48. GRADUATE FOR BABY (END)

3.7K 76 9
                                    

Please, give me a vote and comment❤
Aww thank you so much💋
Enjoyyy...

48. GRADUATE FOR BABY

❅✧.·:*¨ ¨*:·.✧❅

"Dua puluh enam. Nama lengkap, Ghea Aluna Bimandala. Tempat tanggal lahir, Fiksi 29 Oktober 2000. Program, Hukum Perdata. Hobi, mengganggu suami. Satus, menikah tapi banyak yang gak terima. Motto hidup, jika kamu tak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan. Cita-cita menjadi pengacara sukses dunia dan akhirat."

Setelah namanya disebut, Ghea berdiri dari kursinya maju kedepan menjalankan sesuai interupsi dan gladih bersih kemarin. Tak ayal, banyak yang tertawa mendengar profil yang dimiliki oleh Ghea.

Bima sendiri sudah menahan senyumnya mendengar nama Ghea disebut dan beserta profil yang unik. Dia memangku tangannya di atas paha sambil memegang satu buket bunga.

Setelah seluruh acara graduate selesai, semua meninggalkan gedung menuju outdoor untuk mengucapkan selamat satu sama lain.

Ghea memegang topi Toga-nya sambil tertawa bersama Nadia, Deva, dan Zaki. Mereka bertiga tertawa lepas seolah bahagianya kali ini lebih dari apapun.

"Njir, masa iya cita-cita Deva jadi suami idaman. Emang udah ada calonnya lo? Udah gak ada calonnya, belagu banget lagi.." ejek Zaki membuat yang lainnya tertawa.

"Heh kutu kupret! Gini-gini juga ada yang naksir kali, lo gak tau anak FK sering banget ngelirik gue?" tanya Deva sambil senyam-senyum membayangkan yang dia alami hari-hari sebelumnya.

Zaki mengernyit jijik. "Mereka ngelirik lo karena lo itu, orang aneh se-kampus. Masa iya, baru masuk kelas pertama aja salah masuk fakultas. Udah dikasih tau tata letaknya, masih aja salah..."

"Itu karena gue buru-buru kali Jak," elak Deva membuat Nadia tertawa lebar.

"Takut telat ngelirik cewek kali ya, mangkannya buru-buru,"

Deva menjentikkan jarinya. "Nah, itu lo tau."

"Deva!" tegur Nadia dan Ghea bersamaan membuat Deva terkekeh pelan.

"Enggak, bercanda doang elah. Jangan serius, nanti kuwalahan gue kalau kalian berdua serius. Hati gue cuma satu, kalau mau diseriusin tunggu gue kuat iman dulu," ucap Deva sambil memegang dadanya membuat Nadia dan Ghea mendecih.

"Cih, ogah banget anjir. Mendingan suami gue daripada lo."

Deva yang hendak bicara, bibirnya terkatup kembali dan tersenyum tidak enak melihat seorang pria berdiri tepat dibelakang Ghea. "Pak,"

Ghea seketika menghadap kebelakang dan badannya langsung menabrak dada Bima.

"Saya pinjam istri saya dulu sebentar, boleh?"

Semuanya lantas mengangguk serentak. "Boleh Pak. Lama juga gak papa."

Bima tersenyum tipis, lalu mengajak Ghea menjauh dari tempat tersebut. Dia membawa Ghea sedikit menjauh dari kerumunan dan duduk di kursi yang tata letaknya di perbatasan fakultas dan gedung rektor.

"Selamat buat istri aku yang cantik," ucap Bima menggoda sambil memberikan buket bunga ke hadapan Ghea.

Ghea sendiri sudah senyum senang dengan apa yang di lakukan oleh Bima. "Terima kasih.." dia menghirup aroma bunga tersebut. "Baru beli? Masih fresh banget bunganya," tanya Ghea dia jawab deheman dan anggukan oleh Bima.

Kemudian, dia menatap Bima dengan sedikit sedih. Dan itupun raut dari wajah istrinya langsung diketahui oleh Bima.

"Kenapaaa, hm?" Bima mengelus kedua pipi Ghea pelan. "Kok sedih?"

My Cold Lecturer ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang