04

8.5K 1.1K 29
                                    

"Ah.. hah.. ha.." Roubi menopang tubuhnya di dada Tymo. Dia bisa melihat wajah Tymo yang sudah semerah tomat.

Roubi terkekeh pelan.
"Ah.. apa ini sex pertama mu ? Kamu terlihat kaku" tanya Roubi.

Tymo langsung mengangguk.
"I-ini yang pertama.. ak-aku sangat malu, aku tidak tau harus bereaksi seperti apa yang mulia, maaf"

Roubi mendekat lalu mengecup singkat bibir Tymo.
"Rasakan aku saja, tubuh mu akan bergerak sendiri nanti"

Tymo mengangguk paham.
Roubi kembali mengerakkan tubuhnya naik dan turun dengan tempo pelan.

Tymo meremas seprei kasur, dia bisa merasakan hangatnya di dalam hole Roubi.

Dari bawah Tymo bisa melihat wajah yang Roubi buat, dia merasa beruntung bisa melihat sisi lain dari raja negeri ini.

"Ah~ aku suka"

Deg!
Tymo mengerutkan alisnya saat Roubi mulai bergerak cepat.

"Ya-yang mulia.. ah-hah!" Tymo memeluk Roubi erat, p*nisnya terasa aneh tapi dia menyukai sensasi ini.

"Aahh!! Aahh!!" Roubi menghantam titik yang sama berulang kali, hingga Tymo kewalahan.

Dia beralih mendorong Roubi yang membuat posisi keduanya berubah.

"Hah...hah...hah.. " Roubi bisa melihat wajah Tymo di atasnya.
".. kalau kamu mau bergerak, bergerak lah" kata Roubi dengan senyuman.

Tymo meremas seprei kasur lalu mulai bergerak dengan tempo cepat.
"Hah...hah.. yang mulia! Yang mulia!!" Tymo memeluk Roubi erat.

"Ah! Hah.. ya.. disana, terus disana!!"

Tymo menghantam titik yang sama berulang kali hingga hole Roubi menyempit tanda dia akan klimaks.

"Mngg!" Tymo mengigit bibirnya.

"Di dalam ku, keluarkan saja di dalam" bisik Roubi tepat di telinga Tymo.

Tymo menumpahkan cairan miliknya di dalam hole Roubi, keduanya keluar bersamaan.

Saat Tymo menarik p*nisnya keluar, dia bisa melihat cairan miliknya ikut keluar dari hole Roubi.

"Ampuni aku paduka!!" Tymo langsung turun dari atas kasur, dia bersujud di hadapan Roubi.

Roubi terkekeh pelan.
"Apa yang kamu katakan ? Inilah alasan aku punya selir, sex seperti ini tidak akan berdampak buruk pada ku karena aku tidak akan bisa punya keturunan jadi jangan khawatir"

Tymo menatap Roubi.
"Anda tidak bisa punya keturunan ?"

Roubi mengangguk.
"Ya, aku mandul.. jadi berapa kali pun atau dengan siapa pun tidak jadi masalah untuk ku"

Tymo bisa melihat gambaran kesedihan dari mata Roubi.

Grep!
Tymo mengengam kedua tangan Roubi.
"Akan ku lakukan apapun untuk mu paduka,! Kalau dengan cara ini anda bisa senang, akan ku lakukan !"

Roubi mengusap pelan rambut Tymo.
"Ya, seperti itu lah seharusnya"

.
.

Bersambung ....

(Tamat ) Selir Sang Raja (ABO 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang