Atlantic (the professor) humanoid bab 42

216 31 4
                                    

Hideo berlari meninggalkan keramaian demi menyembunyikan identitas kekuatannya yang terkadang muncul tanpa ia sadari sebelumnya.

Edric yang sempat melihat Hideo menghajar para kakak kelas pun berinisiatif mengejar Hideo yang tengah berlari menuju ke arah kantin.

"Hideo ... tunggu!"
Teriak Edric.

Dengan langkah kaki cepat, Edric berlari mengejar Hideo dari arah belakang. Dan tanpa sengaja, Edric memperhatikan kilatan cahaya petir biru dari kedua sepatu Hideo.

"Hideooo ... berhenti!"
Teriak Edric lagi.

Sesampai diujung kantin sekolah, Hideo mengatur nafas beratnya dengan bersandar di salah satu dinding bangunan.

Tanpa sadar, dari samping seseorang menepuk pundaknya.

Pooook .... suara pundak Hideo.

"Aaaah ... ternyata kau."
Teriak Hideo yang seketika terkaget.

"Hah ...uhh ... hah ...uhh."
Edric hanya mengatur nafasnya yang terlalu capai mengejar Hideo sedari tadi.

"Kau mau apa?"
Tanya Hideo yang mulai stabil nafasnya.

"Kenapa kau tadi lari? padahal aku sudah teriak-teriak memanggilmu tadi ...."
Balas Edric dengan wajah jengkel.

"Siapa suruh kau mengejarku."

"Tadi itu kenapa? Apa yang dilakukan Max dan Eagle padamu Hideo?"

"Tidak apa-apa. Sepertinya mereka tidak suka karena aku sudah mengajak Reina menjadi pasanganku untuk acara pesta dansa nanti malam."

"Lalu, kau menghajar mereka satu-persatu? Itu tadi sangat kereeen Hideo!"
Ucap Edric dengan penuh antusias.

"Keren apanya sih?!"
Balas Hideo yang hanya mengernyitkan dahinya.

"Itu tadi benar-benar keren. Kau menghajar seorang kakak kelas yang terkenal suka mengintimidasi murid-murid di sini. Bisa tidak kau sedikit mengajariku gerakanmu tadi? Seperti waaacaau, wuuushh, bruuukk."
Ucap Edric dengan menirukan gerakan bela diri Hideo.

Saat Hideo berada di kota Atlantis melalui dimensi ruang waktu milik Nuala Melcorry, Hideo sempat diajarkan sedikit gerakan bela diri ala bangsa Atlas oleh Putri Aleina.

Saat setelah Hideo berhasil mengalahkan sang putri dalam duel Olympus Sparta yang suci. Sang putri pun meminta maaf atas sifatnya yang congkak kepada Hideo. Dan semenjak saat itu, mereka mulai dekat dan berteman dengan baik.

Walaupun secara teknis Putri Aleina Vrechter adalah leluhur Hideo dari masa lalu, namun saat mereka bersama. Putri Aleina yang tidak tahu siapa seberarnya Hideo menganggap Hideo seperti adiknya sendiri, dan dengan senang hati mengajarinya sedikit teknik-teknik bela diri bangsa Atlantis tanpa menggunakan bakat alam.

Flash back ....

"Kau fikir kau sedang apa Hideo? Ayo lekas berdiri dan tunjukan sifat seorang spartan."
Ujar Putri Aleina yang memperhatikan Hideo tertunduk karena tidak mampu menandingi kekuatan bela dirinya."

"Aku ini bukan petarung tau ..! Jadi mana mungkin aku bisa menandingi anak dari seorang Ratu!"
Celetuk Hideo dengan kesal.

"Bukankah kau pernah mengalahkanku dalam duel Olympus? Seharusnya itu sudah cukup membuktikan kalau kau seorang kesatria Hideo."

