DPD 3

207 16 4
                                    

hɑppy reɑding
*⁀*****⁀*




setelah sampe apart, gua ngeliat cowok kemarin didepan pintu apart.

"Lho Alex? Kok lo disini?" Tanya Danish yang jalan didepan gua. Alex ternyata namanya

"Gue mau jemput lo. Ayo pulang"

Terus gua nyegat tangannya, "engga! Dia mash demam. Main ngambil ambil aja"

"Heh cewek ! Coki temen gue. Ya terserah gue lah"

"Danish masuk! Cpet masuk", ternyata dia cuma diem aja ngeliat gua sama Alex ribut.

"Engga!"

"Iya!"

"Engga!"

"Iya!!"

"Cewek keras kepala lo!"

"Lo tuh cowok gajelas."

Ternyata danish diem diem masuk duluan dan nutup pintunya. Jadi gua gak sadar dia masuk dan terus adu mulut sama Alex.

gua lambain tangan dengan arti bye bye! selamat malam.

pagi ini, bang rafly yang masak.

Bang Rafly masuk siang, jadi dia bisa nganter gua kesekolah. Pake motor, tapi fine lah, lebih sederhana.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Hati hati, ada apa apa kabarin gua"

Gua ngangguk dan benerin tas. Perlahan gua masuk kekoridor sekolah. Masih lumayan sepi.

Tumben koridor sekolah gelap, hari biasanya terang dan udah rame sepagi ini.

"H h hai" suara sendu dan gemetar

Gua berhenti sejenak. Sosok perempuan itu muncul tepat dihadapan gua. Ia berdiri dipojok kelas 11-Ipa dan secara tiba tiba ia mendekat sampai diantara kita berjarak 1 meter.

"Siapa kamu?! Kenapa kamu terus ngikutin aku?! Ha!!"

Sosok itu senyum dan ngusap wajah gua. "Kamu cantik". Disaat itu juga gua nutup mata.

Gua buka mata dan sebisa mungkin lari kekelas. Sialnya malah nabrak siswi kelas sebelah. kaluna, Kata beberapa siswa dia terkenal cantik.

"Aduh!"

"Jalan pake mata heh!"

"Maaf gak sengaja"

Dia sekilas ngeliat nama didada kanan gua. "Thalia?"

"Permisi"

Gua tetep lari kekelas dan sebagian siswa yang terlebih ada sebelum gua ngeliat bingung karna kenapa gua?

"u okay thal?" Nanda masih ragu buat nanya gitu sebelum dia berani

"Of course" gua duduk dan neguk air ditas buat nenangin diri.

Gua senyum sekilas ke Fatimah karna dia juga punya ekspresi yang persis siswa lain.

Dia Presiden DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang