Pandangan Malik nampak kosong, seolah jiwanya telah hancur atas kematian ibu dan kedua saudarinya tersebut.
Malik terlihat seperti orang yang telah hilang kewarasannya. Disaat Hideo melemparkan banyak pertanyaan, Malik hanya terdiam tanpa mengucap satu patah-katapun.
"MALIK JAWAB ...! APA BENAR YANG MEREKA KATAKAN TADI?! JAWAAAAAB, MALIK!"
Teriak Hideo sembari menggedor-gedor pintu sel, namun Malik tetap tak kunjung menjawab pertanyaannya.Melihat kondisi Malik yang memprihatinkan membuat Hideo terduduk lemas, lalu ia mulai menangis.
"I-ibu ...."
Air mata Hideo tumpah setelah menerima kenyataan bahwa ibunya kini telah tiada."Hideo ... aku tahu kau bisa menghadapi semua ini, kau harus kuat Hideo."
Ucap Reina yang langsung memeluk Hideo dengan raut wajah sendu.Semua teman Hideo hanya tertunduk lesu melihat Hideo yang tampak hancur menangisi kematian ibunya, bahkan Max mulai menunjukan rasa simpatinya saat melihat Hideo yang tengah bersedih meratapi kematian ibunya tersebut.
"Hideo ... aku turut bersedih mendengar kabar tentang ibumu, kau harus tabah Hideo."
Ucap Max dengan penuh sesal sembari memegang bahu Hideo.Namun, secara tiba-tiba sebuah kenanehan pun terjadi.
Semua lampu yang berada di ruangan sel tersebut mendadak memercikan percikan api, suhu mulai mendadak panas, bahkan dinding-dinding sel mulai bergetar hebat seperti sedang terjadi sebuah gempa.
Major Lucas hanya menatap sekitar dengan penuh waspada, ia bahkan merintahkan anak buahnya untuk segera mundur menjauh dari sel tersebut.
Begitupun dengan Reina yang menyuruh Max untuk segera menjauh dari Hideo karena tubuh Hideo secara tiba-tiba mengeluarkan sebuah aura gelap yang sangat misterius.
Hideo kemudian menutup wajahnya dengan menggunakan kedua telapak tangannya, kemudian ia mulai berteriak sekencang-kencangnya.
"AAAAAAAARRRRRRGGHHHH ...!"
Sebuah petir hitam mulai menyambar tanpa terkendali dan nyaris mengenai tubuh teman-temannya.
Sebuah aura aneh muncul menempel di dinding-dinding sel tersebut hingga membuatnya meleleh. Bahkan semua benda yang terbuat dari logam seolah berputar-putar mengelilingi Hideo, termasuk kalung yang dikenakan oleh Gwen dan gelang yang dikenakan oleh Jessica.
Setelah serangkaian kejadian aneh tersebut berakhir, Hideo pun menurunkan kedua tangannya yang sedari tadi menutupi wajahnya.
"Aktivasi ketiga, aktif!"
Ucap Hideo yang berhasil mengaktifkan kekuatan petir hitam aktivasi ke-3 miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTIC 3 - The Professor Humanoid [Season 3]
Science Fiction[Belum Revisi] Atlantic 4 akan dipublish setelah Atlantic 3 mendapat 15k reader. Christopher merupakan seseorang yang sangat misterius tanpa identitas tentang asal-usul dari mana ia berasal. Tujuan Christopher ialah membuat sebuah pasukan humanoid...