Please, kiss my cheek. So, I can think again and, can help my wife not angry anymore. (Tolong, cium pipi saya. Biar saya bisa berfikir lagi dan bisa membuat istri saya tidak marah lagi.”
I've done it. Now, do it according to your words, for me not angry anymore. (Udah saya lakukan. Sekarang, sesuai ucapan anda, buat saya gak marah lagi.)
I am always ready to wait whenever you are ready. (Saya selalu siap menunggu kapan pun kamu siap.)
Give me a loved, dear!❤
Thank you so muchhh💋
Enjoyedd.....13. Nasi goreng
❅✧.·:*¨ ¨*:·.✧❅•NSD•
JIKA di dunia ini ada pintu doraemon, Ghea ingin sekali menghilang dari pandangan Bima. Jika di suruh menjadi Ghea, aku akan lebih memilih menjadi readers.
Tepat setelah pulang makan malam, Ghea dan Bima mampir ke supermarket terdekat untuk belanja bulanan. Tepat di hadapan rak pembalut wanita, Bima berhenti dan menanyakan sesuatu yang membuat Ghea malu.
“Bedanya yang ada sayap sama yang gak ada sayapnya itu apa?”
Tentu Ghea malu setengah mati saat ada orang yang melintas di hadapan mereka berdua. Tangan Ghea menarik Bima untuk menjauh dari rak laknat itu menuju rak sabun cuci baju.
“Bapak gak usah aneh-aneh deh. Cukup logika aja, gak usah nanya-nanya,” jelas Ghea membuat Bima diam.
Tangan Bima terulur merengkuh pinggang Ghea, membuat sang empu memekik pelan. Bima menunduk'kan kepalanya untuk melihat Ghea.
“Kalau gini, saya kayak bawa anak saya,” kekeh Bima.
“Ih,” Ghea melepas rengkuhan pingganya dari tangan Bima, lalu menatap Bima sengit. “Saya ngambek sama Bapak,” lanjutnya.
Bima menatap kepergian Ghea dengan troli yang di dorongnya. Senyum tipis terukir di bibirnya seraya berjalan menyusul Ghea.
“Kalau ngambek, gimana mau minta uangnya?”
“Ya saya jeda dulu ngambeknya, kalau udah dikasih uang sama bapak, saya ngambek lagi.” jawab Ghea asal membuat Bima tak tahan menyentil dahi Ghea.
“Jodoh saya terlalu jujur, saya suka.”
“Saya enggak.”
Troli yang di dorong oleh Ghea kini sudah sampai di kasir. Mereka berdua mengantri, di depannya ada tiga orang yang juga ikut mengantri.
Sembari menunggu, Ghea melihat-lihat sekitar. Kakinya sekali-kali ia ayunkan. Sedangkan Bima sibuk dengan ponselnya sendiri. Tak butuh waktu lama, kini giliran Ghea yang bayar.
Mereka berdua berjalan keluar supermarket dengan 3 kantong plastik belanjaan. Mungkin dengan baik hati, sang suami membawakan semua barangnya tanpa menyuruh Ghea untuk membantunya.
“Suami idaman,” Bima mendengus kesal, lantas ia menaruh semua kantong plastik ke dalam mobil dan di taruhnya ke kursi belakang.
“Bapak, beli nasi goreng ayuk?” ajak Ghea tepat setelah Bima menutup pintu mobil belakang. Bima menatap Ghea lamat, lalu mengangguk sebagai jawaban.
Kini mobil Bima melaju di jalanan yang ramai akan kendaraan. Setir mobil di belok'kan Bima ke arah pedagang nasi goreng. Bima menatap sebentar tempat tersebut, lalu menatap Ghea.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Lecturer ✓
Novela JuvenilC O M P L E T E (Belum revisi) "Emang mau?" "Mau apa?" "Jadi istri saya." ❅✧.·:*¨ ¨*:·.✧❅ Ghea Aluna Sanjaya. Mahasiswi semester akhir yang selalu di uji oleh Raditi Bimandala. Dimulai dengan keterlambatan masuk kelas paling fatal hingga dirinya di...