"Gimana yang ini?"
Yoonbin mendongakkan kepala sekedar menatap sebuah lembar CV entah milik siapa yang baru saja ditunjukan oleh Junkyu.
"Nggak usah pake disortir segala kali, Jun. Panggil aja interview minggu depan buat yang ngelamar." Sahut Yoonbin dengan nada lelah.
Pria itu menghabiskan seharian dikantor karena banyak meeting dan pekerjaan yang harus dia selesaikan hari ini. Sebenarnya tidak harus hari ini, tapi minggu depan Junghwan libur sekolah dan anak itu merengek ingin jalan-jalan.
Sesempatnya Yoonbin mengerjakan segala hal yang penting dan tidak bisa di handle Ryujin maupun Junkyu, agar nanti Yoonbin bisa meluangkan waktu untuk anak tercinta nya.
"Rekrut Jihoon aja udah jadi sekretaris lo. Gimana?"
Yoonbin menggeleng. "Susah, Junghwan nggak bisa ditinggal."
"Yaudah deh, ini tetep gue sortir takutnya ada yang nggak beres. Ntar gue bareng sama Jeno deh, lo selesein aja dulu yang ini." Final Junkyu, sang manager merapikan beberapa CV yang sudah dia bongkar tadi.
Sedangkan si direktur hanya mengangguk dan kembali fokus kepada pekerjaannya.
Tidak lama berselang Yoonbin dikejutkan dengan panggilan video, dari Jihoon. Yoonbin menyerngit, tumben sekali Jihoon melakukan panggilan video?
"Ekhm! Gue balik, bos." Pamit Junkyu dengan wajah mencurigakan.
Yoonbin menggeleng heran kemudian mengambil alih ponselnya. Mengusap tombol hijau dan kemudian terkekeh lebar.
'PAPAAAA!'
Ternyata Junghwan.
"Hei? Kok belum tidur?"
'hwan lagi kerjain PR sama Mama. Papa kok belom pulang sih?'
"Ntar dulu, Papa lagi banyak kerjaan. Junghwan udah makan?"
'udah!!! Tadi Hwan makan ayam goreng!'
"Mama mana?"
Junghwan terlihat berdiri kemudian berjalan terburu entah kemana karena layar ponsel Jihoon nampak gelap.
Begitu bergerak, Yoonbin bisa lihat Jihoon berdiri dibalik pantri. Tampak sedang mencuci piring.
'Ma! Hwan telfon Papa!'
'Papa? Tablet Hwan kan udah dimatiin?'
'hwan pake hp Mama.'
Jihoon berbalik. Dan benar saja, wajah tampan Yoonbin berpampang jelas dilayar kaca ponselnya. Jihoon terkekeh kemudian Junghwan kembali berlari menuju ruang televisi dan duduk disana.
"Nakal ya? Nggak izin Mama dulu."
'hehe! Papa ayo pulang!'
"Papa selesein ini dulu, baru pulang. Sekarang Junghwan kerjain PR yang bener sama Mama."
'oke! Cepet pulang ya!'
"Okedeh!"
"Cita-citanya Mama apa?"
Jihoon mendongak dengan wajah terkejut. Kemudian matanya bergulir menatap buku Junghwan yang tertulis "Ceritakan cita-citamu."
"Emang cita-cita Junghwan apa?" Jihoon bertanya balik.
Junghwan nampak berfikir. "Ugh... Hwan nggak tau cita-cita Hwan pengen jadi apa. Mama apa dong cita-citanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
papa gula | binhoon✓
Fanfictiontidak punya uang, ditipu mantan pacar, dikhianti sahabat sendiri, dan penghasilan yang sudah tidak bisa diharapkan lagi. jihoon hanya ingin hidup damai tanpa harus khawatir dapat uang darimana.