Give me loved, dear!❤
Thank you so muchhh💋
Enjoyedd....09. Nikah
❅✧.·:*¨ ¨*:·.✧❅
“Saya terima nikah dan kawinnya, Ghea Aluna Sanjaya binti Sanjaya dengan mas kawin tersebut di bayar tunai.”
“Bagainana para saksi? Sah?”
“Sah!”
Bayangan Bima ketika mengucapkan ijab qabul membuat Ghea menjadi senyum-senyum sendiri. Ah, dirinya sekarang sudah menjadi istri dari seorang Dosen. Tepat jam sembilan pagi tadi, ia sudah sah menjadi istri Bima.
“Ghea, kamu udah selesai belum beres-beresnya?” tanya Bundanya di ambang pintu kamar Ghea.
Ghea menoleh sekilas ke belakang, lalu melanjutkan kembali beres-beresnya. “Iya, ini sebentar lagi selesai,”
Ghea menarik kopernya dan mengangkatnya saat turun melewati tangga. Di ruang tamu, Ghea melihat banyaknya orang yang sedang menunggunya.
“Cepetan gih,” suruh Aldebaran untuk keluar rumah.
Semua lantas mengantar Ghea keluar rumah dan mengantar Ghea ke kehidupan rumah tangganya.
Tangan Aldebaran sedikit terentang, Ghea pun langsung menghambur ke pelukan sang Kakak. Ghea berusaha menahan air matanya yang sudah di ujung mata. Perpisahan ini tidak akan membuatnya menjauh dari kelurarga bukan? Kenapa harus sesedih ini.
“Jadi istri yang nurut. Gak boleh nentang apa yang di ucap Suami kamu. Ngerti?” Ghea mengangguki ucapan Aldebaran. Setelah itu, berganti ke semua keluarganya.
Ghea memegang pegangan kopernya. Ia melambaikan tangannya kepada keluarganya dengan air mata yang tiba-tiba saja jatuh.
“Onty mau ke mana?” tanya Dio, anak Aldebaran polos.
Ghea tersenyum manis, lalu berjongkok di depan Dio dengan tangan kiri menggenggam tangan mungil Dio.
“Dio jadi anak yang pinter ya. Gak boleh nyusahin Papi sama Mami. Okey?”
Dio mengangguk walaupun otaknya bingung. Ada apa ini pikir Dio.
“Semuanya, Assalamualaikum. Ghea pamit,” ucap Ghea terakhir nya sebelum masuk ke dalam mobil Bima diikuti Bima.
Ghea membuka kaca mobil yang langsung menghadap semua keluarganya. Ia kembali melambaikan tangannya di susul klakson mobil Bima pertanda ia akan pergi. Mobil Bima melesat ke jalanan membuat semua mata menatap mobil tersebut dengan senyum bahagia.
“Haahh! Ayo masuk masuk! Gak baik di luar, dingin.” ucap Sanjaya mencairkan suasana. Semua lantas memasuki rumah dan menutup rumahnya.
Di sisi lain, Ghea sedang menyandarkan kepalanya di pintu mobil sembari menatap lampu malam yang berkelap-kelip di jalanan maupun bangunan.
Bima melirik Ghea sebentar, lalu pandangannya kembali ke jalanan. Ia menatap pinggiran jalanan yang sangat banyak pedagang berjualan makanan. Bima lantas menghentikan mobilnya membuat Ghea menatap Bima.
“Bapak kenapa berhenti? Oh, bapak mau nyuruh aku ngemis di sini dan uangnya buat bayar sewa rumah kita? Gak, Ghea gak mau!” sarkas Ghea membuat Bima mengernyit bingung.
“Bilang apa kamu barusan? Siapa yang nyuruh kamu ngemis-ngemis? Yang ada orang gak mau ngasih kamu uang karena kamu berlagak seperti orang kaya.” ucap Bima panjang sebelum turun dari mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Lecturer ✓
Fiksi RemajaC O M P L E T E (Belum revisi) "Emang mau?" "Mau apa?" "Jadi istri saya." ❅✧.·:*¨ ¨*:·.✧❅ Ghea Aluna Sanjaya. Mahasiswi semester akhir yang selalu di uji oleh Raditi Bimandala. Dimulai dengan keterlambatan masuk kelas paling fatal hingga dirinya di...