Hukum Had

941 7 1
                                    

Fathul Qarib

Bab Pidana dan Hukuman

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

KITAB HUKUM-HUKUM HAD

Lafadz al hudud adalah bentuk jama’ dari lafadz “had”. Had secara bahasa bermakna mencegah.


جَمْعُ حَدٍّ وَهُوَ لُغَةً الْمَنْعُ

Disebut dengan nama Had, karena bisa mencegah dari melakukan perbuatan-perbuatan keji.

وَسُمِّيَتِ الْحُدُوْدُ بِذَلِكَ لِمَنْعِهَا مِنِ ارْتِكَابِ الْفَوَاحِشِ

Had Zina

Mushannif memulai penjelasan macam-macam had dengan had zina di dalam pertengahan perkataan beliau.

وَبَدَأَ الْمُصَنِّفُ مِنَ الْحُدُوْدِ بِحَدِّ الزِّنَا الْمَذْكُوْرِ فِيْ أَثْنَاءِ قَوْلِهِ

Zina ada dua macam, zina muhshan dan gairu muhshan.

(وَالزِّنَى عَلَى ضَرْبَيْنِ مُحْصَنٍ وَغَيْرِ مُحْصَنٍ

Zina muhshan hukumannya adalah diranjam dengan batu yang standar, tidak dengan kerikil kecil dan tidak dengan batu yang terlalu besar.

Dan sebentar lagi akan dijelaskan bahwa sesungguhnya orang yang muhshan adalah orang yang sudah baligh, berakal, dan merdeka yang telah memasukkan hasyafahnya atau kira-kira hasyafahnya orang yang terpotong hasyafahnya ke vagina di dalam nikah yang sah. 

فَالْمُحْصَنُ) وَسَيَأْتِيْ قَرِيْبًا أَنَّهُ الْبَالِغُ الْعَاقِلُ الْحُرُّ الَّذِيْ غَيَّبَ حَشَفَتَهُ أَوْ قَدْرَهَا مِنْ مَقْطُوْعِهَا بِقُبُلٍ فِيْ نِكَاحٍ صَحِيْحٍ (حَدُّهُ الرَّجْمُ)  بِحِجَارَةٍ مُعْتَدِلَةٍ لَا بِحَصًى صَغِيْرَةٍ وَلَا بِصَخْرٍ

Hukuman zina ghairul muhshan dari orang laki-laki atau perempuan adalah seratus kali cambukan.

(وَغَيْرُ الْمُحْصَنِ) مِنْ رَجُلٍ أَوِ امْرَأَةٍ (حَدُّهُ مِائَةُ جَلْدَةٍ)

Disebut dengan jaldah, karena pukulan itu mengenai kulit.

سُمِّيَتْ بِذَلِكَ لِاتِّصَالِهَا  بِالْجِلْدِ

Dan mengucilkan selama setahun ke tempat yang berjarak masafatul qasri atau lebih sesuai dengan kebijakan imam.

(وَتَغْرِيْبُ عَامٍ إِلَى مَسَافَةِ الْقَصْرِ) فَأَكْثَرَ بِرَأْيِ الْإِمَامِ

Masa setahun terhitung dari awal perjalanan orang yang zina, tidak sejak sampainya dia ketempat pengucilan.

وَتُحْسَبُ مُدَّةُ الْعَامِ مِنْ أَوَّلِ سَفَرِ الزَّانِيْ لَا مِنْ وُصُوْلِهِ مَكَانَ التَّغْرِيْبِ

Yang lebih utama pengucilan tersebut setelah hukuman jilid dilaksanakan.

وَالْأَوْلَى أَنْ يَكُوْنَ بَعْدَ الْجِلْدِ.

Syarat-Syarat Muhshan

Syarat ihshan ada empat.

(وَشَرَائِطُ الْإِحْصَانِ أَرْبَعٌ)

Fathul Qarib (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang