"Jay kamu duduk saja disana sama Seokmin"
Jay menatap sekilas kearah Seokmin yang duduk dimeja makan. Dia agak takut dengan Seokmin.
"Tidak usah takut, dia orangnya gk serem kok cuman jaga image aja itu. Aslinya bobrok banget" Jisoo mencoba meyakinkan Jay.
Akhirnya Jay duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Seokmin.
"Kenalkan diri kamu dengan lengkap"
"Na-nama saya Park Jongseong, nama panggilannya Jay. Saya SMA kelas 3 di sekolah xxx, makanan favorit-"
"Cukup, kamu anaknya siapa? Maksud Om nama bapakmu siapa?"
"Park Chanyeol om"
"HAH CHANYEOL? Jadi kamu anaknya Chanyeol hyung. Aku kenal bapakmu karena aku adalah mantan sekretarisnya. Wahh Jongseong sudah besar ya, tidak ingat paman seperti nya"
"Loh? Jadi paman yang kata ayah adalah sekretaris yang paling cerewet"
"Dia bilang begitu? Wahh aku harus bertemu dengannya. Bisa-bisanya dia menjelekkanku dihadapan calon menantuku"
Calon menantu? Wahh Jay diterimaa. Semudah ini, dia kira akan sangat sulit mendapat restu dari ayah Heeseung. Ternyata nama ayahnya sangat berguna. Jalan yang sangat mulus dilalui Jay.
"Seung, kamu inget gk ayah pernah ingin menjodohkanmu dengan anak atasan ayah?"
Baru saja Heeseung keluar kamar mandi dan duduk disebelah Jay.
"Hmm ya, ada apa? Aku tidak mau Yah"
"Lah kamu gk mau dijodohkan dengan orang disebelahmu? Baiklah Jay selamat kau tertolaq silahkan pergi"
Heeseung yang sedang minum pun tersedak dan menyemburkannya pada Seokmin.
"Maksudnya?"
"Jorok banget si kamu Seung, ayah jadi basah gini untung gk banyak. Jadi Jay ini anaknya Chanyeol hyung atasan ayah"
Sekarang Heeseung benar-benar percaya bahwa dunia ini sempit. Pertama sahabat nya Taehyun, sekarang Ayahnya. Wow sungguh skenario yang indah.
Jisoo sedari tadi hanya menyimak ketiga orang itu sambil memasak.
"Silahkan dinikmati" Ucap Jisoo sambil menaruh masakannya yang kebanyakan berbahan daging.
"Oh iya Seung tumben kamu beli daging banyak banget"
"Jay yang beliin"
"Wahh makasih ya nak, gk salah dulu paman mau jodohin Heeseung sama kamu"
Semuanya menikmati makanan mereka dengan tenang. Sesekali Seokmin melempar candaan dan Jisoo akan menyuruh dia berhenti karena sedang makan.
Hp Jay berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
"Duh nenek sihir ngapain sih telpon" Kesal Jay namun dia tetap mengangkatnya
"Jay, kamu disuruh ayahmu pulang. SEKARANG !!. Jika tidak dia akan menjemputmu dengan paksa"
"Hmm" Lalu Jay mematikan sambungan telponnya.
"Sepertinya aku harus pulang sekarang, ayah membutuhkanku. Aku pamit ya Paman Seokmin dan Bibi Jisoo Terima kasih untuk sarapan hari ini" Jay beranjak dari kursi, dan memgambil beberapa barangnya dikamar Heeseung.
"Heeseung akan mengantar Jay sampai depan" Susul Heeseung menuju kamarnya.
"Apa semua baik-baik saja Jay?"
"Hmm iya hyung, seragam dan tasku aku titip disini ya. Ohh buku-buku ku juga"
"Hmm iya, kamu lama tidak?"
"Ehh? aku akan kembali jika sudah selesai, secepatnya kok hyung. Percayalah padaku ok"
Setelah kejadian semalam Heeseung takut sepertinya ayah Jay sangat kejam. Dia takut Jay kenapa-napa.
"Hyung jangan melamun, ayo temani aku sampai pintu depan"
Heeseung beranjak dengan malas.
"Sini peluk dulu hyung, kenapa hmm?" Jay menarik Heeseung kepelukannya.
"Tidak tahu, aku hanya takut terjadi sesuatu padamu" Heeseung mengeratkan pelukannya pada Jay tidak rela melepaskan dia. Tanda-tanda kebucinan'-'
"Tenang saja ya, aku bisa bertahan kok sebelum ada hyung. Tenang saja hehe. Ayo semakin cepat aku pergi maka semakin cepat aku kembali"
"Jay kamu pulang naik apa?" Seokmin bertanya.
"Bus paman"
"Ohh paman antar saja, rumahmu masih sama kan? Ayo Jay"
"Tidak usah paman itu akan merepotkan"
"Kamu kan nanti kembali kesini juga, sudah lama juga aku tidak bertemu ayahmu"
"Baiklah kalau begitu"
Seokmin dan Jay pergi kerumah Jay. Di dalam mobil
"Jadi yang menelponmu tadi adalah ibu sambungmu?"
"Bagaimana paman tau?"
"Alasanku dipecat oleh Chan hyung kan karena dia, bagaimana aku tidak tau hal itu hahah"
"Ternyata yang terkena dampak nenek sihir itu merembet kemana-mana, kukira hanya aku saja. Dasar tua bangka buta pula yang dinikahi itu nenek sihir bukan Cinderella"
"Hahahah, oh iya kamu tau mengenai ibumu? Kudengar dia selamat dari kecelakaan itu loh. Hanya rumor sih, semoga saja benar"
"Ibuku selamat? Yang benar paman? Tapi jika dia selamat kenapa tidak mengambil aku ya? Mungkin dulu aku sangat merepotkan sehingga dia menghukumku"
"Kita lanjutkan nanti, ini kan rumahmu? Masuklah paman akan menunggu disini saja"
"Ok"
Jay masuk kerumahnya dengan malas
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/272067871-288-k586498.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks |Jayseung|
Fanfiction"Apakah dia ditakdirkan untukku?"- Jay BxB non baku Jay x Heeseung