"Asal kau tahu saja Putri, yang mengalahkanmu waktu itu bukanlah aku. Tapi Terra dan kekuatan 13 prajurit suci lah yang telah merasuk kedalam tubuhku. Aku bahkan tidak sadar saat itu."

"Kekuatan kesatria bukan hanya diukur dari kemampuannya dalam bertarung Hideo. Tapi lebih dari itu, seorang kesatria adalah dia yang tetap memiliki cinta kasih, melakukan pengorbanan demi orang lain, dan membela orang-orang yang lemah. Kau sudah mengajarkan itu padaku, maka dari itu aku merasa harus mengajarimu sedikit teknik dasar bangsa Atlantis dalam berduel tanpa menggunakan kekuatan alam.

Mengingat-ingat hal tersebut, Hideo seolah tersadar saat dikejutkan oleh Edric.

"Hei! Kau ini memperhatikanku bicara panjang lebar dari tadi atau tidak sih?! Dasar menjengkelkan."

"Kau ini sudah gila ya? Teknik bela diri sepertiku tadi mau kau pakai buat apa? Buat jadi jagoan di sekolah?"

"Kalau bisa, kenapa tidak."

Dengan raut wajah jengkel, Hideo merangkul leher Edric dan lalu menggosok-gosokannya dengan keras.

Saat malam tiba, Hideo bersiap untuk kembali datang ke sekolah dengan setelan jas rapi untuk bersiap mengikuti acara pesta dansa.

Namun perasaan Hideo seolah terganggu dengan keberadaan Reina saat ini. Hideo berulang kali menelfon, mengirim pesan maupun menanyakan kabar Reina kepada teman-temannya. Akan tetapi Reina tidak kunjung membalas panggilannya dan teman-teman dekatnya pun tidak tahu kabar Reina belakangan ini.

Saat Hideo bercermin merapikan rambutnya, tiba-tiba sesuatu hal yang ajaib terjadi pada dirinya.

Wuuussssh ... suara angin bergemuruh dan perlahan bayangan Hideo di cermin mulai tampak aneh.

 suara angin bergemuruh dan perlahan bayangan Hideo di cermin mulai tampak aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hideo Vrechter

Dalam pantulan cermin, terlihat bentuk fisik Hideo berubah menjadi seperti seorang bangsa Atlas dengan rambut putih bercahaya, bola mata berwarna hijau terang, serta daun telinga yang terlihat sedikit runcing.

Melihat hal tersebut, Hideo seolah kaget dan langsung berlari keluar kamarnya untuk menemui ibunya.

"Ibu ...!"
Dengan langkah cepat, Hideo memanggil ibunya.

"Ada apa sayang? Kenapa kau terburu-buru menuruni tangga?"
Tanya Friska pada Hideo.

"Tubuhku ... apa yang terjadi pada tubuhku ibu?!"

Friska pun memperhatikan dengan seksama sekujur tubuh Hideo, namun ia tidak melihat keanehan apapun dari tubuh anaknya.

"Tidak ada yang aneh dari tubuhmu, kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Ibu tidak lihat rambutku berubah menjadi putih?"

"Tidak, rambutmu berwarna hitam seperti biasa."

"Rambutku berubah putih seperti ayah bu ... bahkan bola mataku pun berubah berwarna hijau."

"Hahaha, itu hanya perasaanmu saja sayang. Sebaiknya kau segera bergegas. Bukankah hari ini adalah hari yang penting?"

"Iya bu, kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu."

"Pakai-pakaian yang rapi, rambutmu jangan sampai acak-acakan seperti itu Hideo."

"Iyaaaaa aku tahu, aku bukan anak kecil lagi bu yang harus selalu diingatkan...."

Dengan kembali menaiki tangga menuju kamarnya, Hideo mulai bersiap-siap untuk pergi ke pesta dansa sekolah dan mulai merapikan diri agar terlihat rapi saat di acara pesta dansa tersebut.

*********

Next bab 43

ATLANTIC 3 - The Professor Humanoid [Season 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang