Fasal Tentang Hal Dalam Sholat, perempuan dan laki-laki.

1.4K 4 0
                                    

Kitab Fathul Qarib 📚
Bab Sholat

Fasal Tentang Hal Dalam Sholat, Wanita Berbeda Dari laki-laki.

(فصل): في أمور تخالف فيها المرأة الرجل في الصلاة. وذكر المصنف ذلك في قوله (والمرأة تخالف الرجل في خمسة أشياء

فالرجل يجافي) أي يرفع (مرفقيه عن جنبيه ويقل) أي يرفع (بطنه عن فخذيه في الركوع والسجود ويجهر في موضع الجهر) وتقدم بيانه في موضعه (وإذا نابه) أي أصابه (شيء في الصلاة سبح) فيقول: سبحان الله بقصد الذكر فقط أو مع الإعلام أو أطلق، لم تبطل صلاته أو الإعلام فقط بطلت (وعورة الرجل ما بين سرته وركبته) أما هما فليسا من العورة، ولا ما فوقهما
Fasal) Menjelaskan perkara-perkara yang berbeda antara wanita dan lelaki di dalam sholat.

Mushannif menjelaskan hal itu dengan perkataan beliau, “dan wanita berbeda dengan lelaki di dalam lima perkara,”

Maka seorang lelaki mengangkat kedua sikunya dari lambungnya, dan mengangkat perutnya dari kedua pahanya saat melakukan ruku’ dan sujud.

Dan mengeraskan suara di tempatnya. Dan mengeraskan suara sudah dijelaskan di tempatnya.

Ketika seorang lelaki terkena / mengalami sesuatu di dalam sholat, maka ia membaca tasbih.

Sehingga ia mengucapkan “subhanallah” dengan tujuan berdzikir saja, atau bersamaan tujuan memberitahu atau dimutlakan tanpa tujuan apa-apa, maka sholatnya tidak batal. Atau bertujuan memberitahu saja, maka sholatnya batal.

Auratnya orang laki-laki adalah anggota di antara pusar dan lutut. Sedangkan pusar dan lutut itu sendiri bukan termasuk aurat, begitu juga anggota di atas keduanya.

(والمرأة) تخالف الرجل في الخمسة المذكورة فإنها (تضم بعضها إلى بعض) فتلصق بطنها بفخذيها في ركوعها وسجودها (وتخفض صوتها) إن صلت (بحضرة الرجال الأجانب) فإن صلت منفردة عنهم جهرت

(وإذا نابها شيء في الصلاة صفقت) بضرب بطن اليمين على ظهر الشمال، فلو ضربت بطناً ببطن بقصد اللعب، ولو قليلاً مع علم التحريم بطلت صلاتها والخنثى كالمرأة (وجميع بدن الحرة عورة إلا وجهها وكفيها) وهذه عورتها في الصلاة أما خارج الصلاة فعورتها جميع البدن (والأمة كالرجل) فتكون عورتها ما بين سرتها وركبتها.

Seorang wanita berbeda dengan laki-laki di dalam lima hal yang telah dijelaskan di atas.

Maka sesungguhnya seorang wanita menempelkan sebagian badannya dengan sebagian badannya yang lain. Sehingga ia menempelkan perutnya pada kedua pahanya saat ruku’ dan sujud.

Dan ia memelankan suaranya saat sholat di dekat lelaki-lekaki lain (bukan mahram dan bukan halalnya).

Sehingga, ketika ia sholat sendiri jauh dari mereka, maka sunnah mengeraskan suara (di tempat yang dianjurkan mengeraskan suara).

Ketika di dalam sholat mengalami sesuatu, maka dianjurkan untuk bertepuk tangan dengan memukulkan punggung telapak tangan kanan ke punggung telapak tangan kiri.

Seandainya ia memukulkan telapak tangan bagian dalam ke telapak tangan bagian dalam yang satunya dengan tujuan main-main walaupun hanya sedikit saja padahal ia tahu akan keharaman hal tersebut, maka sholatnya batal. Seorang huntsa sama seperti seorang wanita.

Seluruh badan wanita merdeka adalah aurat selain wajah dan kedua telapak tangannya.

Dan ini adalah auratnya di dalam sholat. Adapun auratnya di luar sholat adalah seluruh badannya.

Wanita amat seperti laki-laki di dalam sholat. Maka auratnya adalah anggota di antara pusar dan lututnya.

Pengarang:
Abu Abdillah Muhammad bin Qasim bin
Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabili 

🔖

Fathul Qarib (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang