Chapter 18

664 51 0
                                    

OMG akhirnya dapat mood buat nulis lagi, rajin apdet deh. Maap ya, dan Terimakasih juga yang sudah baca dan vote sejauh ini. Kalian yang membuatku bersemangat kembali mengetik

Love u all guys❤️










"AYO BANGUN, KALIAN SEMUA PEMALAS TERNYATA" Baekhyun berteriak sambil memukul panci dipagi buta untuk membangunkan mereka bertiga. Iya Seokmin dan Jayseung. Jisoo sudah bangun dan membuat sarapan.

"Duh hyung, pergi sana aku sudah bangun" Seokmin berjalan kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"ANAK-ANAKKU AYO BANGUN SAYANG, KALIAN HARUS SEKOLAH"

Heeseung sudah membuka matanya dan meninggalkan keributan itu. Ternyata Baekhyun benar-benar berisik.

"JAY AYO BANGUN, JIKA TIDAK IBU AKAN MENGHILANG"

Jay? Dia tidak peduli dia masih ngantuk dan ancaman ibunya sama saja dengan dulu, sekarang dia tidak akan terpengaruh.
Jay sangat susah dibangunkan seperti dulu ternyata.

"Jay, ayo bangun nanti telat ke sekolah. Mau kamu gk lulus? Mampus biar gk bisa nikah sama Heeseung"

Dasarnya memang sudah bucin akut jadi Jay langsung terbangun.

"Seragam mu sudah ibu tata dimeja, ibu beli yang baru tadi. Gantian ya dengan paman Seok mandinya"

Jay hanya mengangguk, dia masih canggung dengan ibunya.

"Oh iya Seung kamu ada kelas hari ini?" Tanya Jisoo yang menata makanan di dapur melihat anaknya berjalan kearahnya.

"Eh ada kok bu, siang tapi"

"Hemm bantuin ibu bersihin gudang ya buat jadi kamarnya Tante Baek, dia akan tinggal disini sama kalian. Ibu dan ayah akan pulang setelah itu, urusan kantor ayahmu tidak bisa ditinggal. Dan yahhh ibu juga harus mengurus berkas-berkas Baek hyung"

"Baik bu"

45 menit waktu yang dibutuhkan Heeseung untuk membersihkan gudang itu sendirian. Jay pergi ke sekolah, Baek yang mengurus surat pengunduran diri, serta Seokmin dan Jisoo yang mengurus berkas-berkas Baek.

"Huhh aku sangat lelah, aku mandi dulu aja deh"

20 menit waktu yang dibutuhkan Heeseung untuk bersiap-siap.

"Loh Jay?" Jay yang sedang menikmati acara televisi dengan kaos santai nya pun menjawab tanpa mengalihkan atensinya pada Layar tv.

"Gurunya rapat hyung, daripada kuker di sekolah mending pulang"

"KAMU BOLOS?" Heeseung berteriak sambil duduk disebelah Jay.

"Eh enggak dong, aku udah nitip absen tadi sebelum pulang hehe" Cengar cengir nih bocah.

"Sama aja bolos"
Heeseung mengambil beberapa snack untuk dimakan bersama Jay. Lagipula masih lama juga kelasnya dimulai.

"Spongebob?"

"EHH? Tadi itu gk sengaja" Malu Jay tuh, masa udah besar masih nonton kartun.

"Padahal hyung suka tadi" Heeseung memasukkan keripik kentang ke mulutnya dengan tidak bersemangat.

"Hyung suka? Yaudah deh lihat Spongebob aja" Jay mengganti siaran sinetronnya menjadi Spongebob lagi.

Mereka berdua fokus melihat kartun itu sambil makan camilan. Jay ingin sekali memeluk Heeseung, tapi dia malu aja gitu dan gatau cara memulainya.

"Hyung, ga capek duduk mulu daritadi?"

Heeseung seakan peka dengan kata-kata Jay. Dia mulai mendekat ke arah Jay dan mendusalkan kepalanya pada dada Jay. Jay dengan senang hati memeluk Heeseung dari samping, dia terlalu gemas dengan Heeseung nya sampai mengusak rambut Heeseung terlalu kasar.

"Kok hyung jadi menggemaskan gini sih?"

Heeseung mendongakkan kepalanya menatap Jay malas.

"Gaboleh ya? Yaudah aku gk manja lagi" Heeseung yang ingin beranjak dari posisinya ditahan oleh Jay. Dia memeluk Heeseung lebih erat dari yang tadi.

"Gpp kok, selamanya juga gpp Hyung. Aku rela"

Seseorang tolong selamatkan Heeseung dari gombalan Jay, gini doang loh dia udah tersipu.

"Udah ah, aku mau siap-siap berangkat ke kampus" Heeseung mencoba melepaskan diri dari pelukan Jay. Tidak mudah kawan, Jay memeluknya seakan tidak ada hari esok.

"Bolos aja Hyung" Sontak saja Heeseung menyentil kening kebanggaan Jay itu. Bisa-bisanya disuruh bolos sama bocil SMA.

Jay yang kesakitan karena sentilan di keningnya itu pun akhirnya melepaskan pelukannya pada Heeseung, dan tanpa menghilangkan kesempatannya Heeseung berlari kearah kamarnya untuk berganti baju.

"Hyung jangan pergi" Jay memeluk lengan Heeseung erat  Heeseung udah siap banget pergi ke kampusnya, eh tapi kekasihnya ini nempel mulu. Salah dia juga si tadi sok-sokan jadi menggemaskan.

"Jay, Hyung gabisa absen hari ini. Ada kuis soalnya. Hanya 1 matkul kok 3 SKS, trus Hyung pulang" Heeseung mencoba membujuk Jay agar dia melepaskan nya kali ini. Okay, dia akan menggemaskan disaat yang tepat saja.

"Ada syaratnya"

Apalagi sekarang?

"Nanti malam lihat film lagi sambil kyk tadi" Heeseung yang diminta seperti itu menahan tawanya. Lucu banget sih, ya bocil tetaplah bocil.

Perlahan Heeseung mengangguk pasti disertai senyuman karena melihat lengannya sudah terlepas.

'Cup'

Jay yang kelewat seneng ga sengaja mengecup pipi kanan Heeseung, ups.

"O-okay hyung berangkat. Bentar lagi mungkin Tante Baek pulang" Heeseung meninggalkan Jay yang masih berada diambang pintu rumahnya. Pas Jay udah terdeteksi masuk, wahh akhirnya Heeseung bisa bersalting ria.

"WHAT?! Okay Seung lupakan okay" Gumam Heeseung diperjalanan nya menuju kampus.

Kamu harus membiasakan diri Seung, bukan malah melupakan. Mungki itu akan terjadi setiap hari hwhw -author :v

Tbc

Segini aja dulu ya, pemanasan. Sebisa mungkin mulai chapter depan minimal 1k words
Sekali lagi Terimakasih❤️

Thanks |Jayseung|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang