tujuh

41 9 0
                                    

"coba jelasin kalian kenapa?" Tanya Boby

Kini mereka berkumpul di ruang tamu sembari menenangkan Tania yang masih syok karna kejadian yang tadi menimpanya.

Jam menunjukan pukul 11.30 malam mereka terpaksa menunda waktu tidur karna kejadian mistis dikamar anak perempuan.

"Tania please jelasin" ujar irsya lalu diangguki Boby dan kinos yang bingung dengan apa yang terjadi, sementara Tania masih menahan tangisnya karena ketakutan.

"Am biar gue yang jelasin ya, Tania masih syok" ujar mirsya menengahi "jadi gini, tadi dikamar,- gue, lagi main hp terus Anggi lagi rebahan nah Tania lagi ngaca sambil nyisir ––"

"Ngaca? Sambil nyisir?" Beo kinos yang diangguki Anggi dan mirsya

"Nah trus Anggi minta temenin gue buat ke dapur ngambil cemilan ya gue iyain lah, akhirnya gue turun kan kebelakang sebelumnya Anggi udah wanti-wanti Tania buat udahan ngaca malem-malem takut ada yang ganjil tapi Tania ga percaya mitos itu makannya dia gapeduli. Nah, pas gue lagi ngobrol sama Anggi didapur tiba-tiba ada suara kaca pecah disitu gue sama Anggi langsung keinget Tania,- pas disamperin taunya Tania mecahin kaca pake patung tanah liat katanya bayangannya di kaca ga ngikutin gerak dia malah ngadep dia terus senyum lebar banget makannya dia kaget" ucap mirsya panjang lebar sementara siempunya hanya diam sembari menggigiti kuku ibujarinya dengan Anggi yang masih setia mengelus pundak Tania untuk menenangkan.

"Aduh Tania, lagian Lo ngapain si ngaca malem-malem sambil nyisir gitu? Kan udah dikasih tau pamali" beo irsya yang geram mendengar cerita mirsya

"Tapi gue mau nanya," ucapan Anggi membuat kinos, Boby, mirsya dan irsya menoleh membuat tatapan seolah-olah bertanya

"Kenapa kalian ga denger waktu pas ada kaca pecah sama teriakan Tania? Kita aja yang didapur denger kenceng banget, kalian kan dikamar sebelah ko ga denger?" Tanya Anggi membuat mirsya baru menyadari teman dan sepupu laki-lakinya tidak sadar akan kejadian yang menimpa Tania.

"Gue, Boby sama kinos di taman belakang lagi ngobrol dan gaada suara apapun, anteng-anteng aja. Lagi pula kan Lo sya yang bilang kalo mau tidur duluan waktu diajakin ngobrol di taman belakang"

Mirsya mengernyitkan dahi bingung begitu juga Anggi dan Tania yang menoleh, apa katanya? Menolak karna ingin tidur duluan? Tidak ada suara apapun? Tapi kapan mirsya menolak? Justru ia dan Anggi ingin mencari teman untuk bercerita ditaman.

"Gue? Nolak?" Tanya mirsya bingung "iya Lo nolak, liat aja di chat" irysa mengangguk lalu meminta mirsya mengecek aplikasi hijau miliknya

Mirsya membuka contact obrolan irsya memang ada satu chat disana untuk meminta mirsya dan anak perempuan lain untuk ikut bergabung ditaman, tapi tidak ada balasan dari mirsya sama sekali. Lalu, siapa yang membalas pesan irsya?

"Gue ga bales sama sekali, chatnya juga baru gue buka tadi" ujar mirsya sembari menunjukkan layar handphonenya kepada irsya, hal ini sukses membuat irsya mendelik "Lo baru buka notifikasinya?" Mirsya mengangguk lalu irsya memperlihatkan isi chat di handphonenya pada mirsya "terus ini balesan dari siapa?"

Saya tidur lebih dulu

DAMN!



______________________________________________

TBC!!!!!

Jadi siapa yang bales?

Rumah Tusuk SateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang