Atlantic 3 (the professor) humanoid bab 40

233 38 8
                                    

"Sepertinya dia gagal menjalankan misi ini. Bagaimana menurut anda Professor?"
Tanya Rynku sembari memperhatikan kondisi Marie Lucifer melalui layar proyeksi.

Melihat kondisi Marie yang tergeletak tanpa seorang pun yang bisa menolongnya. Seketika, lengan kiri Christopher merasakan rasa sakit yang teramat sangat secara tiba-tiba.

"AAAAARGGGH ...!"

"PROFESSOR! Anda baik-baik saja?!"
Tanya Rynku lagi sembari memegangi bahu Christopher.

Sejak kecil, Christopher selalu mengeluh rasa sakit yang teramat sangat di salah satu lengannya pada saat dirinya mulai merasa iba melihat kondisi seseorang di depan matanya.

Christopher bahkan selalu mencari tahu tentang gejala apa yang tengah menimpanya sejak kecil tersebut. Namun, hasilnya nihil.

"Menjauhlah Rynku! Aku tidak butuh dikasihani."

"Tapi ... anda sudah sering mengalami gejala seperti ini Professor! Saya khawatir akan ...."

"Diamlah Rynku! Sudah kubilang aku tidak apa-apa!"
Bentak Christopher yang merasa dirinya bukanlah orang lemah yang harus dikasihani.

Christopher segera bangkit, lalu pergi meninggalkan koridor pangkalan Robot Megapolix City.

"Tunggu ... anda mau kemana Professor? Jangan bilang kalau anda mau menyelamatkan nyawa Marie Lucifer."
Sambil mengangkat salah satu tangannya, Rynku mencoba mengingatkan Christopher untuk tidak menyelamatkan Marie.

"Itu semua tidak ada urusannya dengan mu! Urus saja pekerjaanmu."
Balas Christopher yang seketika menghentikan langkah kakinya, lalu pergi meninggalkan Rynku untuk menyelamatkan nyawa Marie Lucifer.

Christopher pun melesat menggunakan sebuah roket demi bisa sampai dengan cepat ke lokasi tempat dimana Marie Lucifer berada.

Dalam perjalanannya menuju hutan Barbizon, Christopher berfikir tentang apa yang tengah ia lakukan. Baginya ... dengan menyelamatkan nyawa Marie, artinya ia akan kalah dalam sebuah pertaruhan yang telah dibuatnya sendiri bersama Marie Lucifer.

Di sisi lain, Christopher bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Dalam benaknya ... untuk apa dirinya menyelamatkan nyawa Marie, sedangkan hasratnya untuk membunuh Marie sangat besar mengingat Marie telah berani meretas sistem komputernya dan berselancar sedalam 4% untuk mendapatkan informasi mengenai suku Vale.

Setibanya di lokasi, perasaan Christopher kembali ragu saat mencoba menyelamatkan nyawa Marie. Namun, saat Christopher memandangi wajah Marie, tubuhnya seolah bergerak sendiri untuk segera menyelamatkan nyawanya.

Menurut Christopher, perintah otaknya adalah menolak untuk menolong Marie Lucifer. Namun naluri dari hatinya mengatakan ia harus menyelamatkan nyawa Marie Lucifer.

Christopher pun menggendong tubuh Marie dan langsung mengantarkannya ke sebuah apartemen tempat dimana Marie tinggal.

Dengan meletakan tubuh Marie di sebuah sofa, Christopher meninggalkan secarik kertas yang bertuliskan "Tidak perlu berterima kasih, dari Panther."

Dibalik sifat Christopher sebagai pembunuh berdarah dingin yang terlihat tidak memiliki perasaan, Ada bagian kecil di hatinya yang sedikit memiliki kebaikan. Akan tetapi, kebaikan itu terselimuti kegelapan akan kekuasaan dalam tujuannya mencapai ambisinya.

Christopher pun segera meninggalkan Marie sebelum ia sadar dan memergoki dirinya.

Saat matahari mulai terbenam, Marie mulai sadar dengan memegangi kepalanya yang masih terasa sakit.

Marie tidak ingat apapun yang tengah terjadi padanya. Namun, saat Marie melihat Secarik kertas yang di tinggalkan oleh Christopher. Seketika Marie ingat semua hal yang telah terjadi padanya.

Marie pun mulai membersihkan lukanya dengan bilasan air hangat di depan cermin kamar mandinya.

Sambil menatap lekat pantulan wajahnya di cermin, Marie merasa bahwa yang menyelamatkannya bukanlah Panther.

Walaupun Marie tidak sadarkan diri pada saat dirinya terkena paparan ledakan kameranya. Namun alam bawah sadar Marie merasakan bahwa seseorang telah menyelamatkan nyawa nya, dan itu bukanlah Panther.

Di hari keempat, waktu Marie tinggal satu hari lagi. Marie pun bergegas menemui Mr.klok untuk membuktikan hasil penelitiannya selama ini.

Dengan menunjukan hasil pemindaian daratan hutan Barbizon, menguak sejarah lukisan di museum Louvre, mengkaji sejarah suku Viley De Azz Quente di perpustakaan Bibliotheque De National France, serta menunjukan hasil foto yang di ambil melalui citra sebuah satelit. Marie membeberkan bahwa suku Viley tersebut merupakan suku Vale yang selama ini menjadi bahan lelucon baginya.

Seketika, raut wajah Mr.Klok pun berubah saat setelah Marie berusaha keras menunjukan hasil penelitianya tersebut.

Dengan menghubungi lembaga nasional arkeologi Prancis (CNFF) Mr. Klok meminta armadanya turun langsung untuk menggali situs sejarah yang mungkin saja terkubur di tengah-tengah hutan Barbizon.

Dengan mengerahkan 6 buah helikopter dan sebuah alat berat, puluhan arkeolog mulai dikerahkan demi membuktikan ucapan Marie yang menurutnya semakin masuk akal.

Puluhan arkeolog professional pun menyemprot sebuah spray khusus untuk membuat artefak yang terkubur di dalam tanah selama ratusan tahun tersebut tidak hancur saat mereka mencoba menggalinya.

Kurang dari 5 jam waktu berlalu, semua mata seolah terpana dengan apa yang telah mereka lihat.

Sebuah benda berukuran raksasa dengan banyaknya ukiran terkubur selama ratusan tahun di dalam tanah.

Benda tersebut belum diketahui terbuat dari apa, karena para arkeolog memerlukan waktu untuk membersihkan seluruh artefak tersebut sebelum benar-benar bisa diamati.

Marie Lucifer yang menatap kagum akan penemuannya tersebut pun seketika mengeluarkan air mata tanpa bisa ia bendung.

Marie percaya, bahwa ayahnya bukanlah orang gila yang selalu mengada-ada akan eksistensi keberadaan suku Vale tersebut.

Sejak saat itu, Media televisi mulai ramai membicarakan keberhasilan Marie lucifer dalam menguak kebenaran jejak suku Vale yang terkenal memiliki benda-benda canggih.

Seluruh Dunia gempar akan pembuktian yang telah di temukan oleh Marie dan membahas berita tersebut terus menerus selama berminggu-minggu.

Marie yang berhasil mengharumkan nama Universitasnya tersebut pun mendapat aplouse dan royalty setinggi-tingginya di Universitasnya. Bahkan, Presiden Prancis mengundangnya ke istana negara untuk memberi penghargaan atas pencapaiannya tersebut

*********

Next bab 41

ATLANTIC 3 - The Professor Humanoid [Season 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang