Papa gula - 06

3K 465 91
                                    

"Hwan mau tidur sama Mama!"

Bocah enam tahun itu bersikukuh dengan wajah galak kepada sang Ayah. Sedangkan Yoonbin kemudian berjongkok, menyamakan tinggi dengan Junghwan kemudian memegang kedua pundak anak itu.

"Besok tidur sama Mama. Malam ini Hwan tidur sendiri, okay?"

Junghwan seketika cemberut. "Kenapa nggak boleh tidur sama Mama sekarang?!"

"Mama lagi sedih, ya? Besok kita ajak Mama jalan-jalan supaya nggak sedih lagi. Ntar baru Junghwan bisa tidur sama Mama. Hm?"

Junghwan kemudian melirik Jihoon yang masih duduk diam di sofa dengan posisi membelakangi Junghwan dan Yoonbin.

"Enggak! Pokoknya Junghwan mau tidur sama Mama! Titik!"

Ternyata tawaran Yoonbin tidak mempan. Bahkan Junghwan berteriak marah membuat Jihoon tersadar dari lamunannya.

Pemuda itu menoleh bersamaan dengan Junghwan yang berlari kearahnya.

"Mama! Mama sedih kenapa? Siapa yang bikin Mama nangis sini Hwan pukulin!" Kata Junghwan menggebu-gebu.

Percaya atau tidak, kalimat itu membuat hati Jihoon mneghangat. Jihoon tidak bisa menahan air matanya lebih lama, merasa kalimat bocah itu berhasil membuatnya terharu.

Selama ini Jihoon hidup sendiri, dulu dia punya Seungmin, tapi sekarang dia tidak punya siapa-siapa lagi. Tidak ada yang bisa dia andalkan, ataupun dia percaya.

"Ayo, Ma! Bilang sama Hwan!" Junghwan menggoyang-goyangkan tangan Jihoon tapi empunya hanya bisa menangis sembari menunduk.

Mendadak suasana menjadi sendu, Junghwan mencebikan bibirnya mendengar isakan kecil Jihoon. Perlahan, Junghwan merapatkan diri memeluk lengan Jihoon dengan mata berkaca-kaca.

"Mama jangan nangis... hiks!"

•••














"Maaf, Ji. Disaat kayak gini Junghwan malah ngerepotin sekali." Keluh Yoonbin ketika Jihoon keluar dari kamar Junghwan.

Jihoon melihat wajah bersalah pria dihadapannya ini. Yoonbin memijat pangkal kemudian berjalan menuju ruang tengah disusul Jihoon.

"Oh iya, kamu sudah makan?" Sebelum sempat menjawab, Yoonbin melanjutkan. "Udah malem, mau saya pesenin makanan?" Tawar Yoonbin dan langsung mendapat gelengan dari Jihoon.


"Kalau boleh saya masak aja, pak."

Yoonbin mengangguk. "Yaudah, barang kamu biar saya bawa ke kamar tamu. Kalau perlu apa-apa panggil aja."


















PRANGGG!!!!!


















Yoonbin berlari hingga tersandung ujung kursi. Matanya mengedar keseluruh ruangan mencari keberadaan Jihoon tanpa dia tidak menemukan anak itu.

"H-hiks!"

Suara tangis Jihoon terdengar. Yoonbin menunduk dan menemukan Jihoon berlutut sambil pegang panci yang gagangnya sudah terlepas dan ia pegang di tangan sebelahnya.

Yoonbin menghela nafas lega, kemudian berjongkok untuk membantu Jihoon.

"Kenapa, Ji?"

Jihoon mendongak dengan wajah memerah padam dan air mata yang membasahi seluruh wajahnya.

papa gula | binhoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang