Bab 5, Cinta Memang Absurd.

82 19 0
                                    

TAPI cinta memang kejam. Panah yang Cupid lepas tanpa melihat target ternyata menancap tajam pada hati Bondowoso. Melukai lelaki itu tanpa berdarah. Menyiksa hidupnya. Menyakiti tapi merindui.

Seakan tidak ada perempuan lain di Bumi ini, Bond tersiksa rindu dan jatuh cinta. Sudah sebulan dia berusaha menormalkan hidupnya, tapi bayang RJ semakin mengganggunya. Semakin dia berusaha melupakan, semakin jelas bayang itu di benaknya. Dan sampai sekarang, PA-nya belum mendapat celah menusuk Rad.

Bond berpikir ulang. Dia bisa saja berbuat curang, tapi apa seorang RJ layak mengotori tangannya? Dengan cinta yang menyiksa seperti ini, apa jadinya kalau RJ tahu dia membuat RJ berpindah hati dengan cara licik?

Mungkin dia harus kembali ke plan A. Intens mendekatinya agar cinta juga mendekat. Tapi bagaimana cara mendekatinya?

Aaarrrggghhh....

Bond tidak biasa berhubungan dengan wanita. Dia bisa mencari celah untuk mengakuisisi banyak perusahaan. Tapi mengakuisisi hati wanita dari tunangannya, dia tidak menemukan selanya.

***

Bondowoso Construction, salah satu anak usahanya menjadi sponsor utama di World Tourism Exibition di Kahuripan DC. Bond ada di sana memastikan stand USP siap dan penampakannya sudah sesuai dengan proposal yang panitia ajukan. Dan dia sangat puas. Semua negara mendapat luas area yang sama, dan dengan luas yang sama itu, USP terlihat mencolok di blok itu. Bringing Penging into your heart menjadi tagline USP tahun ini. Tag line yang ditulis dengan warna warni menggantung di langit-langit. Relief bentang alam di sepanjang dinding dan patung-patung memakai baju adat lengkap dengan karya seni khas USP.

Bondowoso Construction bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata USP berusaha menjual Penging ke dunia. Dunia wisata membutuhkan infrastruktur. Di sana Bondowoso Construction bekerja meraih laba.

Saat sedang melihat-lihat stand USP itulah matanya tertumbuk pada stand negeri jiran. Dan yang membuat hatinya bergetar adalah sosok yang sedang berdiri sambil menunjuk-nunjuk. Spontan, kakinya melangkah menuju sosok itu.

Dia hanya berdiri di tengah selasar dengan tangan tenggelam di saku. Tapi sosok yang menjadi fokus matanya tidak menyadari ada yang memperhatikannya sangat intens. Sampai mungkin tatapan itu menusuk perasaannya, dia menoleh dan sedikit tersentak melihat Bond berdiri dengan tatapan lurus ke arahnya.

"Well, we're still closed, Sir. You came to early."

"Miniatur rumah itu bikin patung jadi nggak fokus dan agak nutup stand dari sisi ini." Bond mengabaikan sapaan RJ.

"So?"

Bond mengedikkan bahunya. "Cuma ngasih tahu apa yang gue lihat aja. Terserah panitia eksekusinya seperti apa."

RJ mengerucutkan bibirnya. "Urusan gue nggak di situ. Nggak ngerti."

"Job desk lu apa?"

"SC penari."

"Oh." Sesingkat itu.

"Jadi—"

"So—"

Dua kata keluar bersamaan dari bibir yang berbeda.

"Ladies first." Bond mempersilakan. Membuat RJ tertawa kecil.

"Lu ngapain di sini?" tanya RJ di sela tawa renyah.

"Mau ngajak lu ngopi."

"Ck." RJ berdecak. "Tadi mau ngomong apa?"

"Ya itu, mau ngajak lu ngopi. Ngapain berdiri di sini saingan sama patung. Mending ngopi." Bond berkata dengan gesture mempersilakan RJ berjalan sesuai arah tangannya. Dan RJ terpengaruh dengan gerak tubuh Bond. Nyaris tanpa berpikir, dia berjalan. Bond mengikuti lalu menyejajari langkah RJ.

Manusia Bodoh [16+ End]Where stories live. Discover now