15. Benalu

1K 111 8
                                    

*****
setelah menemani Lani yang pingsan tadi, Afid segera pulang ke kost an miliknya yang tidak jauh dari kampus.

ia merasakan sesuatu sedang mengikutinya, perasaan itu muncul begitu saja ketika ada seseorang yang memang sedang memperhatikan Afid dari belakang.

Afid segera masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya dari dalam, meskipun ia tidak tau apa yang sedang mengikutinya.

Afid masih merasakan hal yang aneh setelah melihat makhluk yang ada pada temannya Lani. ia merasa tidak nyaman meskipun sudah ada di kostan nya sendiri.

ia memainkan laptop agar menghilangkan rasa khawatirnya itu dan mencoba mencari kesibukan lainnya. tapi rasa penasarannya semakin membesar dan malah mencari tau tentang kejadian barusan.

"makhluk apa tadi?" gumam Afid sambil terus mencarinya di internet.

ia menemukan beberapa artikel yang menyatakan tentang makhluk benalu yang selalu menempel pada seseorang sampai tujuannya tercapai.

"apa makhluk yang tadi sama kaya ini?" tanyanya dalam hati.

"gua rasa dia lebih dari sekedar benalu"

"tapi apa maksud dari ucapannya ke bu Rena?"

Afid berpikir dan mencoba mengingat ngengat kembali ucapan apa yang ia dengar saat makhluk itu berbisik.

"arghhh...lupa banget, dia ngomong apa sih?" geram Afid pada dirinya sendiri.

ia menutup laptopnya dan memegangi kepalanya yang sedikit pusing karena terlalu banyak memikirkan hal hal aneh yang seharusnya tidak perlu di pikirkan belakangan ini.

tak lama listrik di kost an tersebut padam, seluruh ruangan menjadi gelap gulita. Afid segera mengeluarkan ponselnya dan menyalakan flash dari ponselnya.

"serius harus mati lagi?" decak kesal Afid dan berjalan keluar kamarnya.

ia mencoba mencari lilin di dapur atau ruangan lain agar bisa ia bawa ke kamarnya. Afid melihat cahaya lilin menyala dari arah pintu dapur.

ia mengintip dan menemukan beberapa lilin sudah menyala di lantai serta sebuah piring yang aneh. Afid mendekati berang tersebut agar ia bisa melihatnya dengan jelas.

ada beberapa bunga dan sebuah bungkusan putih tergeletak di sana. karena penasaran Afid membuka bungkusan tersebut.

"huekkkkkk...!!" bau busuk muncul dari balik bungkusan itu, Afid yang tak tahan pun merasa mual.

"anjing, huekkkk....apaan tuh?" ucap Afid sambil menahan mual dan menutup hidungnya.

sebuah jeroan yang hampir membusuk ada di sana, entah siapa yang menaruhnya tapi itu membuat rasa yang tidak nyaman karena baunya mulai menyebar keseluruh ruangan

karena tidak ingin berlama lama di sana Afid cepat cepat mengambil beberapa lilin yang menyala di sana untuk ditaruh di kamar dan segera pergi.

sebelum pergi Afid tidak menyadari kalau ada sosok makhluk yang memperhatikannya dari balik jendela.

Afid berlari menuju kamarnya sambil terus menutup hidungnya, ia menutup cepat cepat pintu kamarnya dan mengunci rapat.

tapi yang tidak Afid sadari kamarnya sekarang sudah terang akan lilin, padahal ia baru saja mengambil lilin dan belum menyalakannya.

"siapa yang masuk ke kamar gue?" ucap Afid dengan suara gemetar.

"siapa yang nyalain lilin?"

Afid sangat bingung kenapa kamarnya bisa banyak lilin, ia mulai curiga ada seseorang yang masuk ke kamarnya.

KEJAWEN : jilid 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang