20

5.5K 748 35
                                    

"Aku tidak akan melepaskan mu~" Alex mendorong kedua kaki Roubi.

"Mng!" Roubi mengerutkan alisnya saat Alex bersiap mendorong p*nisnya masuk tapi tiba-tiba..

Brakk!!

Deg!

Keduanya menoleh kearah pintu kamar yang di dobrak paksa dari luar.
Beberapa prajurit bersama ratu masuk ke dalam kamar Roubi.

"Apa-apaan ini ?! Apa yang kalian lakukan?!" Alex bergegas memasang pakaiannya.

Alex yang lengah langsung mendapat tendangan dari Roubi yang membuatnya langsung jatuh dari atas kasur.

Al dan Tymo yang mendengar suara dobrakan pintu bergegas berlari kearah kamar Roubi yang memang tidak terlalu jauh dari kamar keduanya.

"Yang mulia!" Al dan Tymo langsung berlari kearah Roubi. Keduanya melepas ikatan di tangan juga mulut Roubi.

Tymo juga melepas pakaiannya untuk menutup tubuh Roubi.

"Apa yang sudah terjadi disini?! Kami dari kerajaan Delduluna tidak menerima perlakuan seperti ini pada raja kami!!" Teriak Al yang sudah terlihat sangat geram melihat pakaian Roubi terbuka.

Roubi menyentuh tangan Al.
"Tidak apa-apa.. memang ini rencana kami" senyum kecil terukir di bibir Roubi.

"Hah ?" Al dan Tymo terlihat bingung begitu pula dengan Alex.

"Ya,." ratu melipat kedua tangannya di depan dada.
"...ini rencana ku dan yang mulia Roubi"

Mendengar apa yang ratunya katakan, Alex langsung bangun dari posisi duduknya.
"Apa maksudnya ini ratu ku?! Rencana kalian ?!"

"Ya! Ini rencana ku untuk memberontak ! Aku tau bagaimana dulu kau memperlakukan yang mulia Roubi dan aku tau rencana mu untuk membuat dia kembali pada mu hingga kamu bisa menguasai kerajaan Delduluna !"

"Kau benar-benar wanita tidak tau diri!!" Alex berniat menyentuh ratu tapi beberapa prajurit langsung menahan Alex.

"Apa yang kalian lakukan ?! Aku raja kalian! Aku penguasa negeri ini !!"

"Dan aku ratunya!" Teriak ratu balik.

"Aku sudah lelah dengan sikap mu yang selalu bermain bersama para omega dan wanita lain! Dan kamu tidak perduli pada anak mu sendiri !! Kamu hanya menjadikan dia boneka agar kamu bisa naik tahta!! Kamu bahkan tidak memberi ku tanda agar bisa bebas bermain diluar sana!!" Ratu terlihat sangat marah, semua perasaan yang dia pendam selama ini keluar begitu saja.

"Jadi ini rencana mu ? Kamu sengaja mengadakan pesta ini agar Roubi datang ?" Tanya Alex.

"Ya.. itu benar, agar dia tau betapa liciknya niat buruk mu itu untuk bisa menguasai kerajaan Delduluna.. agar kalian juga tau!" Ratu menatap para pelayan dan prajurit.

"Dia bukan lah raja yang baik!! Apa kalian masih mau setia padanya?!"

Para prajurit dan pelayan hanya diam mendengar pertanyaan ratu.

"Kalau kalian setuju pada ku, maka penjarakan orang ini !"

Prajurit menarik paksa Alex agar ikut bersama mereka.
"Tidak akan ku maafkan kau ratu sialan!! Tidak akan ku maafkan!!"

Ratu mengepalkan kedua tangannya.
Sudah bertahun-tahun dia menahan rasa sakit di dadanya, sudah bertahun-tahun dia membendung air mata hingga dia tak mampu menangis.

Dia menatap Roubi lalu berjalan kearah Roubi.
"Terima kasih, maaf aku terlambat datang"

Roubi menyentuh tangan ratu.
"Anda adalah ibu dan ratu yang kuat, maaf aku sempat meragukan surat dari mu yang mulia.. tapi sekarang aku tau fakta yang ada, terima kasih sudah menunjukan sifat aslinya"

Ratu tersenyum kecil.
"Aku bersyukur anda percaya padaku.. bahkan ayah ku sendiri tidak mempercayai kata-kata ku, terima kasih yang mulia Roubi"

Setelah kejadian itu, Roubi menjelaskan pada Al dan Tymo kalau dia sengaja datang hanya untuk membuka kebusukan Alex bukan untuk kembali padanya.

Karena surat undangan yang datang waktu itu terselip juga surat dari ratu yang meminta tolong pada Roubi.

Al langsung memeluk Roubi erat.
"Jangan lakukan itu lagi! Anda membuat ku takut yang mulia!"

Roubi terkekeh pelan, dia menatap Tymo.
"Kamu tidak mau memeluk ku ?" Tanya Roubi.

Tymo mendekat lalu memeluk keduanya.
"Aku merasa lega raja ku, aku senang"

Roubi memeluk kedua selirnya ini.
Roubi tau rasa khawatir yang keduanya rasakan.

Besoknya Roubi berpamitan pulang setelah dia memberi kesaksian apa yang sudah Alex lakukan padanya, ratu juga memperkenalkan putranya pada Roubi.

Putra mahkota baru berusia 10 tahun.
"Apa anda yang akan naik tahta nanti yang mulia ?" Tanya Roubi dengan senyum manis.

"Hm," putra mahkota tersenyum.

"Baguslah, jaga ibu mu ya.. jangan lukai hati orang lain dan jadi lah alpha dan raja yang baik, janji ?" Roubi menyodorkan jari kelingkingnya.

Putra mahkota mengaitkan jarinya di kelingking Roubi.

Semburat merah muda terlihat di kedua pipi putra mahkota.
"Yang mulia Roubi.. apa anda tidak keberatan menjadi permaisuri ku ?" Kata putra mahkota yang berhasil membuat semua orang terkejut.

Grep!
Al menarik Roubi agar menjauh dari putra mahkota.

Al menatap putra mahkota tajam.
"Maaf yang mulia, tapi yang mulia Roubi sudah memiliki empat selir.. tolong cari seseorang seusia mu, terima kasih"

"Ugh! Ibunda!" Putra mahkota langsung memeluk ibunya, dia takut melihat wajah Al.

"Al, kamu membuat dia menangis!"
Roubi memukul lengan Al lalu membujuk putra mahkota agar tidak bersedih lagi.

Melihat keadaan sudah membaik, Tymo tersenyum senang. Ini akan menjadi kabar baik untuk Vier dan Lian.

.
.

Bersambung ...

(Tamat ) Selir Sang Raja (ABO 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang