tigabelas

31 8 0
                                    

Hujan deras mengguyur desa malam ini namun tetap saja mereka kekeh untuk pergi dari desa.

Mereka memasukkan semua bawaan yang mereka bawa tempo hari kedalam mobil untuk pergi malam ini juga.

Dengan keadaan basah kuyup mereka memasukkan barang satu persatu kedalam mobil yang sudah siap didepan teras.

Netra mirsya tak sengaja menangkap sosok anak kecil yang tadi sore ia lihat saat menuruni bukit, anak kecil itu menangis dengan sedihnya saat ditarik paksa oleh sosok hitam besar.

Hati mirsya sungguh bak disayat belati melihat kejadian itu, air matanya menetes haru tanpa aba-aba ia berlari mengejar si anak yang tadi di bawa pergi makhluk misterius.

"Mirsya! Lo mau kemana!" Teriak Boby yang me-notice kepergian mirsya membuat semua teman-teman nya menoleh kearahnya juga menatap punggung mirsya yang mulai menjauh.

"Mirsya!!!" Teriak irsya geram "arghh! Lo mau ngapain lagi si sya! Kita harus pulang MIRSYA!" Mirsya menarik rambutnya frustasi, ia sudah geram atas kejadian yang menimpa mereka beberapa hari belakangan dan saat ini disaat mereka akan bebas dari gangguan-gangguan itu mirsya justru menambah beban mereka.

Tanpa ba-bi-bu irsya berlari menyusul sepupu indigo nya itu "irsya! Jangan nekat bego!" Teriak kinos "astagaaa! Terus kita gimana pulangnya!"

Mobil Jeep itu melaju cepat meninggalkan bangunan rumah Belanda tua yang sudah bak rumah hantu itu begitu saja, mereka sudah tidak peduli dengan rumah itu–– keinginan mereka hanya satu! Bisa pulang dengan selamat.

"Nos, kalo kita pulang sekarang gimana sama mirsya dan irsya?!" Tanya Anggi panik

"Gue udah gak peduli ya! Gue mau pulang sekarang, kalo Lo emang mau nyusul mereka turun sekarang!"

"Nggak gitu nos–– tapi ––"

"Tapi apa? Lo mau kita mati?! Hah?!!"

"Nos! Kendaliin emosi Lo!" Pinta Boby yang khawatir dengan amarah kinos yang semakin meluap-luap

Sementara kinos hanya diam sembari terus melajukan mobilnya disisi lain mirsya terus saja berteriak mencari keberadaan anak kecil misterius yang sangat malang itu.

"Dekkk!!!!!! Kamu dimana!!!" Teriak mirsya, ia tak peduli dengan dirinya sendiri yang basah kuyup yang pasti ia ingin anak kecil itu merasa tenang.

"Adek!!!!!! Saya emang gatau nama kamu! Tapi tolong muncul!!!!!" Teriak mirsya lagi

"Saya khawatir sama kamu!!!! Saya pengen kamu tenang!!!!" Disela-sela teriaknya, netra mirsya tak sengaja menangkap sosok hitam tinggi besar yang sudah tak asing lagi dimatanya.

Untuk apa lagi? Kenapa? Apa semua ada kaitannya dengan mimpinya tempo hari?

"Mana anak kecil itu!!!!!" Teriak mirsya sampai suaranya serak, entah sebanyak apa ia berteriak Sampai suaranya habis.

Mirsya terisak meminta anak itu diberikan padanya namun sosok didepannya hanya diam tak bergeming "BALIKIN!!!!!! KASIH ANAK ITU KE SAYA!!! KASIAN DIAAAA!!!!" Teriak mirsya sembari menangis sesenggukan, tiba-tiba tubuhnya tertarik kebelakang dan terjatuh di ––


______________________________________________
TBC!!!!!

Rumah Tusuk SateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang