Chapter 4

1K 100 3
                                    

Sesampainya di rumah, Heeseung langsung saja duduk di kursi meja makan sambil mengerjakan tugasnya.

"Duh Pak Baekhyun kalo ngasih tugas ribet banget". Mari sedikit cerita tentang Heeseung. Heeseung adalah seorang mahasiswa semester 3 yang memilih tinggal sendirian di ibu kota karena tidak ingin merepotkan orang tuanya. Dia masuk di univ ternama dengan beasiswa, Heeseung ingin sekali bekerja sambil kuliah, namun orang tuanya tidak mengizinkan Heeseung untuk bekerja karena mereka tergolong keluarga mampu.

"Duh siapa yang yang telpon malam-malam gini?" Ucap Heeseung sambil melihat nama penelpon
'Jay Tampan😘'
Heeseung memutar bola matanya malas.
"Ada apa Jay?"

"Tidak ada hyung, aku hanya merindukanmu"

"Baiklah jika tidak ada yang penting akan kumatikan, aku sedang mengerjakan tugas sekarang. Tolong jangan ganggu aku agar aku cepat selesai"

"1 jam lagi aku akan menelponmu lagi"

"Tidak usah, chatting saja"
'pip'

1 jam telah berlalu dan benar saja, Jay benar-benar mengirim chat.

Jay Tampan😘

|Sudah selesai?

Sudah|

|Hyung lagi apa sekarang?

Berbaring, aku akan tidur|

|Jangan tidur terlebih dahulu

Aku lelah Jay|

|Baiklah kalau begitu
|Selamat malam
|Park Heeseung

Read

Sudah terlalu lelah Heeseung menanggapi rayuan Jay dan akhirnya dia tertidur dengan Hp yang masih menyala dan berada di room chat nya bersama Jay.

"Eh hanya dibaca saja? Ahh mungkin dia sudah tertidur, aku akan tidur juga"

Baru saja Jay menutup mata terdengar suara mobil yang masuk ke garasi.

"Ohh kau dirumah rupanya, bagus jadilah anak penurut" Ucap ayah Jay sambil mengelus rambut anaknya yang sedang tidur. Hanya sebentar karena tidak ingin anaknya terganggu.

"Cih, seharusnya hari ini aku tidak pulang saja" lirih Jay saat ayahnya meninggalkan kamarnya.

Keesokan paginya yang benar saja baterai Hp Heeseung habis. Namun Heeseung tidak begitu mempedulikannya dan memutuskan untuk mengcharge Hpnya dirumah saja selagi ia kuliah.

Berbeda dengan Jay yang bangun sangat pagi sekitar pukul 04.00 untuk menghindari ayahnya. Jay mengendap-endap agar tidak ketahuan siapapun, namun

"Hai Jay mau kemana kamu pagi-pagi begini" Bukan ayah Jay yang mengatakan itu tapi Ibu tirinya.

"Bukan urusanmu"

"Kenapa kamu terburu-buru sekali sayang?"

"Jangan panggil aku sayang, tidak bisakah kamu menerima bahwa kita ibu dan anak sekarang? Oh ya dan jangan pura-pura baik dihadapanku" Jay berdiri karena telah selesai mengikat tali sepatunya dan pergi begitu saja. Sebelum menutup pintu

"Bilang pada ayah jika aku tidak akan pulang hari ini"

"Baiklah, hati-hati ya" Ucap Claire.

Sekarang Claire sedang di ruang tamu sendirian.

"Tenang saja Jay aku akan mendapatkan mu kembali"

Cukup tau saja Claire ini adalah sekretaris dan juga istri dari ayah Jay.

Dan disinilah Jay memakai seragam lengkap, membawa tas yang berisi buku dan baju ganti. Dia duduk di depan mini market 24 jam. Siapa suruh pukul 05.00 sudah berada disini.

"Aku lapar, beli roti saja"

Setelah mengambil beberapa roti dan susu
"Semuanya Rp.35.000" Ujar kasir tersebut dan menerima Black Card dari Jay
"Buset nih orang beli ginian aja pake black card" batin kasir tersebut sambil menyelesaikan transaksinya

"Lah masih jam 6, ngapain ya enaknya? Tidur aja dah dikelas"
Akhirnya Jay memutuskan pergi ke sekolah meskipun ya tidak ada siapapun, mungkin satpam saja.

Skip

"Apa aku chat saja ya Heeseung hyung, masih pukul setengah 12 tapi, tidak apalah"

Park Heeseung🤍

|Hyung apakah hyung sudah pulang?

"Ya centang 1, belum pulang mungkin"
Jay berfikir apa yang harus dia lakukan sekarang, dia berada di halte bus.
"Hmm aku kerumah Heeseung hyung saja deh"

Dan sekarang dia berada didepan rumah Heeseung, tentu saja pintunya terkunci.
"Hmm dimana ya kuncinya, kalau dibawa sih sia-sia saja"
Akhirnya Jay menyandar di depan pintu Heeseung dan tertidur

45 menit kemudian

"Heh sapa lu, kenapa tiduran di rumah Heeseung?"

"Eumm, gw calon suami nya" Jawab Jay dengan kesadaran 65%

"HAH SEJAK KAPAN HEESEUNG MAU NIKAH?"

"Duh bisa gk si gk pake teriak? Diem, ayo masuk" Ajak Heeseung pada Jay dan temannya

"Hyung dia siapa?"

"Seharusnya gw yang nanya lu, masa iya Heeseung mau nikah"

"Diam gk? Ok Jay kenalkan dia Taehyun teman aku, dan Tae kenalkan dia Jay dia-"

"Calon suami" Potong Jay tanpa rasa bersalah

"Dia cuman anak ilang yang aku temuin kok Tae, kalian mau minum apa aku buatin"

"Air/Es jeruk" Ucap mereka berbarengan

"Ok bentar ya, kalian bicara aja dulu"

Tbc

Thanks |Jayseung|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang