Chapter 5

1K 82 5
                                    

Sepeninggalnya Heeseung ke arah dapur tinggallah mereka berdua.

"Jawab sebenarnya lu itu siapa sih !"
Taehyun bilang gitu sambil nggebrak meja ruang tamu.

"Santuy dong, kan gw dah bilang gw tuh calon suaminya. Apa lu kalah start ama bocil SMA?" Jay menyombongkan diri sendiri.

"Nih bocah berani banget dah" batin Taehyun sambil menatap nanar meja dihadapannya

"Gw kayak familiar sama muka lu, nama lu sapa? Gw Jay" Jay mengulurkan tangannya untuk berjabat.

"Taehyun, Kang Taehyun" Balas Taehyun disertai dengan balasan jabat tangan.

"HAHH? ANAKNYA PEMILIK KANG CORPORATION?" Teriak Jay sambil berdiri.

"Iya, udah ih biasa aja kali"

"Lu gk inget gw Tae? Parah lu"

"Lah kita baru aja ketemu ngapain gw ingat lu"

"Gw Park Jongseong anjir, bisa-bisanya temen SD dilupain"

Jadi sebenarnya mereka teman SD guys namun sejak SMP mereka kepisah karena Taehyun disuruh sekolah aksel sama ortunya, makanya dia bisa satu tingkat sama Heeseung.

"Seongiee~, astaga ini beneran lu? Kangen banget peluk sini"

Mereka pun berpelukan sambil berdiri. Tak lama kemudian Heeseung datang membawa minuman mereka.

"Lah perasaan tadi mau gelud deh, lah ini kok pelukan" Menghilangkan semua pikiran buruk.

"Nih minumannya diminum dulu" Heeseung meletakkannya di atas meja.

"Eh Seung kamu inget gk teman kecil aku yang sering aku ceritakan? Ini ada dihadapan kamu, namanya Seongie~"

"HAH? JADI SELAMA INI TEMAN KAMU ITU JAY?" Wah benar-benar dunia ini sempit sekali.

"Oh ya katanya kamu gk boleh punya temen, kok gini si? Kamu bohong ya sama hyung" Kesal Heeseung karena merasa terbodohi.

"Aku sama Tae juga temenannya diem-diem tau supaya gk ketahuan ayahku, tapi ternyata dia tau juga dan minta papa nya Tae buat mindahin Tae ke sekolah aksel, duh haus" 1 gelas air putih langsung habis sekali teguk.

"Makanya ngomong pelan-pelan, lu bukan rapper anjir" Ngakak banget Tae tuh ternyata temannya gk berubah, selalu terburu-buru.

Ini kok Heeseung jadi kayak nyamuk ya. Merasa sahabatnya kurang nyaman akhirnya Tae memutuskan untuk pulang saja.

"Seung aku pulang dulu ya"

"Loh katanya mau main sampe sore?"

"Gak jadi Seung, aku tiba-tiba kangen sama Beomgyu. Bye~"

"Dasar bucin, yaudah pergi sana"

"Loh Beomgyu sapa lu Tae?" Selidik Jay dengan dahi yang berkerut

"Pacar lah, udah ya puas-puasin tuh berdua" Dengan wajah mengejeknya Taehyun melanjutkan kalimatnya sebelum benar-benar pergi dari sana "Gw tunggu undangannya ya Seung"

"GAK/OK"
Jawab mereka kompak.

"Waduh bisa bareng gitu, jodoh kali. Bye~"

"Jadi benar kalian teman sejak kecil?"

"Iya, seneng banget si bisa ketemu lagi. Udah lama aku gk memeluk Tae kyk gitu" Jay tersenyum simpul mengingat dia dulu paling sering memeluk Tae saat dia menangis.

"Tadi seharusnya peluk aja yang lama, ohh sekalian ikut aja Tae ketemu Beomgyu" Entah kenapa Heeseung merasa ada yang aneh dengan dirinya melihat mereka berdua berpelukan. Dia meminum es jeruk yang tidak tersentuh oleh Tae.

"Kenapa harus ikut Tae?" Meskipun Jay paham mungkin Heeseung sedang cemburu (?)

"Ya gk tau, aku mau masak kamu mau makan apa?" Yaps untuk menghindari topik ini.

"Apa aja hyung, kalo hyung yang masak jadi enak kok"

"Ok pilih mana batu apa keramik?" Heeseung menunjuk halaman rumahnya.

"Hmm yaudah sop daging aja deh"

"Ok tunggu sini"

Bukan Jay namanya kalau dia penurut. Yaa dia menyusul Heeseung ke dapur. Bosan hanya melihat Heeseung dari meja makan, Jay pun beranjak.

"Berat Jay, tunggu di meja makan aja, kalau gk gitu nonton TV sana"

"Gk mau aku mau peluk hyung aja kek gini"

Terpaksa Heeseung melanjutkan acara memasaknya dengan Jay yang terus mengikutinya dengan memeluk tubuh Heeseung dari belakang.

"Nih udah jadi, ayo bantu hyung nata ini"

"Hmm kok cepet sih, padahal lagi enak gini"

"Kamu yang enak hyung capek ini"

"Hehehe, yaudah aku aja yang nata udah sana hyung tidur aja gk usah makan katanya capek" Kurang ajar sekali batin Heeseung "Nih anak udah dimasakin malah"

Yang benar saja Heeseung ngambek dan menuju kamarnya. Jay masih menata makanannya dan menyadari bahwa dia sudah salah bercanda. Sudah membuat cemburu (?) Sekarang malah begini.

"Hyung buka pintunya ayo makan, maaf udah nyakitin hyung" Tidak ada sahutan dari dalam

"Yaudah hyung aku pulang aja ya, sampai jumpa. Jangan kangen ya sayang"

Beberapa saat kemudian Heeseung membuka pintu kamarnya.
"Jay? Kamu beneran pulang?"

Heeseung duduk di meja makan dan melihat makanannya masih utuh, berarti Jay belum memakannya.

"Hiks jahat, aku ngambek malah ditinggal sendiri. Benci Jay pokoknya hiks hiks"



Tbc



Maaf ya kalo update nya tidak konsisten :)
Baru kelar UAS nih hehe. Makasih sekali udah ada yang baca. Awalnya aku benar-benar insecure sama tulisan aku, tapi gak jadi hehe.

I love u all

Thanks |Jayseung|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang