Chapter 20

684 51 0
                                    

"Ngapain sih?" Mukanya Seokmin sekarang kurang lebih seperti ini 😒. Ini Baekhyun mau berangkat kerja aja penuh drama. "Nanti kalo ketemu Chan lagi gimana?". "Ya gak kenapa-kenapa Hyung" Seokmin meninggalkan Baekhyun sendirian, jengah juga lama-lama meladeni.

Jay dari tadi nyimak sih, yaudah dia mencoba menenangkan Ibunya. "Kenapa sih kalo ketemu Ayah? Takut CLBK yaa" Gurau Jay pada ibunya. "Bukannya gitu Jay, Ibumu ini masih cinta sama ayahmu. Takut aja luluh nanti" Jawaban Baek sangat jauh dari ekspektasi Jay, Jay kira bakal marah apa gimana ternyata malah agak sedih gini.  "Ngapain sih dipikirin? Yaudah sih kalo balikan ya balikan aja, kan sambil buat tuh uler jera. Melempar 1 batu kena 2 burung kan kita juga yang untung" Jelas Seokmin yang ternyata balik lagi setelah minum dari dapur ke ruang tamu. "Bener tuh Bu apa kata paman Seok" Jay juga gapapa kok kalo ortunya balikan, malah seneng biar uler itu menderita.

Baekhyun pun tiba-tiba bangkit dari kursinya dan berangkat ke kantor dengan penuh semangat. "Ibu kenapa?" Jay geleng-geleng kepala liat ibunya gitu. "Kamu aja gatau apalagi Paman"
Seokmin dan Jay hanya melihat kepergian Baek dengan tatapan bertanya.

"Heeseung belum bangun?" Tanya Jisoo yang telah menyiapkan sarapan untuk mereka, belum aja terjawab eh "Loh Baek Hyung juga kemana?"

"Heeseung Hyung masih tidur katanya gaada kelas, Ibu udah pergi tadi-" Sebelum Jisoo bertanya lagi Jay melanjutkan kalimatnya "-Aku libur soalnya  sekolah banjir dapat info dari grup kelas"

Emang sih kemarin malam hujannya deras banget, eh tapi kan sekolah Jay ini termasuk sekolah elite,  kok banjir sih?!.  "Bilang aja mau bolos, alasan kamu itu gak logis. Gini katanya mau jadi suaminya Heeseung, sekolah kok malas" Seokmin menghina Jay, niatnya sih pengen bikin dia berangkat sekolah. "Loh emang banjir, nih fotonya" Jay menunjukkan foto sekolahnya yang terendam air mayan tinggi sih sekitar 50 cm, Seokmin manggut-manggut paham lalu ke dapur untuk sarapan diikuti Jay juga dibelakangnya.

"Kalo gitu kalian berdua nanti anterin bekal makan siangnya Baek Hyung ya kesana, sekalian jalan-jalan sana mumpung Heeseung senggang. Habis ini Seokmin ke kantor dan bibi mau shopping, trus pulangnya bareng Seokmin juga. Dikunci ya pintunya nanti" Jelas Jisoo panjang lebar pada Jay.

'Lah gw disini sama Heeseung Hyung doang?'
Jay mengunyah sarapannya sambil smrik gitu.

"Jangan macam-macam nanti sama Heeseung" Seokmin seakan bisa membaca pikiran calon menantunya itu. "Macam-macam gimana? Cuma satu macam ini" Seokmin yang akan memukul lengan Jay terhenti karena ditahan istrinya. "Biarin napa Seok, kayak ga pernah muda aja. Ga inget apa kamu dulu gimana?"

"Emang paman dulu gimana Bi?" Jay disini mau balas dendam aja, manas manasin lebih tepatnya. Sesama seme masa gabisa pengertian sih si Seokmin ini.

"Ya gitu, tiap ketemu aja wajib kissing" Jisoo suka banget nistain suaminya ini, apalagi dia ada temennya. Kan kalo sama Heeseung gabisa, soalnya dia sayang banget sama Ayahnya maka dari itu menolak ikut menistakan.

"Ish ish ish" Jay geleng-geleng kepala mendengarkan Jisoo. "Kadang sih ya sampai-" Seokmin sontak saja menutup mulut istrinya itu dengan telapak tangannya, ini kok jadi nistain dia gini sih.

"Kalo Hyung lanjutin mending acara shopping nya batal aja" Akhirnya berakhir juga sesi menistakan Seokmin, mereka makan sarapan dengan tenang.

"Jaga rumah baik-baik ya, kami pergi. Bye~" Pamit Jisoo pada Jay yang dibalas anggukan semangat oleh Jay. Kesempatan ini jangan sampai dilewatkan. Setelah Seokmin dan Jisoo pergi, Jay mengunci pintu rumah dan kembali ke kamar menemui Heeseung nya. Masih tidur sih, semalam susah tidur soalnya hujan deras. Jay harus berterima kasih kepada Tuhan karena sekolahnya banjir.

"Hyung bangun, udah jam 7 nih" Jay membangunkan Heeseung sambil mengusap kepalanya lembut. "Ngantuk Jay, 5 menit lagi ya" Heeseung semakin masuk ke dalam selimutnya agar tidak terganggu. "Park Heeseung, mau jalan-jalan ga? Bangun yuk" Tidak menyerah begitu saja si Jay ini.

Thanks |Jayseung|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang