00

16.7K 1.5K 45
                                    

Roubi sangat senang saat putra mahkota yang merupakan teman sekolahnya menyatakan perasaan pada pria omega cantik ini.

Dia menjalin kasih bersama sang calon raja selama 3 tahun lamanya, sang putra mahkota pun berkeinginan menjadikan Roubi pendamping hidup serta dia ingin mengikat tanda sebelum dia di angkat menjadi raja tahun depan untuk menggantikan raja yang saat ini sedang sakit.

Sang raja meminta putranya untuk menikah saat Roubi menjenguk raja.

Mendengar hal ini pun Roubi sangat bahagia tapi sebelum hal tersebut terjadi. Putra mahkota menginginkan anak dari Roubi, tanpa pikir panjang Roubi setuju karena keduanya punya perasaan yang sama.

Satu tahun berlalu, Roubi mencoba sebisa mungkin untuk mengandung tapi dia gagal dan lebih sakit lagi Roubi melihat kekasihnya bersanding bersama omega lain yang saat ini tengah mengandung.

Dia mengangkat omega itu menjadi permaisurinya yang seharusnya Roubi lah berada di posisi tersebut.

Roubi mengajak kekasihnya bicara berdua, dia bertanya sejak kapan raja baru ini punya kekasih lain.

Bukannya menjawab, dia malah memaki dan menghina Roubi mandul. Dia mengatakan kalau Roubi bukan lah pasangan yang cocok untuk raja karena dari silsilah kerajaan pun derajat keduanya sudah jauh berbeda.

Roubi bertanya apa sang raja serius setahun lalu mengatakan akan menikahinya ?

"Aku memang mengatakan itu karena ku pikir kamu bisa mengandung, wajah mu sangat cantik dan aku berharap keturunan ku akan menjadi perpaduan sempurna apabila dia lahir dari mu.. silsilah keturunan mu juga tidak akan mampu membuat kamu bersanding bersama ku, kamu hanya akan berakhir menjadi selir"

Roubi yang mendengar hal ini hanya terpaku, dia tidak mampu berkata-kata lagi. Roubi keluar dari istana dengan wajah syok.

Sepanjang jalan hingga ke bukit Roubi hanya diam melamun, hatinya sangat sakit.

Dia menatap matahari yang perlahan mulai tengelam.
"Ini bohong kan ?" Air mata Roubi berjatuhan, dia mengingat kenangan manis keduanya.

Sikap kekasihnya dulu dan sekarang sangat jauh berbeda, Roubi tidak mempercayai orang itu adalah orang yang sama tapi kenyataan memang seperti itu apa adanya.

"Haa.. Haaaaaaaaaaaa!!!!" Roubi menangis histeris, semua rasa sakitnya mengalir bersamaan air mata yang terus keluar membasahi pipi Roubi.

Dia merasa sangat terluka.
Hingga akhirnya Roubi sadar, dia tidak seharusnya menangisi alpha bajingan itu.

Roubi berdiri menatap kedua tangannya.
"Aku akan berdiri dengan kedua kaki ku, aku akan membuktikan aku mampu setara dengannya !"

Sejak hari itu Roubi memutuskan pergi dari kerajaan tersebut, Roubi berkelana dan bertemu banyak orang.

Dia pergi dari satu kerajaan ke kerajaan lain hingga suatu hari dia menemukan kerajaan bergaya lama dimana orang-orang disana tidak terlalu memahami cara bercocok tanam bahkan pendidikan yang tidak memadai.

Roubi menawarkan diri pada raja disana untuk bekerja membangun negeri.

Raja menguji Roubi dengan berbagai pengetahuan dan Roubi lolos dengan mudahnya karena dia memang pintar.

Dia dan raja yang sudah cukup berumur itu berdiskusi terkait kerajaan kecil ini, Roubi memberi banyak usulan dan cara agar kerajaan ini bisa maju tanpa bantuan kerajaan lain.

Mereka mulai bekerja sesuai arahan Roubi, pemuda pemudi mulai sekolah dan Roubi lah guru mereka. Para orang tua mulai berkebun buah, sayuran juga cara membuat kolam untuk menampung ikan hasil tangkapan mereka.

Mereka pun mulai berternak sapi, ayam dan domba hanya untuk keperluan sehari-hari rakyat. Kerajaan lain yang melihat suburnya kerajaan kecil ini mulai datang untuk menawarkan perdagangan.

Awalnya Roubi menolak karena semua ini hanya untuk rakyat, tapi karena hasil yang di dapatkan oleh warga cukup melimpah akhirnya Roubi setuju menjalankan bisnis perdagangan untuk kerajaan lain.

Tahun berganti tahun, kerajaan di bangun hingga bisa semegah sekarang. Emas dan berlian bertaburan di istana ini, rakyat pun yang awalnya memakai baju compang camping sekarang memakai kain sutra yang sangat lembut serta mahal.

Hanya seperkian persen saja rakyat miskin di kerajaan ini selebihnya sudah mencapai tarap kemakmuran.

Kerajaan yang dulunya kecil menjadi luas dan besar, para pemuda pemudi bahkan di panggil untuk mengajar di kerajaan lain.

Raja yang melihat hasil kerja Roubi menurunkan mahkotanya.
"Paduka, apa maksudnya ini ?" Roubi bingung saat raja menaruh mahkotanya di tangan Roubi.

"Aku sudah tua dan aku tidak bisa memiliki penerus, Roubi.. kamu penyelamat untuk kami, berkat mu kerajaan ini terkenal hanya dalam waktu sesingkat ini.. aku tidak akan mampu berdiri setara dengan mu karena pendidikan ku saat membangun kerajaan ini dulu sangat kurang..."

Raja yang sudah sangat tua ini tersenyum pada Roubi.
".. mungkin waktu ku tidak akan lama lagi, terima lah tahta ini dan jadilah raja karena rakyat sangat mencintai mu"

Mata Roubi berkaca-kaca, dia langsung memeluk raja. Dia sudah menganggap sang raja seperti ayahnya sendiri.

"Terima kasih"

Setelah hari itu, seperti yang raja katakan dia benar-benar pergi untuk selamanya dan setelah pemakaman selesai.

Roubi resmi menjadi raja kerajaan Delduluna dan menjadi omega pertama dalam sejarah yang mampu duduk di tahta istana.

Pelantikan Roubi disambut gembira oleh rakyat, mereka bahkan membuat patung sejarah dimana Roubi pertama kali menginjakkan kakinya di kerajaan Delduluna beberapa tahun lalu.

Tetua dan petinggi istana bertanya apa rencana pertama Roubi saat ini.

Roubi langsung tersenyum.
"Aku akan mengangkat selir.. "

Mereka langsung bertatapan satu sama lain mendengar kata-kata barusan.

".. tidak hanya satu, aku ingin selir ku berasal dari kalangan tertentu.." Roubi menopang dagunya.

".. seorang pelajar, kesatria, pangeran dan yang terakhir.. " Roubi mengigit bibirnya.

".. seorang penghibur"

.
.

Bersambung ...
.
.

*Ya Lord, prolognya panjang bener 🤣
Kalau dipisah pun susah, ya udah lah..

(Tamat ) Selir Sang Raja (ABO 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang