Setelah Heeseung selesai memasak, keduanya pun makan dengan tenang. Hanya Jay sih yang tenang, sementara Heeseung sudah dugun-dugun sedari tadi karena perkataan Jay. Karena terlalu sunyi akhirnya Jay pun membuka percakapan
"Hyung" Namun tidak ada balasan, sekali lagi "Heeseung hyung!" Huft Jay sudah muak "Park Heeseung!".
"Ah iya ada apa Jay kau butuh sesuatu?" Balas Heeseung. Tunggu, Jay memanggilnya apa tadi?
"Hei marga ku Lee bukannya Park begitu saja lupa"."Kan hyung sebentar lagi menjadi istriku jadi marga mu akan menjadi Park"
"Uhuk uhuk" Iya Heeseung tersedak.
"Minum dulu hyung" Jay memberikan gelas yang berisi air putih.
"Berhenti bercanda Jay, itu sama sekali tidak lucu"
"Lagipula siapa yang bercanda?, Kau meragukanku?" Sewot Jay.
"Bukan seperti itu tapi kita bahkan baru saja bertemu" Balas Heeseung dengan memutar bola matanya. Labil sekali anak SMA ini belum lulus saja mengajak berumah tangga dikira mainan apa.
"Aku akan membuktikan pada hyung jika aku bersungguh-sungguh" Jawab Jay dengan semangat sambil mengangkat sendoknya.
"Terserah padamu, lanjutkan makan mu dan ku antar kau pulang sekalian aku membeli bahan makanan bulanan ku yang habis".
"Baiklah sayang"
Astaga tidak baik berada didekat Jay berlama-lama.Skip
"Sebelum kita pergi, kenapa kamu tidak menjelaskan apa yang terjadi sebelum aku datang?"
"Ohh baiklah hyung"
Flashback On
Jay yang sedang membolos pelajaran hari itu tidak sengaja berpapasan dengan anak dari sekolah SMA sebelah.
"Ada suara minta tolong dari arah sana, apa yang mereka lakukan ya, samperin aja dah" Betapa terkejutnya Jay melihat seorang siswa yang dibully oleh siswa lainnya.
"Hei hentikan" Teriak Jay dengan berani.
"Duh mampus gue, kenapa banyak banget yang bully""Heh sapa lo, ohh anak sekolah Enhy ya berani banget lo sama kita, gk kenal lo sapa kita?"
"Eh anj*ng kabur dia"
Jay bersyukur karena fokus mereka terpecah dan membuat siswa yang dibully itu kabur.
"Gara-gara lo nih dia kabur, sekarang lo aja sini yang kita bully"
Flashback Off
"Jadi gitu""Lah terus kamu ngapain tiduran di pinggir jalan gitu sih? Lagi hujan juga nanti kalau sakit gimana?"
"Aduh perhatian banget si calon istri"
"Ish kamu ini" Jawab Heeseung dengan memukul lengan Jay lagipula pukulannya tidak terasa.
"Oh hyung kenapa kamu tidak mengobati luka ku seperti di cerita-cerita?"
"Sekarang aku tanya padamu, kenapa kau tidak membalas anak-anak yang membully kamu?"
"Aku tidak ingin hidup". Heeseung tahu ini adalah topik yang sensitif.
"Baiklah ayo kuantar pulang"
"Tidak hyung, aku tidak mau disini sangat nyaman"
"Besok sore kau bisa main kesini setelah kelasku selesai"
"Wahh beneran hyung?"
"Iya, ayo keburu sore aku ada tugas hari ini"
Diperjalanan ke supermarket Heeseung mencoba membuka percakapan
"Temanmu pasti banyak ya Jay"
"Tidak aku tidak punya teman"
"Benarkah? Kenapa?"
"Ayah tidak mengizinkan aku memiliki teman, ada sih dirumah aku mempunyai boneka beruang bernama Choco dialah temanku satu-satunya"
Ohh seperti apa hidup Jay, Heeseung mulai menerka-nerka apa yang sedang terjadi padanya.
"Kalau begitu kamu bisa menjadikan aku teman manusia pertama mu"
"Tidak bisa hyung"
"Kenapa? Karena aku terlalu tua ya makanya tidak bisa jadi temanmu?" Jawab Heeseung sambil mempoutkan bibirnya yang tampak sangat imut dihadapan Jay.
"Pertama, aku tidak ingin melawan perintah ayahku. Kedua, kamu adalah calon istri ku hyung ingat itu"
"Hei sudah-sudah aku sangat malu, hentikan itu" Tak sanggup menahan rasa malu Heeseung pun menutup wajahnya dengan menggunakan kedua tangannya.
"Buka tanganmu hyung nanti kamu tersandung apa hyung sengaja ingin jatuh agar aku gendong?"
Heeseung mulai membuka telapak tangannya dan yahh pipinya memerah, dia pun mengalihkan pandangannya kemana saja asal tidak menatap Jay. "Lucu sekali sihh calon istri ku" Ucap Jay sambil mengusak rambut Heeseung. Yang diusap? Ohh ayolah Heeseung sangat malu dia tidak pernah sekalipun diperlakukan manis seperti ini. Untung saja mereka sudah sampai di supermarket.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks |Jayseung|
Fanfic"Apakah dia ditakdirkan untukku?"- Jay BxB non baku Jay x Heeseung