Chapter 15

676 48 2
                                    

Selama 2 minggu mereka mengenal satu sama lain. Dan akhirnya hari ini adalah hari pernikahan mereka. Tidak banyak tamu undangan hanya ada beberapa kerabat dekat dan mitra kerja.

Setelah ikrar janji, resepsi diadakan hanya 2 jam. Ya karena Chanyeol tidak terlalu suka keramaian.

"Wahh selamat putra ayah sudah menikah, baik-baik ya sama Chanyeol. Sekarang kalau papa disuruh kembali pada Tuhan pun tidak masalah karena Papa sudah menikahkan mu"

"Ehh enak saja, tidak boleh Pa. Jangan tinggalkan Baek dulu"

"Tapi Papa sudah kangen sama Mamamu pengen ketemu disana hahahah"

"Ih papa jangan bilang gitu dong" Baek memeluk Suho dari samping.

Tiba-tiba Suho menerima telepon dari seseorang.

"Ohh papa harus pergi ya, client papa dari Jepang ternyata datang hari ini karena besok dia akan kembali kesana. Baik-baik ya sayang" Suho mencium kening putranya dan pergi dari hall.

"Sayang, aku kok merasa gk enak ya" Baek kembali ke Chanyeol.

"Ada apa love?"

"Gak tau firasat ku gk enak aja dari tadi"

"Gpp kok, tenang ok aku ada disini" Chanyeol mencoba menenangkan Baek dengan menggenggam tangannya.

Ditengah acara ada salah satu bodyguard keluarga Park yang memberi tahu bahwa mobil yang dikendarai Suho mengalami kecelakaan karena rem nya blong.

"HAH PAPA? AYO CHAN KITA KE PAPA. PAK DIMANA PAPA?"

"Pak Suho ada di rumah sakit xx, dan dinyatakan meninggal di tempat"

Baekhyun hancur, sangat hancur. Alasan dia hidup telah tiada.

"Baek? Ayo kita ke papa, siapkan mobil dan suruh semua orang pulang"

"Ayo Baek, hei aku tau ini berat. Ada aku disini jangan sedih ya kita lewati ini bersama" Chanyeol juga sedih, tapi dia tidak boleh lemah saat ini.

"Hiks" setelah lama terdiam, hanya satu rintihan dari Baek yang keluar dari mulut Baek.

Didalam mobil pun Baek masih tidak percaya berita apa yang dia dengar.

Saat sampi di kamar jenazah sang ayah akhirnya Baek menumpahkan segala keluhannya.

"Papa kenapa ninggalin Baek? Jawab Pa bangun hiks. Segitu rindunya Papa sama Mama sampai Baek ditinggal? Hiks hiks. PAPA KALAU GK MAU BANGUN BAEK JUGA IKUT AJA SAMA PAPA"

"Baek, sudah relakan Papamu, beliau sudah tenang disana sama mamamu juga. Jangan sedih kamu masih punya aku kok" Chanyeol memeluk Baek yang sesenggukan.

Kenapa dunia ini mempermainkan Baek? Hari yang sangat bahagia dimana ia memakai tuxedo untuk pernikahan nya berakhir dengan pemakaman ayahnya, ya dengan tuxedo yang sama Baek mengantar ayahnya.

Setelah semuanya selesai.

Di kamar Chanyeol, ekhem kamar mereka berdua maksud saya.

"Kamu tidak mandi dulu love?" Chanyeol baru saja selesai mandi.

"Gak" Baek memandang televisi dihadapannya nanar.

Baiklah Chanyeol mari buat Baek bahagia lagi.

"Aku mandiin ya? Aku tau kamu capek kok, sini" Chanyeol menggendong Baek kearah shower.

"Menangislah lagi, air mata mu akan mengalir bersama air ini. Dan berjanjilah sehabis ini tidak akan ada kesedihan yang berlarut-larut. Papa sudah bahagia disana"

"Hiks Chan, kenapa papa ninggalin aku?"

"Ssstt sudah, semua sudah berlalu, ada akh disini"

"Peluk Chan" Tanpa menunggu persetujuan dari Chanyeol, Baek pun langsung memeluk suaminya.

"Lah basah lagi dong love akunya"

"Yaudah kalau gamau"

Chanyeol menarik Baek kembali dalam pelukannya, enak saja sudah basah malah udahan.

1 Tahun pernikahan mereka dikaruniai seorang anak. Ya namanya Park Jongseong atau yang biasa dipanggil Jay.

Semuanya berjalan layaknya kaluarga bahagia sebelum Jay menginjak SMP.

Hari itu Baek diajak Sehun, temannya saat kuliah untuk bertemu di sebuah cafe didekat sekolah SMP Jay.

"Hai hyung, lama sekali aku tidak melihatmu. Makin manis saja ibu satu anak ini"

"Eii bisa saja, mana Luhan? Kudengar dia sedang hamil sekarang"

"Dia jadi sangat pemalas hyung, aku selalu saja disuruh-suruh. Apalagi mengidamnya tidak logis. Masa dia menyuruh aku menemui Kai hanya untuk selca bersama. Huft kau tau kan Kai menjadi model dan pasti jadwalnya sibuk, untung saja dia mau menuruti permintaan konyol Luhan" Cukup Sehun sudah lelah.

Dan banyak hal yang mereka bicarakan dari tips-tips kehamilan dari Baek sampai cara mengurus bayi.

"Oh Sehun, Jay sudah pulang aku harus menjemput nya"

"Aku antar saja hyung sekalian kembali ke kantor mumpung Luhan sedang tidak manja hari ini aku akan menyelesaikan tunggakan tugasku"

"Oho baiklah"

Sesampainya di sekolah

"Bu, om ini siapa?"

"Ohh ini Om Sehun, teman Ibu pas kuliah"

"Ohh, jangan dekat-dekat ibuku paman"

"Lahh benar-benar duplikatnya Chan hyung hahahah" Sehun tertawa tidak bapak tidak anak sama-sama posesif.

"Tidak Jay, aku hanya mengantar kalian pulang. Ayo hyung"

Dirumah pun Jay langsung ke ruang kerja ayahnya.

"Yah, tadi Ibu ketemu temannya dia deket-deket gitu sama ibu" Chanyeol sontak menghentikan aktivitasnya dan menatap Jay bingung. Wahh siapa yang berani-beraninya mendekati Baek.

"Dia Sehun, ingat tidak? Suami Luhan. Duh Jay jangan buat ayahmu salah paham begitu"

"Pokonya love kau tidak boleh lagi berteman dengan Sehun"

"Benar Bu karena Ibu hanya milik kami"

"Baiklah-baiklah aku hanya milik kalian, ini teh mu sayang dan susu untuk putraku. Ayo pergi Jay jangan ganggu ayah Ok?"

"Hmm"

Astaga lucu sekali suami dan putranya, namun Baek tidak menyadari bahwa itu semua adalah awal kehancuran untuk dirinya.

Tbc

Thanks |Jayseung|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang