"seorang buronan polisi telah berhasil ditangkap disebuah mini bar dipusat kota. buronan ini adalah pelaku penipuan berkedok teman kencan dari aplikasi Minder dan telah menjebak hampir puluhan pemuda maupun gadis-gadis muda, yang kebanyakan adalah mahasiswa dan anak rantau."
klik
jihoon baru saja mematikan televisinya. matanya sembab dan rasanya perih sekali semalaman menangisi seunghun.
"bajingan." gumam jihoon sambil meremat boneka panda dipelukannya.
dari arah dapur teman sekamar jihoon menatap dengan tatapan kasihan, kemudian memilih untuk duduk disebelah jihoon.
"ji, lo nggak kuliah?" tanya nya.
jihoon menoleh, "udah nitip jeno." jawab jihoon.
seungmin, si teman sekamar hanya bisa menggelengkan kepala. "makanya atuh kan gue udah bilang kemaren-kemaren, jangan suka kenalan sama stranger apalagi diaplikasi kencan online."
"mana gue tau bakalan nipu begini. sumpah min, gue mau mati aja!" keluh jihoon.
"hush, apa sih mulutnya."
jihoon sandarkan kepalanya ke sofa, matanya perih lagi, dia mau menangis.
"itu uang kos sama makan gue dua bulan, min. mana gue udah diberhentiin sama koperasi."
"oh iya, kenapa bisa coba lo diberhentiin?"
jihoon menoleh, "danusan...duitnya gue pinjem dan sekarang nggak bisa gue balikin."
"ya tuhan, jihoon."
•••
'kosan biar gue yang bayar, ini gue kasih 200 ribu. lo nanti mau ganti atau enggak terserah aja, intinya lo hemat-hemat ya?'
sumpah seungmin itu sangat baik pada jihoon. kalau anak itu tidak memberikan jihoon uang mungkin siang ini jihoon tidak bisa makan dan malah akan kelaparan.
jihoon memandang kantin fakultasnya.
"makan dikantin ntar nyisa dikit?" katanya sambil berpikir. "gue makan ketoprak depan gerbang aja deh."
jihoon berbalik dan akhirnya memilih warung ketoprak sederhana yang sebenarnya jarang dia kunjungi. dan...oh ini pertama kalinya jihoon makan disini.
matanya menatap deretan meja sederhana yang memanjang, jihoon berkemungkinan duduk dengan orang asing. tapi mau bagaimana lagi, sekarang ini dia sedang krisis ekonomi.
pantatnya mendarat dikursi panjang, paman penjualnya segera menyapa kemudian jihoon menyahut.
"ketoprak satu, mang. jangan pedes." kata jihoon memesan.
"siap, neng! makan sini?"
jihoon mengangguk, "mang, saya cowok."
"eh? cowok toh? siap, den! bentar ya?"
memang jihoon pakai rok? kok bisa-bisa dirinya dikira perempuan? jihoon bahkan pakai kemeja sekarang.
"papa mah! orang dibilang mau ketoprak yang depan ruko itu!"
jihoon menelan ludah, benarkan dugaannya tadi. belum sepuluh menit duduk, sudah ada seorang anak kecil berseragam sekolah dasar bersama pria berkemeja biru duduk tidak jauh dari jihoon.
padahal jihoon termasuk anak yang mudah berbaur, tapi kalau dengan anak kecil... jihoon tidak begitu bisa dengan bocah-bocah apalagi yang berisik seperti anak yang duduk tidak jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
papa gula | binhoon✓
Fanfictiontidak punya uang, ditipu mantan pacar, dikhianti sahabat sendiri, dan penghasilan yang sudah tidak bisa diharapkan lagi. jihoon hanya ingin hidup damai tanpa harus khawatir dapat uang darimana.