DPD 3

52 9 8
                                    

💌don't forget to vomment if you like this story, stay safe too.

Song: Diam-Diam suka ㅡ Cherrybelle

hɑppy reɑding
*⁀*****⁀*

Gua geleng gamungkin kalo mama pernah nikah sama om wildan. terus gua natap oma pekat. apa bener sih, masa dia bapak gua?

"kok bisa oma?"

"tentu bisa, dulu saat iska bekerja dibutik kecilnya disini, ia bertemu wildan. lalu wildan selalu ada disamping iska sampai iska berhasil mencapai cita citanya menjadi desainer." oma mengambil nafas sejenak.

gakuat soalnya udah tua. sorry omaa, cucu kesayanganmu ini jujur.

suara hati gua kayaknya ke mute. sumpah ini beneranㅡbuat dada gua makin sakit.

"terus oma?"

"lalu mereka menikah. dilihat juga wildan telah menjadi CEO studio terbesar saat itu. oma merestui mereka karena kesabaran wildan yang menemani mama kamu sampai sukses. lalu william, papa kamu, adalah sahabat dari wildan",

"jadi, papa itu ambil mama?"

"bukan begitu nak.. wildan yang membuang mama kamu saat hamil anak pertama mereka."

"bang rafly??"

"iya. dan wildan menyuruh papa kamu yang menjadi sahabatnya untuk menjaga mama kamu. sampai rafly lahir, wildan tidak pernah memberi kabar kepada iska. dan semenjak hari itu, william memberanikan dirinya untuk menikahi mama kamu." diakhir kalimatnya oma tersenyum yang bisa diartikan ia masih menyimpan rasa marah itu ke om wildan.

mustahil. gua pikir bang rafly kakak kandung gue, tapi ternyata..

dia abang dari danish. dongeng genre apa ini miskah?

"kenapa mama gak pernah cerita ke aku? apa mama takut untuk jujur semuanya?" tanya gua yang sekarang udah takut sama hidup gua sendiri.

oma ngelus kepala gua lembut, "kamu pasti akan tau nantinya. mama kamu gak mau kehilangan kamu, jadi anggap saja rafly adalah abang kandung thalia. ya nak?"

gua ngangguk sambil nangis. gini ya kalo bohong terus dibohongin. seketika bang rafly ngetuk pintu lalu masuk sambil menggenggam hape.

"thal? ini mama mau ngomong",

gua ngambil hape itu, terus kepikiran kalo mama pernah nikah sama om wildan. ini kenapa sih, rasanya dunia gua hancur banget.

"gue keluar ya?", gua ngangguk polos. kok bisa bang rafly gak liat oma?

"halo?"

"apa kabar putri cantik?"

"baik ma, mama gimana?" gua gemeteran.

"alhamdulillah, baik juga. tadi kamu diapain sama wildan? ditampar?"

kok mama tau sih? gua ga ngomong apa-apa. alias ngelamun.

"tidak usah terlalu dipikir. in syaa allah, lusa mama dan papa akan kesana. kamu jaga diri baik baik ya? mama udah ngomong sama bu jojo untuk jagain kamu."

Dia Presiden DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang