****
Rena kembali pulang kerumahnya cukup lama, ternyata Gino menahannya cukup lama di sana karena beberapa berkas yang salah Rena berikan.
Mengurus perceraian dengan seorang anggota polisi sedikit sulit dan proses yang cukup panjang, di tambah lagi dengan sikap Bian yang sulit diajak kerja sama dengan proses perceraian mereka.
Rena menaruh mobilnya di dalam garasi dan berniat menutup pintu garasinya, tanpa sengaja ia melirik seseorang yang berdiri tepat di sebrang rumahnya menatap lurus pada Rena.
"Siapa sih?" Rena menyipitkan kedua matanya agar menajamkan penglihatannya.
Pria itu hanya berdiri dibawah belakang sinap lampu jalan, membuat wajahnya gelap dan tidak dapat Rena lihat.
Rena rasa ada yang tidak beres dengan orang itu, setelah menutup pintu garasi dengan cepat Rena berlari menuju pintu rumahnya. Perlahan kepala orang itu bergerak mengikuti kepergian Rena yang terburu buru.
Brakk!! Cklekk!
"Aghhh...aghhhh" Rena membanting pintu itu dan menguncinya cepat cepat. Ia mencoba menarik napasnya dalam dalam dan bersender pada pintu itu.
Beberapa detik yang barusan sangat menyeramkan bagi Rena, orang asing itu baru pertama kali ia lihat. Ia merasa takut jika situai sekitar rumah barunya ini tidak aman.
"Mah?" Panggil Lani dan Dias disofa ruang tamu menengok pada Rena.
Rena tersadarkan lalu melirik balik kedua anaknya itu yang sekarang sedang menatapnya heran.
"Ah...kalian belum tidur?" Tanya Rena.
"Mamah kenapa?" Tanya balik Dias.
Rena segera mengintip kecil dari balik jendelanya, memastikan kalau pria asing itu sudah benar benar pergi.
"Mah..." panggil Lani.
"Ah iya?"
"Ada apa sih mah? Kaya ketakutan gitu?"
"Enggak" elak Rena sambil merapihkan rambut dan pakaiannya. "Kalian lagi apa?" Rena berjalan menghampiri kedua anaknya itu.
"Serius mamah nggak apa apa?" Curiga Dias.
"Iya, mamah baik baik aja"
"Tadi mamah ngintipin apa?" Heran Lani.
"Bukan apa apa" Rena kemudia duduk diantara mereka berdua dan berusaha menenangkan dirinya.
Mata Rena seketika terpaku pada sebuah benda persegi panjang yang ada dihadapannya. Benda yang ia lihat tadi sore.
"Kemana buku ini ada di sini?" Tanya Rena bingung.
"Aku kira ini buku mamah" jawab Lani.
"Bukan, kayanya ini milik pemilik sebelumnya, mamah sempet nemu di ruang bawah tanah" jelas Rena. "Kalian yang ambil dari sana?"
"Enggak, udah ada di sini dari tadi" jawab Lani lagi.
"Mamah juga enggak ambil ini buku juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEJAWEN : jilid 2
Terror•SEQUEL KEJAWEN JILID 1• Rena yang ingin cerai dengan suaminya Bian, terpaksa harus pindah ke rumah barunya karena tidak ingin menciptakan pertengkaran lain di rumah suaminya itu. Kedua anaknya yaitu Lani dan Dias, harus terus menerus berpindah temp...