Syarat Nikah

5.2K 23 1
                                    

Fathul Qarib✍️
Bab Nikah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Syarat Nikah

(فصل): فيما لا يصح النكاح إلا به (ولا يصح عقد النكاح إلا بولي عدل) وفي بعض النسخ بولي ذكر، وهو احتراز عن الأنثى، فإنها لا تزوج نفسها ولا غيرها (و) لا يصح عقد النكاح أيضاً إلا بحضور (شاهدي عدل)

Adanya Wali dan Saksi Nikah

(Fasal) menjelaskan hal-hal yang mana akad nikah tidak bisa sah kecuali dengan hal-hal tersebut.

Akad nikah hukumnya tidak sah kecuali disertai dengan wali yang adil.

Dalam sebagian redaksi dengan bahasa, “dengan seorang wali laki-laki.”

Hal ini mengecualikan seorang wanita. Karena sesungguhnya seorang wanita tidak bisa menikahkan dirinya sendiri atau orang lain.

Akad nikah juga tidak bisa sah kecuali dengan hadirnya dua orang saksi yang adil.

وذكر المصنف شرط كل من الولي والشاهدين في قوله (ويفتقر الولي والشاهدان إلى ستة شرائط)الأول

Syarat Wali dan Saksi

Mushannif menjelaskan syarat masing-masing dari wali dan dua saksi di dalam perkataan beliau,

Seorang wali dan dua orang saksi membutuhkan enam syarat :

(الإسلام) فلا يكون ولي المرأة كافراً إلا فيما يستثنيه المصنف بعد.

Yang pertama adalah islam. Sehingga wali seorang wanita tidak boleh orang kafir, kecuali permasalahan yang dikecualikan oleh mushannif setelah ini.

(و) الثاني (البلوغ) فلا يكون ولي المرأة صغيراً.

Yang kedua adalah baligh. Sehingga wali seorang wanita tidak boleh anak kecil.

(و) الثالث (العقل) فلا يكون ولي المرأة مجنوناً سواء أطبق جنونه أو تقطع.

Yang ketiga adalah berakal. Sehingga wali seorang wanita tidak boleh orang gila, baik gilanya terus menerus atau terputus-putus.

(و) الرابع (الحرية) فلا يكون للولي عبداً في إيجاب النكاح، ويجوز أن يكون قابلاً في النكاح

Yang ke empat adalah merdeka. Sehingga seorang wali tidak boleh berupa budak di dalam ijab (serah) nikah.
Seorang budak diperkenankan menjadi orang yang qabul (terima) di dalam akad nikah.

(و) الخامس (الذكورة) فلا تكون المرأة والخنثى وليين

Yang ke lima adalah laki-laki. Sehingga seorang wanita dan khuntsa tidak bisa menjadi wali nikah.

(و) السادس (العدالة) فلا يكون الولي فاسقاً،

Yang ke enam adalah adil. Sehingga seorang wali tidak boleh fasiq.

واستثنى المصنف من ذلك ما تضمنه قوله (إلا أنه لا يفتقر نكاح الذمية إلى إسلام الولي ولا) يفتقر (نكاح الأمة إلى عدالة السيد) فيجوز كونه فاسقاً
Dari keterangan di atas, mushannif mengecualikan permasalahan yang tercakup di dalam ungkapan beliau,

Hanya saja, sesungguhnya pernikahan wanita kafir dzimmi tidak mengharuskan walinya beragama islam.

Pernikahan seorang budak wanita tidak mengharuskan majikkannya adil, sehingga hukumnya sah walaupun majikan yang menikahkannya adalah orang fasiq.

Fathul Qarib (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang