Chapter 1

3.2K 153 1
                                    

Siang itu dikala hujan, sebut saja Heeseung ya Lee Heeseung. Mahasiswa yang sedang menikmati perjalanan pulang sambil menikmati damai nya hujan. Basah? Tentu saja tidak karena ada teknologi bernama payung. Tiba-tiba saja dari kejauhan ia melihat seorang laki-laki terbaring di dekat tempat sampah.

"Hei bangunlah" Ucap Heeseung sembari mengguncang tubuh laki-laki itu, namun tidak ada jawaban. Masih berjongkok dan secara tidak langsung Heeseung bisa melihat dengan jelas wajah laki-laki itu walaupun banyak luka memar dan juga bekas darah yang mengering.

"Hei gue tau kalo wajah gue tampan, jangan diliatin terus gitu dong" Ucap laki-laki itu sambil mencoba untuk duduk. Melihatnya kesusahan Heeseung pun membantunya.

"Apa yang kau lakukan disini, kenapa mukamu seperti itu, dan kenapa kau diam saja kehujanan disini?"

"Hei kalau bertanya itu satu satu. Baiklah gue disini sedang berwisata"

"Yaudah saya balik"

"Ehh jangan dong bercanda doang gue nih, gue habis dikeroyok tadi sama anak SMA sebelah dan gk punya kekuatan lagi buat bangun jadi tiduran aja disini mumpung dingin. Oh ya btw kenalin nama gue Park Jongseong, panggil aja Jay"

"Ohh nama saya Heeseung, Lee Heeseung. Rumah kamu dimana biar hyung antar"

"Hah hyung?"

"Iya kamu masih SMA saya sudah kuliah semester 3. Jadi mau diantar?"

"Males ah pulang lebih baik disini bersama tong sampah, daripada dirumah gaada siapapun"

"Mau kerumah saya? deket kok dari sini" entah kenapa Heeseung bisa mengajak laki-laki asing ini kerumahnya.

"Beneran boleh? Skuy lah"

Mereka pun berjalan beriringan didalam payung. Untung saja Heeseung membawa payung yang lumayan besar untuk mereka berdua.

Sesampainya di rumah Heeseung. Jay melihat-lihat dengan seksama, ya rumahnya minimalis dan terkesan modern dengan sedikit barang, sangat jauh berbeda dengan rumahnya.

"Apakah kamu ingin mandi? Mandilah terlebih dahulu, saya akan menunggumu" seakan tahu Jay akan mengatakan apa "Pakai baju saya saja, walaupun kamu lebih tinggi sedikit namun ukuran baju kita sepertinya sama. Mandilah saya akan menyiapkan baju untuk kamu" Ucap Heeseung dan bergegas pergi ke kamarnya. Jay berfikir sejenak, waw apakah seperti ini rasanya diperhatikan? Melupakan pikiran itu dia bergegas mandi.
15 menit kemudian Heeseung berada di depan kamar mandinya yang membawa kaos oversize untuk Jay, ya dia hanya menemukan itu.

"Jay ini bajumu, bisa buka pintunya sedikit agar saya bisa memberikannya?"

"Ohh ok, sini kemarikan" Hei Jay bagaimana kau bisa keluar kamar mandi dengan handuk dipinggang saja tanpa baju. Apa kau tidak melihat keadaan wajah Heeseung yang memerah.

"I-ini bajunya" Heeseung sontak mengalihkan badannya membelakangi Jay.

"Pa-pakailah setelah itu kita akan makan siang" Jay bergegas memakai pakaiannya di dalam kamar mandi dan Heeseung berniat memasak, biasanya sih dia juga memasak untuk dirinya sendiri. Bahan makanan bulanannya telah habis hanya tersisa beberapa bahan, cukuplah untuk membuat Nasi Goreng. Heeseung mulai memasaknya, dari meja makan bisa Jay lihat orang yang telah menyelamatkannya itu dengan seksama. Pertama kalinya dalam hidup dia merasa diperhatikan seperti ini.

"Hyung kau ini seperti istriku saja yang meyambut suaminya pulang kerja"

"Hei hentikan, saya hanya memasak ok, jangan melebih-lebihkan"

"Aku serius hyung, maukah hyung menjadi istriku saja?"

Apa-apaan ini bagaimana Heeseung ngeblush begitu saja, dan sejak kapan Jay memakai Aku-Kamu?

"Tapi aku hanya bercanda hyung"

"Hmm sudah kuduga" jawab Heeseung lesu

"Ohh jadi hyung mau? Baiklah hyung"

"Hei sudahlah jangan menggodaku seperti itu"

"Baiklah sayang aku akan menghentikannya"

"Yakk Park Jongseong!!"

Tbc

Thanks |Jayseung|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang