkedel kentang buatan Nenek Tercinta (Donna)

"Mark tim Jefian." Ujar Mark yang sedang meminum jus semangka buatan Rena

"Dodo tim Uchan!" Seru Dolan sambil memakan beng-beng

"AAAAAAA!!!!" Jefian menjerit keras saat dirasa dirinya akan kalah

"JEJE! INI PUNYA KAK UCAN!" Sungchan hendak mendorong Jefian, namun tidak jadi, karena mama Achana tidak pernah mengajarkan nya hal buruk.

"PUNA JEJE!!" Jefian terus menarik marshmallow tersebut hingga wajahnya memerah

"Assalamu'alaikum, loh? Kenapa berantem?" Tanya Elang sambil memasuki rumah Yono dengan tangan menenteng kresek besar berisi makanan ringan dan makanan sehat juga bergizi untuk Achana.

"UNCLE BIRD!" Seru Mark

"OM BURUNG!!" Seru Dolan

"HEYO BURUNG PEDO~!" Jeno mengangkat tangan kirinya yang memegang 2 perkedel itu

Elang menggelengkan kepalanya, lalu berjalan menuju Sungchan dan Jefian yang masih bertengkar itu. Mensejajarkan tingginya dengan berjongkok dan kemudia bertanya.

"Kenapa hm?" Tanya Elang

"Daddy! Permen Uchan diambil Jeje!" Seru Sungchan

"Noo! Daddy, ini Pelmen Jeje!" Jefian berseru tak terima

"Yaudah, permen itu kasih aja buat yang lain, Jeje sama Uchan daddy kasih kue mau?" Tanya Elang

"Kue apa?" Tanya Sungchan

Elang mengeluarkan kresek yang berisi banyak makanan ringan membiarkan kedua anak itu memilih, lalu tersenyum ramah saat mereka mengucapkan terimakasih.

"Kita nonton Tayo!" Seru Sungchan dengan makanan di depannya diikuti Jefian di sampingnya.

"TAYO!" Pekik Jefian

Elang terkekeh pelan melihat kedua anak kecil itu yang tadinya bertengkar hebat kini sudah kembali berdamai sambil menonton serial kartun.

"NOO! KAKEK GAK BOLEH IKUT! ACHAN MAU BELI PEMPEK SENDIRI! NOOO!!!" Achana berlari kecil menghindari sang Kakek (Yono) dan sang Ayah (Jaka) yang menyuruh Achana pergi bersamanya atau memesan online

"NO! ACHAN ANGY NIH! ACHAN ANGY!" Seru Achana lalu mendudukan dirinya ke lantai secara tiba-tiba di dekat pintu, membiarkan anak-anaknya, Elang, dan Kakek serta ayahnya menjadikannya bahan tontonan.

Achana menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memajukan bibirnya sedikit, alisnya menukik kesal dengan tatapan kemusuhan kepada dua pria berumur itu.

"Kenapa ini?" Tanya Donna

"Mama! Achan mau beli pempek sendiri, gak dibolehin sama Kakek sama Ayah! Au ah, Achan angy!" Seru Achana kesal

Donna tertawa melihat anak perempuannya itu.

"Malu heh, ada Elang masa kayak gitu?" Tanya Donna

"Hump! Achan angy!" Seru Achana sambil membuang muka

"Mau brownies?" Tanya Elang

"Kukus?" Achana menengokan wajahnyan sedikit untuk menatap Elang

"Brownies kukus rasa coklat." Ujar Elang

"Achan gak jadi angy! Achan mau!" Achana menghampiri Elang dan segera meminta brownies coklat yang sudah Elang katakan tadi.

"Ibu 5 anak kan itu?" Tanya Mark ke Jeno dan Dolan

"Kita sama Sungchan anak tiri bang." Jawab Jeno

"GEMOY IH ACHANA!" Seru Nana yang sedari tadi melihat hal yang terjadi bersama Rena

"Achan nya jadiin kecil aja lah, ntar Rena angkat jadi anak..." Ujar Rena

Dolan menggelengkan kepalanya, merasa pening dengan semua kejadian ini. Dolan hendak menghampiri keponakan barunya yang cantik, Alana Hasanah. Namun langkahnya terhenti saat melihat seorang laki-laki berdiri di depan pintu dengan pakaian kaos putih dan celana serta jaket jeans.

"Loh?!" Seru Dolan kaget

"Assalamu'alaikum..."



.tbc.

Nahloh?

Aneh gak sih?

Mama Achan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang