Talak

2.8K 8 0
                                    

Fathul Qarib✍️
Bab Nikah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

BAB TALAK

(Fasal) menjelaskan hukum-hukum talak.

(فَصْلٌ فِيْ أَحْكَامِ الطَّلَاقِ)

Talak secara bahasa adalah melepas ikatan. Dan secara syara’ adalah nama perbuatan untuk melepas ikatan pernikahan.

وَهُوَ لُغَةً حَلُّ الْقَيْدِ وَشَرْعًا اسْمٌ لِحَلِّ قَيْدِ النِّكَاحِ

Untuk terlaksananya talak, maka disyaratkan harus dilakukan oleh suami yang mukallaf dan atas kemauan sendiri.

وَيُشْتَرَطُ لِنُفُوْذِهِ التَّكْلْيْفُ وَالْاِخْتِيَارُ

Sedangkan orang yang sedang mabuk, maka talak yang dilakukannya tetap sah karena sebagai hukuman baginya.

وَأَمَّا السَّكْرَانُ فَيَنْفُذُ طَلَاقُهُ عُقُوْبَةً لَهُ

Macam-Macam Talak

Talak ada dua macam, talak sharih dan kinayah.

(وَالطَّلَاقُ ضَرْبَانِ صَرِيْحٌ وَكِنَايَةٌ)

Talak sharih adalah talak menggunakan bahasa yang tidak mungkin diarahkan pada selain talak.

فَالصَّرِيْحُ مَا لَا يَحْتَمِلُ غَيْرَ الطَّلَاقِ

Sedangkan talak kinayah adalah talak menggunakan bahasa yang memungkinkan diarahkan pada selain talak.

وَالْكِنَايَةُ مَا تَحْتَمِلُ غَيْرَهُ

Seandainya sang suami mengucapkan bahasa talak yang sharih dan dia berkata, “aku tidak menghendaki bahasa tersebut untuk mentalak”, maka kata-katanya ini tidak bisa diterima.

وَلَوْ تَلَفَّظَ الزَّوْجُ بِالصَّرِيْحِ وَقَالَ لَمْ أُرِدْ بِهِ الطَّلَاقَ لَمْ يُقْبَلْ قَوْلُهُ .

Talak Sharih

Talak sharih ada tiga lafadz.

(فَالصَّرِيْحُ ثَلَاثَةُ أَلْفَاظٍ

Yaitu lafadz “talak” dan lafadz-lafadz yang dicetak dari lafadz tersebut, seperti “saya mentalakmu”, “kamu orang yang tertalak”, dan “kamu orang yang ditalak.”

الطَّلَاقُ) وَمَا اشْتُقَّ مِنْهُ كَطَلَّقْتُكِ وَ أَنْتِ طَالِقٌ وَمُطْلَقَةٌ

Lafadz “al firaq” dan lafadz “as sarah”, seperti “faraqtuki”, “wa anti mufaraqatun”, “sarahtuki”, dan “anti musarrahatun.”

(وَالْفِرَاقُ وَالسَّرَاحُ) كَفَارَقْتُكِ وَأَنْتِ مُفَارَقَةٌ وَسَرَّحْتُكِ وَ أَنْتِ مُسَرَّحَةٌ

Di antara bentuk kalimat talak yang sharih adalah khulu’ yang disertai dengan penyebutan harta yang dijadikan sebagai iwadl. Begitu juga lafadz “al mufadah (tebusan).”

وَمِنَ الصَّرِيْحِ أَيْضًا الْخُلْعُ إِنْ ذُكِرَ الْمَالُ وَكَذَا الْمُفَادَاةُ

Bentuk talak yang sharih tidak butuh pada niat.

Fathul Qarib (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang