DPD 29

92 17 8
                                    

maaf iy .. kek nya belum bisa buat alur baper bareng ke danishnya, masih ngebulol sama erik hehe..
dan visual untuk mas erik ku ganti, bisa liat dipart sebelumnya (O28) yaps? kurasa agak badboy dripada coki hhaa

maaciw pipel
#Votenow
stay safe yaa pipel 😻

song : Rey Mbayang ㅡ di sepertiga malam

hɑppy reɑding
*⁀*****⁀*


author

Upacara selesai. lalu selang beberapa menit bel istirahat bunyi kring! lalu Thalia bersama Noa Dita jalan kekantin. rame banget, apalagi kalo sehabis upacara gini. tukang es cendol ampe gak keliatan, saking padetnya murid.

saat dirinya fokus makan, dua budak kodok didepannya ribut. mereka masalahin helm kodok yang kemarin belum sempat thalia balikin. biarin aja deh, pengen liat debang lain kalo lagi ribut.

wajahnya biasa saja, datar. namun hatinya tertawa keras. gimana engga, erik sama noa tuh kalo berantem gak kayak orang biasanya. mereka seling sama manggil nama bapak mereka.

"nanti lo pulang naik ojek" ucapnya sembari memasukan bakwan dimulutnya.

Noa mengernyit, alisnya ia angkat satu. "kok gitu? gak! gue pulang sama lo" sahutnya sewot.

"lo mau pulang pake apa?"

"ya pake motor lah, masa pake sendal"

"helm kodoknya hilang, gue gak tau siapa yang ambil" santainya. lalu mendapat geplakan keras dari perempuan yang duduk disamping Thalia.

helm nya kan sama gue, biarin deh drama dulu. batin thalia.

ia hanya memukul dari sebrang erik, namun rasanya panas.

"aduh!" baksonya sontak melarikan diri dari dalam mulutnya.

"apaan sih lo? main mukul mukul aja!"

noa tak mau kalah, "lo tu, gak bisa jaga barang orang ya? itu kan punya gue erik ... !!" gemasnya lalu erik memakan baksonya kembali.

"HIH!" Noa lalu melempar garpu ditangan erik.

Thalia yang hanya menyaksikan sedari tadi langsung membelalak kaget. ia paham jika erik masih sensitif terpancing amarah.

dengan inisiatifnya, Thalia menghentikan perdebatan itu namun malah terkena bentakan manusia kasar itu.

"heh! gua gak tau hilangnya helm itu! kalo emang punya lu, cari sendiri!"

"gue akan aduin ini ke papa"

"mana? punya bapak lo??!"

"aditomo adalah bapak gue" sambar erik.

"enak aja! bapak gue" noa tak mau kalah.

"gak usah ngaku-ngaku, gue lahir lewat jalan yang bener. kalo lo lewat trobosan" noa terpancing, ia menghadap erik intens.

"daripada lo lewat gang, gue mah lewat tol. makannya lancar"

"udah cukup. kalian kenapa sih?" Thalia angkat bicara. "kayak anak kecil. mending masuk kelas, bulan depan udah ujian. malah berantem disini"

"gak usah ikut campur, anak kecil!" ucap erik terhadap thalia. namun ia hanya diam lalu melihat noa. ia juga menggelengkan kepala dan noa paham itu.

Thalia

Dia Presiden DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang