Give me a loved guys!
Thank you so much❤
Enjoy...❅✧.·:*¨ ¨*:·.✧❅
01. KeceplosanSeperti apa yang sudah di bilang Dosennya kemarin, Ghea kali ini sudah berada di ruangan Pak Bima. Si Dosen yang sangat tidak di sukai oleh Ghea selama tujuh turunan.
Warning ya, jilat ludah sendiri.
Demi apapun, menurut dia Dosennya ini sangat bukan tipe-nya sama sekalipun.
Dia sekarang hanya duduk di ruangan Bima dan di paksa untuk menyesali perbuatan telat memasuki kelasnya kemarin.
“Kamu tau peraturan yang saya tetapkan di kelas saya?” tanya Bima yang semula menatap makalah milik Ghea, menjadi menatap mata Ghea. Lantas, ia menaruh kembali makalah tersebut di atas meja.
Ghea mengangguk pelan. Sungguh, suasana ini begitu menegangkan saat mendengar pertanyaan yang mencekam dari mulut Dosennya.
Bima menghela nafas pelan. “Jika kamu sudah tau, apa yang kamu lakukan kemarin hingga telat memasuki kelas saya?” tanya-nya sambil menatap mata Ghea.
Ghea menahan emosinya. Apakah Dosen di depannya ini tuli? Sudah dia katakan kemarin alasannya, tapi apa balasannya. 'Saya tidak menerima alasan apapun. Silahkan keluar dari kelas saya.' gitu jawabannya. Di rasa saat itu Ghea ingin membunuh Dosennya.
Ga deng, berchyandaa.
Ghea mengatur nafas sejenak sebelum menjelaskan alasan kenapa dirinya kemarin terlambat.
“Saya sudah katakan kepada Bapak. Saya telat memasuki kelas Bapak karena saya dari toilet. Kenapa saya lama?” Ghea menjeda ucapannya untuk mengambil nafas sejenak. “Karena saya menolong teman satu angkatan saya. Yang saat itu, sedang terjebak di toilet karena pintunya tidak bisa di buka. Itu sebabnya saya telat memasuki kelas Bapak.” ucap Ghea panjang dengan emosi terpendam.
Bima mengangkat sebelah alisnya. Lalu mengangguk-ngangguk seolah mengerti apa yang barusan di ucapkan oleh Ghea.
“Sudah?”
Ghea menatap bingung Pak Bima, “Sudah apa, Pak?”
“Sudah selesai ngocehnya?”
Ghea melotot terkejut. Apa-apaan ini. Tadi di suruh ngejelasin apa alasannya terlambat. Dan saat sudah di jelasin... Astaghfirullah, sabarkan hati ini ya Allah.
“Bapak gimana sih? Tadi suruh ngejelasin. Dan saat sudah saya jelasin semuanya, Bapak malah gak percaya.” ucap Ghea tidak tau diri. Ah sudahlah, Dosennya ini memang, hiiih.
“Nyali kamu besar sekali ya?” tanya Bima dengan alis terangkat sebelah dan Menyeringai kecil. Ganteng gitu? Emang iya. Eh?
Ghea mengatur nafasnya sejenak. Lalu, tersenyum manis kepada Bima, “Saya kemarin dari toilet, Bapak. Masa Bapak gak percaya sama mahasiswinya sendiri sih, Pak.” ucap Ghea dengan nada yang menggelikan membuat Bima menatap tajam Ghea kembali.
“Emang siapa kamu yang harus saya percayai?”
“Ya....ya, muridnya Bapak lah. Masa istri Bapak,” gugup Ghea saat melihat tatapan Bima. Ya tuhan! Ternyata dirinya bisa gugup seperti ini.
“Emang mau?” tanya Bima yang semula menatap pintu menjadi menatap Ghea dengan nada menantang.
“Mau apa?”
“Jadi istri saya.”
❅✧.·:*¨ ¨*:·.✧❅
Ghea dan Nadia kini sedang berada di dalam kelas. Mereka berdua bersiap-siap untuk menuju kantin usai mendengarkan nasihat nurani dari Pak Burhan atau biasanya anak fakultas memanggilnya Pak Botak. Itu dikarenakan beliau tidak memiliki rambut sejak umur tiga puluhan katanya. Dan itupun beliau tidak masalah di panggil begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Lecturer ✓
Teen FictionC O M P L E T E (Belum revisi) "Emang mau?" "Mau apa?" "Jadi istri saya." ❅✧.·:*¨ ¨*:·.✧❅ Ghea Aluna Sanjaya. Mahasiswi semester akhir yang selalu di uji oleh Raditi Bimandala. Dimulai dengan keterlambatan masuk kelas paling fatal hingga dirinya di...