Bagian 9

1.3K 160 14
                                    

Tok, tok, tok!

Suara pintu yang terbuka kemudian menampilkan sosok Kakashi. Sakura menatap anak laki-laki itu dengan wajah sok imutnya. Namun, ekspresi si perak itu tetap saja sama.

"Apa?"

Sakura memainkan bibirnya. Agak lama, sampai Kakashi ingin menutup pintu kamarnya lagi, "chotto!" cegat Sakura.

Kakashi menghela napasnya.

"Umm... Kakashi-niisama," Sakura menggenggam tangannya sendiri di belakang punggung, "aku... ingin makan dango."

"Huh?"

Mimik wajah Sakura langsung berubah. Matanya membulat dan berbinar, "Kakashi-niisama punya uang, 'kan?"

"Kau meminta uang padaku?" tanya Kakashi sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Tidak, tidak. Aku hanya ingin minta ditraktir olehmu."

Kakashi menatap Sakura dengan muka masamnya. Entah apa yang merasuki anak itu, tiba-tiba saja ia langsung menarik Sakura keluar. Mereka pergi ke kedai dango.

"Waaah..." mata Sakura semakin berbinar dengan kedua telapaknya yang menempel di kedua pipinya.

"Hey, apa yang kau lakukan di sana?" teriak Kakashi yang ternyata sudah masuk terlebih dahulu ke dalam kedai. Sakura pun langsung berlari dan duduk di sebelah Kakashi.

Sakura menelisik seisi kedai yang tidak berubah bahkan sampai di zamannya. Tetap sederhana, tapi nyaman.

"Kakashi!"

Sakura langsung berbalik ke arah sumber suara. Matanya terbelalak ketika melihat ada seniornya yang bertubuh kecil. Jelas kecil karena ini bukan di zaman Sakura.

"G- Guy-sensei?"

Anak berambut mangkuk dengan alis tebal yang sangat mirip dengan Lee itu membuka matanya lebar dan langsung mendekat pada Sakura.

"Apa? Tadi kau memanggilku dengan sebutan sensei!?" matanya berbinar.

Entah harus berekspresi seperti apa, Sakura hanya cengengesan. Ia jadi keceplosan karena terkejut.

"Kau benar gadis berikat kepala," ia tersenyum dengan bangga, namun ekspresinya langsung berubah, "tunggu... siapa kau?"

Saat Sakura hendak berdiri untuk memberi salam, Kakashi langsung membentangkan tangan kirinya tepat di depannya.

"Tidak perlu tahu."

Guy yang nampak bingung dengan menaikkan sebelah alisnya, "huh?"

Namun Sakura yang merasa greget dan sedikit kesal menepis tangan Kakashi dan langsung berdiri, "namaku Haruno–"

"Hatake Sakura," sela Kakashi.

***

Ucapan Kakashi tadi jelas membuat Guy maupun Sakura semakin bingung. Kenapa anak itu tiba-tiba menyebut nama Sakura dengan memakai klannya?

"Hatake... Sakura?" Guy mengusap dagunya dengan kedua matanya yang memicing, "aku baru tahu kalau kau punya adik perempuan. Apa dia akan ikut akademi dan lulus ujian dalam sekali coba sepertimu?"

"Tidak."

"HEEEEEE..." teriak Guy, membuat pemilik kedai menegurnya, "kenapa? Kupikir dia akan menjadi murid yang paling cantik di akademi."

"Oi, oi. Chotto matte, Kakashi," Guy terus-terusan berteriak ketika Kakashi menyeretnya keluar, "oi, kau ini kenapa, sih?"

"Jika tidak ada urusan, silakan pergi," ketus Kakashi, lalu ia kembali masuk ke dalam kedai. Sakura yang bertanya padanya pun hanya dijawab dengan diam alias anak itu tidak menjawab.

Again [Re-publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang