18

5.1K 674 50
                                    

Roubi terlihat senang saat Al mengajaknya berdansa, keduanya menikmati alunan musik hingga tidak sadar satu persatu tamu lain beralih dari tengah ruangan pesta menyisakan Roubi dan Al.

Saat Roubi sadar, dia tertawa pelan.
"Apa hanya kita berdua ?" Tanya Roubi.

Al semakin erat memeluk pinggang Roubi.
"Ya paduka, hanya kita" Al ikut senang melihat wajah bahagia Roubi, karena sudah sangat lama Roubi tidak tersenyum seperti saat ini.

Beberapa tamu terpesona melihat keduanya berdansa, banyak yang mengakui kalau keduanya terlihat serasi.

Beberapa menit kemudian, musik berhenti tanda dansa sudah berakhir.
Al menunduk singkat memberi hormat pada Roubi.

Roubi juga menunduk tanda dia berterima kasih Al sudah mau menemaninya berdansa, tapi tiba-tiba musik kembali terdengar bersamaan dengan Alex yang berjalan kearah Roubi dan Al.

Ratu hanya menghela nafasnya berat melihat apa yang Alex lakukan.
Beberapa orang berbisik satu sama lain saat melihat Alex mengulurkan tangannya pada Roubi.

"Boleh kah aku menjadi pasangan dansa mu juga yang mulia Roubi ?"

"Yang mu-" Roubi menahan dada Al.

"Ya, tentu saja" jawab Roubi dengan senyum kecil, Roubi meraih tangan Alex yang langsung membawa Roubi menjauh dari Al.

Al mengepalkan kedua tangannya.

Tymo mendekat lalu menyentuh pundak Al.
"Tidak apa-apa, jangan membuat amarah menguasai diri mu"

Al mengambil minuman lalu meneguknya habis, dia menatap Roubi dan Alex yang saat ini berdansa dengan indahnya di tengah ruang pesta.

Sembari berdansa, Alex menarik tubuh Roubi agar semakin dekat dengannya.
"Siapa mereka yang mulia ? Apa anda mengenalnya ?" Tanya Alex berbisik di telinga Roubi.

Roubi terkekeh pelan.
"Ada apa paduka ? Apa yang membuat anda penasaran ?" Tanya Roubi balik.

"Aku hanya ingin tau tentang calon ratu baru ku" bisik Alex.

Roubi terdiam mendengar hal barusan, Roubi meminta Alex berhenti bicara seperti itu tapi Alex terus-terusan menyebut Roubi sebagai ratu yang akan berdiri di sisinya.

Roubi ingin Alex lebih menghargai ratu yang saat ini tengah memperhatikan keduanya, tapi Alex malah semakin erat memeluk Roubi bahkan mengajak Roubi menikmati malam berdua.

"Cukup" Roubi melepas pelukkan Alex darinya.

Musik langsung berhenti saat keduanya berhenti berdansa.
"Mohon maaf paduka raja Seadran, aku tidak enak badan.. aku harus istirahat" mendengar apa yang Roubi katakan, pelayan pribadinya langsung menghampiri Roubi.

"Ada apa yang mulia ?!" Tanya pelayan pribadi Roubi.

"Kepala ku sakit, aku mau istirahat" jawab Roubi.

"Oh ... Baik raja ku.. Maaf yang mulia, kami permisi dulu" pelayan pribadi beserta kedua selir Roubi membawa raja mereka keluar dari ruangan tadi.

Alex mengepalkan kedua tangannya melihat Roubi menolak ajakannya.

Saat pesta berakhir dan malam semakin larut, kedua selir Roubi memilih tidur di kamar lain karena mereka tidak mau menganggu Roubi yang mengatakan kalau dirinya saat ini tidak enak badan.

Tapi, malam itu.
Seseorang berhasil masuk ke kamar Roubi.

Dia mengurung tubuh Roubi di antara kedua tangannya lalu melumat pelan bibir Roubi.

"Mm.." Roubi yang masih setengah sadar mengira saat ini yang tengah menciumnya adalah salah satu dari selirnya.

Roubi terkekeh pelan saat pangutan bibir keduanya lepas.
"Mngg.. Siapa ini ya ?" Kata Roubi sembari mengusap wajah orang yang saat ini ada di atasnya.

Perlahan Roubi membuka mata, pandangan matanya yang blur membuat Roubi kesulitan melihat orang ini.

Roubi mengucek pelan matanya, saat pandangan matanya sudah Fokus betapa terkejutnya Roubi yang ada di atasnya bukan kedua selirnya tapi Alex.

"Ap-apa yang kamu lakukan di kamar ku?!" Roubi mendorong dada Alex.

Tapi Alex langsung menahan tangan Roubi.
"Sudah ku katakan, aku mau menikmati malam berdua dengan mu" senyum terlihat jelas di bibir Alex.

"Jangan bercanda" Roubi tersenyum kaku.

Alex mengengam tangan kiri Roubi lalu mengecupnya singkat.
"Aku serius, aku menginginkan kamu Roubi.. mari kembali seperti dulu"

.
.

Bersambung ...

(Tamat ) Selir Sang Raja (ABO 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang