"Darimana saja kamu Jay?" Baru saja Jay masuk kedalam.
"Tidak mungkin ayah tidak tau" Jay memilih duduk di sofa sementara Chanyeol berdiri disampingnya sudah ada nenek sihir kata Jay, siapa lagi kalau bukan Claire.
"Ada apa?" Tanya Jay to the point.
"Jauhi dia"
"Jadi hanya itu? Tidak akan"
"Jauhi jalang itu kataku, lihatlah gara-gara dia kamu berubah"
"Jalang? Jaga perkataan ayah, yang jalang disini itu dia" Jay menunjuk Claire.
'Plakk'
"Berani sekali kamu bilang seperti itu, dia ibumu Jay !"
"Hah? Ibu? Tidak sudi aku punya ibu seperti dia"
Baru saja Chanyeol ingin memukul anaknya dia ditahan oleh Claire.
"Sudahlah sayang, kasihan Jay"
"Lepaskan aku, dia sudah keterlaluan padamu. Ini sudah 3 tahun sejak kau jadi ibunya. Namun hanya penghinaan yang kamu dapatkan"
"PUKUL SAJA AKU, PUKUL LAGI. AKU INGIN BERTEMU IBUKU, CEPAT AYAH LAKUKAN !" Jay sudah tidak kuat lagi menahan air matanya.
"PUKUL AKU DENGAN INI AGAR AKU LEBIH CEPAT BERTEMU IBUKU, DAN KALIAN BISA HIDUP BERDUA SELAMANYA" Jay mengambil tongkat golf milik ibunya dulu.
"KENAPA AYAH DIAM? PUKUL AKU SEPERTI INI" Jay mulai memukul kakinya sendiri.
"Hei hentikan Jay" Seokmin datang dengan tergesa-gesa setelah mendengar keributan dari luar.
"Hentikan ya nak, Heeseung akan sedih melihatmu seperti ini"
"A-Aku tidak kuat paman, hiks. Aku ingin bertemu ibu saja sekarang" Jay mengusap air matanya kasar.
"Hyung, apa yang telah kamu lakukan pada anakmu sendiri? Dia anakmu hyung, dia juga berhak untuk bahagia. Dia bukan robot yang bisa selalu menurutimu"
"Seokmin? Bagaimana kamu bisa disini?"
"Aku adalah ayah dari anak yang kau sebut jalang, kenapa hyung? Begitu butanya kah dirimu sampai tidak tahu mana yang benar mana yang salah? Aku tidak menyalahkan Claire disini, karena kau sendiri yang bodoh"
"Ayo Jay kita pergi dari sini. Chan hyung sebelum kau sadar akan perbuatanmu Jay akan tinggal denganku" Seokmin memapah Jay karena kakinya sakit.
"Satu lagi, jika kau melaporkanku ke pihak berwajib karena menculik putramu. Aku akan membuka kembali kasus kematian Ibu Jay. Dan aku tegaskan, uang tidak akan menyelamatkan mu kali ini"
Seokmin menutup pintu keluarga Park dengan kasar. Tersisalah Chanyeol dan Claire disini.
"Tenang saja sayang aku akan memikirkan cara agar Jay kita segera kembali"
"Bisakah kamu meninggalkan ku sendiri dulu Claire?" Chanyeol beranjak dan mengurung diri di ruang kerja nya.
"Kenapa Jay bisa bertemu Seokmin? Awas saja jika dia menghancurkan segalanya" Gerutu Claire sambil meninggalkan ruang tamu.
Disaat perjalanan pulang Seokmin mencoba untuk menghibur Jay.
"Jay kita kerumah sakit ya? Kakimu harus diobati"
"Tidak usah paman, ini juga akan sembuh sendirinya. Lagipula hanya memar" Balas Jay tanpa mengalihkan pandangannya pada jalan raya.
"Ku rasa ini waktu yang tepat Jay, ayo ikut paman ke suatu tempat" Jay hanya berdehem sebagai jawaban.
18 menit mereka berkendara dan berhenti di rumah yang sederhana.
"Ayo keluar, tunggu paman akan membantumu berjalan"
Seokmin mencoba mengetuk pintu.
"Hyung ini aku Seokmin, tolong buka pintunya"
Seseorang membuka pintunya dan berteriak.
"ASTAGA PUTRAKU KENAPA? AYO SEOK BAWA DIA MASUK" Jay membeku mendengar suara ini. Suara ibunya? Perlahan Jay menatap wajah orang yang berteriak didepannya.
"I-ibu?"
"SUDAH NANTI SAJA, IBU OBATI DULU KAKIMU. CEPET SEOK"
"Ya sabar dong, anakmu ini berat"
Ibu Jay meninggalkan mereka berdua di ruang tamu untuk mengambil kompres untuk memar Jay. Jay masih tidak percaya apa yang dilihatnya benar? Apakah dia benar-benar ibunya? Atau hanya paman Seokmin hanya ingin menghiburnya.
"Pa-paman, apa dia benar ibuku?"
"YAKK BAGAIMANA KAMU BISA LUPA AKU IBUMU HA?" Bukan Seokmin yang menjawab melainkan Baekhyun.
"Aku ini Park, tidak-tidak. Aku ini Byun Baekhyun ibumu" Baekhyun duduk disebelah Jay.
"Apa yang yoda tiang itu lakukan padamu? Astaga sayangku, berani sekali dia" Omel Baekhyun sambil mengompres kaki Jay.
"Bukan ayah yang melakukannya. Lepaskan, ayo paman kita pulang. Aku tidak mau bertemu dengan orang yang telah meninggalkan ku di sangkar emas itu sendirian"
"Jay, ibu tidak bermaksud begitu sayang"
"Berhenti memanggilku sayang, Ibu saja tidak sayang padaku" Jay mulai menitihkan air matanya lagi.
"Ayo paman kita pergi" Jay meninggalkan rumah itu dengan jalan terseok-seok.
Melihat semua itu Baekhyun hanya terdiam, apa dia sudah keterlaluan pada putranya?
"Hyung tenang saja ya, aku akan mencoba menjelaskan segalanya pada Jay" Seokmin menyusul Jay menuju mobil.
Tangis Baekhyun pecah saat mobil itu meninggalkan pekarangan rumahnya.
"Maafkan ibu nak, ibu berjanji akan membalas semuanya"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks |Jayseung|
Fanfiction"Apakah dia ditakdirkan untukku?"- Jay BxB non baku Jay x Heeseung