06

8K 941 2
                                    

Al mengusap lembut pipi Roubi.
"Kali ini saja, mari lakukan hanya berdua"

Roubi mendorong pelan dada Al.
Dia tersenyum manis.

"Ssstt.. ini rahasia kita" Roubi menarik kedua tangan Al untuk pergi ke dalam rumah kaca dimana banyak tanaman langka disana.

Al duduk di kursi tepat di tengah taman lalu Roubi ikut duduk di pangkuan Al.

Roubi menyentuh bibir Al.
"Wajah mu sangat kaku, coba lah tersenyum"

Al mencoba sebisanya untuk tersenyum karena seorang kesatria harus punya wibawa agar musuh takut.

Roubi senang Al selalu menuruti keinginannya, bagi Roubi Al seperti anjing penjaga yang hanya setia dan bersikap manis pada satu majikan saja.

Roubi mengalungkan kedua tangannya di leher Al.
"Kamu ingin aku yang bergerak atau kamu saja ?" Tanya Roubi.

"Ijinkan hanya aku paduka"

Roubi turun dari pangkuan Al, dia duduk di atas meja lalu membuka jubahnya.

"Silahkan, sentuh aku sesuka mu" senyum menggoda terlihat jelas di bibir Roubi.

Mendapat ijin, Al langsung berdiri mengurung Roubi di antara tangan kekarnya.

Al melumat bibir Roubi, di sela ciuman keduanya.
Roubi tersenyum senang.

.
.

"Ah.. hah.." Roubi mengigit jubah yang sekarang menjadi alas tempat Roubi berbaring.

Al memberi kenikmatan pada Roubi dengan terus menekan titik yang sama dengan ketiga jarinya.

"Oh.. Hah.. yahh.. disitu.. Mng!" Roubi menutup matanya menikmati jari panjang dan besar milik Al.

Al menjilat pelan bibirnya, dia sangat menyukai suara juga tubuh seksi Roubi saat mereka berhubungan intim.

Al menarik jarinya keluar.

"Yang mulia.. " Al mendekat mengecup bertubi-tubi pipi Roubi.

".. boleh aku masuk ?" Tanya Al.

Roubi menyentuh p*nis Al yang sudah menegang. Dia membuka kedua kakinya di hadapan Al.

"Masuk lah" senyuman terlihat jelas di bibir Roubi.

Al mengecup singkat bibir Roubi lalu beralih menahan kedua kaki Roubi.
"Aku masuk" kata Al dengan wajah yang sudah terlihat sangat horny.

"Ah~" Roubi meremas jubahnya. Dia bisa merasakan hangatnya p*nis Al yang terus masuk ke dalam hole Roubi.

Saat sudah masuk sepenuhnya, Al menatap wajah Roubi di bawahnya.
"Anda tidak apa-apa paduka ?" Tanya Al.

Roubi terkekeh pelan.
"Apa-apaan pertanyaan itu ? Kamu pikir ini pengalaman pertama ku ?" Roubi melingkarkan kedua kakinya di pinggang Al lalu menarik tubuh Al agar dia masuk lebih dalam lagi.

"Ah~ itu yang ku suka~.." Roubi menyentuh bibir Al.

".. bergerak.." Roubi mendorong dua jarinya masuk ke dalam mulut Al, dengan senang hati Al mengemut juga menjilat jari Roubi.

"..dan buat aku puas"

Mendengar perintah itu, Al langsung meremas pinggang Roubi.

"Ah.. Ahh.. Ahhhh!!" Al bergerak dengan tempo cepat hingga membuat bunyi dari meja yang saat ini menjadi tempat berbaring Roubi.

.
.

Bersambung ...

(Tamat ) Selir Sang Raja (ABO 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang