34

5.6K 679 61
                                    

Tuiwww.. Tuiwww!! 🚓🚓🚔🚔
🔞🔞⚠️⚠️
WARNING ! WARNING !
Bagi yang tidak kuat silahkan tekan tombol kembali, bagi yang kuat silahkan lanjut~
Terima kasih ~ 🤭😁

.
.
-----------
-------------
.
.

Kelimanya menghabiskan malam bersama, Roubi terbaring di atas kasur tanpa sehelai kain pun menutupi tubuh mulusnya.

Tangan dan mulut Roubi tak berhenti bekerja memuaskan ketiga selirnya, dimana Roubi memberi blowj*b untuk Tymo lalu tangan kirinya untuk Vier dan tangan kanannya untuk Lian.

Sedangkan Al sibuk bermain dengan hole Roubi juga memberi kecupan-kecupan cinta di paha dalam Roubi.

Kamar Roubi sudah penuh dengan feromon mereka yang saling tarik menarik satu sama lain.

"Ah-Hah.." Vier menikmati sentuhan Roubi, begitu pula dengan Lian dan Tymo.

Tymo meremas sandaran kasur saat Roubi mengemut juga menjilati milik Tymo tanpa rasa jijik.

"Hah.." keringat membasahi tubuh kelimanya, suasana terasa semakin panas saat Al mendorong p*nisnya masuk ke dalam hole Roubi.

"Mngg! Fuahh-Ahhh!! Aahh!!" Desahan nyaring keluar dari mulut Roubi, dia sudah cukup lama tidak menikmati waktu bersama para selirnya dan rasanya masih sama nikmatnya.

Ketiga selir Roubi beralih memuaskan diri mereka dengan mengoc*k p*nisnya sediri dan membiarkan Al bergerak menghantam hole raja cantik ini.

Suara desahan Roubi bagaikan melodi indah di telinga mereka. Roubi meremas seprei kasur, Roubi merasa sakit di bibir holenya tapi dia menikmati setiap gesekkan yang Al lakukan.

Hampir 10 menit Al menggagahi Roubi hingga dia keluar cukup banyak di dalam hole omega cantiknya.

Nafas Roubi terdengar berat tapi itu belum cukup, dia kembali membuka kakinya di hadapan ketiga selirnya yang langsung membuat ketiganya menelan saliva saat melihat hole Roubi.

"Ah ... Kemari lah selir ku, puaskan aku" Roubi membuka holenya dengan dua jari.

Vier lebih dulu maju lalu bergantian dengan Lian kemudian terakhir Tymo yang masih malu dan segan menyentuh Roubi karena dia menghormati rajanya.

Tymo berbaring lemah dalam pelukkan Roubi, Roubi bisa merasakan holenya sudah sangat penuh oleh cairan milik keempat selirnya.

Ketiga selir Roubi kembali berbaring di dekat Roubi lalu ikut memeluk Roubi.

"Paduka, aku mencintai mu" kata keempatnya hampir bersamaan, mendengar hal itu Roubi langsung tertawa pelan.

Dia memeluk keempat selirnya lalu membalasnya dengan kecupan manis di dahi.
"Kalian sudah bekerja keras, terima kasih"

Mendapat pujian, mereka sangat senang tapi rasa senang itu tak berakhir sampai di situ.

Beberapa bulan kemudian, Roubi tiba-tiba jatuh pingsan saat dia menghadiri pembukaan pameran kota dan tabib menyatakan kalau Roubi tengah hamil dengan usia kandungan 2 bulan.

Mendengar hal itu, awalnya Roubi tidak percaya jadi dia memilih mengabaikannya karena dia tau kalau dia mandul tapi semakin hari Roubi merasa tidak sehat, dia sering muntah dan pusing.

Roubi pikir dia terkena penyakit berat dan meminta para tabib mencari obat, para tabib tidak berani melakukan hal itu karena mereka tau Roubi tengah hamil.

10 tabib terbaik datang untuk memeriksa Roubi tapi hasilnya tetap sama, mendengar berita ini seluruh kerajaan pun bergembira tapi satu hal yang Roubi bingung kan.

"Siapa ayahnya ?" Gumam Roubi.

.
.

Bersambung ...

(Tamat ) Selir Sang Raja (ABO 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang